Bagian 30

222 7 0
                                    

"kalo gue beneran pengen jadi cowo lu gimana?"

Sharena terpaku mendengar pernyataan Rifky barusan. Lidahnya kelu.

"Sharena? Gimana?" Tanya Rifky.

"Haha...," Sharena malah tertawa,

"Sumpah dah lu,ya..., Jangan bercanda dah. Gak lucu tau gak. Lagian mana ada sejarahnya anak cheers kayak gue jadian sama cowo kayak elu..., Hahaha....,"

"Maksudnya?"

"Yah, biasanya, nih anak cheers jadiannya sama anak basket, yah, berarti gue tuh cocoknya sama Gian yang anak basket. Iya, gitu....,"

"Lu barusan nolak gue?" Tanya Rifky memperjelas.

"Nolak? Nolak apaan,sih?"

"Gue barusan nembak elu, Sharena."

"Ne,nembak? Ja,jadi lu gak bercanda?"

"Gue gak bercanda."

Sharena terdiam,

"Gue suka sama elu. Bukan sebagai temen, tapi sebagai cowok yang suka sama cewek." Kata Rifky memperjelas.

"Gue..., Duuh..., Kayaknya gue harus pulang, deh." Kata Shareena.

"Gue anter,ya?" Tawar Rifky.

"Gak, gue naik ojol aja."

"Gak, gue mau anter elu. Hati gue gak tenang kalo gue gak bawa lu sampe rumah dengan selamat." Kata Rifky lalu beranjak dan menggandeng tangan Sharena.

"Tapi Ky__,"

"Sorry, pernyataan gue mungkin bikin elu shock. Tapi gue cuman gak mau mengulang kesalahan yang sama untuk kedua kalinya." Kata Rifky lalu membawa Shareena bersama nya.

*

"Apaa?? Jadi Mira itu sepupunya Riana?? Terus kamu pacarannya sama Mira?? Kamu tau kalo Riana suka sama kamu???"

Kata Saluna kaget setelah mendengar semua cerita Jiboy.

"Kalo dari kode-kode nya Riana, sih aku paham dia suka sama aku, tapi aku gak pernah yakin kalo dia emang beneran suka sama aku. Kebetulan juga aku jatuh cintanya sama Mira, ya udah aku jadian aja sama Mira waktu itu."

"Dia gak pernah bilang, berarti?"

Jiboy menggeleng.

"Pantesan."

Tiba-tiba Jiboy memegang tangan kiri Saluna,

"Please, bertahanlah sebentar lagi." Kata Jiboy.

"Ya.., lagian Seorang Saluna gak pernah mengingkari janji. Lagian ini udah bulan ketiga kita jadian, itu berarti kira-kira dua bulan lagi kita udahan."

"Makasih ya Saluna."

"Kalo kamu balikan lagi sama Mira, minta maaf dulu sebelumnya sama Riana. Kasian dia. Pasti hancur banget."

"Iya, aku percaya sama yang udah pengalaman."

"Ih, ngeselin, deh!"

"Lah, aku bener,kan? Kamu sama bang Ben selalu bertepuk sebelah tangan, sama tuh kasusnya sama si Riana, hahaha...,"

"Udah, ah! Ayo pulang." Kata Saluna beranjak dan langsung pergi meninggalkan Jiboy.

"Waduh, gue ditinggal. Saluna, woy!!" Jiboy segera berlari menyusul Saluna.

*

Saluna baru sampai rumahnya. Setelah mandi dan merapikan tasnya, Saluna langsung membuka ponselnya. Matanya melotot saat tau berapa notifikasi yang ada di aplikasi whatsupnya. Ia membaca pesan terakhirnya berupa tanda tanya,

"Ih, nih anak kenapa lagi, bikin penasaran aja." Kata Saluna lalu membuka aplikasinya, ia langsung menscroll ke atas,

Shareena

Salauan

Saluran

Salunaaa

Salunaaa

"Duuh, pake typo lagi." Kata Saluna lalu lanjut membacanya,

Sharena

Mayday

Mayday

MAYDAY !!!!!

KAMU HARUS TAU APA YANG BARU AJA TERJADI !!!

AAAA...., 😨😨😨😰😰😰😰

"Dasar Sharena sayangku. Kebiasaan." Kata Saluna sambil senyum-senyum.

Sharena

G
U
E
D
I
T
E
M
B
A
K
S
A
M
A
R
I
F
K
Y

OH EM JIIHHH

Saluna mengernyitkan dahi lalu mengambil kertas dan pulpen,

"Gueditembaksamarifky." Ia menulis di atas kertas, "ini pasti Rifky, terus sama, terus bak, eh, embak, eh, tembak, terus Edi, eh masa Edi, sih, di, terus gue, coba kita baca sekarang," Saluna memperhatikan apa yang baru saja ia tulis di kertas,

"Gue-di-tembak-sama-Rifky. Oh.., ditembak sama Rifky, eeeh???? Seriusan???" Saluna lalu membuka ruang chat nya lagi,

Sharelena

Aku harus gimana Doong, aku bingung sumpah,😭😭

Kenapa juga tuh anak bisa suka sama aku, sumpah bingung, sekarang aku jadi canggung banget.

Orang biasanya juga berantem sama dia, ini masa tiba-tiba jadi suka-sukaan.

Gak cocok banget, ini seharusnya gak terjadi 😖😖

Segera berikan aku pencerahan, heuhueu😭😭

Saluna?

Saluna ??

P
P
P
P
P
??
?

Oh iya, tadi kamu baik-baik aja,kan sama Jiboy??

Aku juga minta maaf soal yang tadi

Yah ?

Saluna?
P
P
P
?
?
??

Saluna langsung menelpon Sharena.

*
*
*

Sebuah Pelarian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang