"Kok? Dia ngapain ?" Kata Shareena.
"Si__," Saluna terhenti saat melihat apa yang dilihat Sharena.Orang yang dari tadi dia tunggu, Jiboy, keluar sambil menggendong Riana di punggungnya dengan tertawa terbahak-bahak,
Tiba-tiba saja Saluna merasa jantungnya diremas.
"Iih, ngapain, sih pake gendong-gendongan...," Batin Saluna sambil menggigit bibirnya.
"Ayo pulang." Kata Saluna.
"Eh, tapi...,"
Baru saja Saluna mau menarik Sharena pergi, tiba-tiba di hadapan mereka sudah ada Jiboy,
"Saluna..., Ayo pulang...," Kata Jiboy.
"Uhmmm...," Saluna malah bergumam sambil membuang muka.
"Ayook..., " Kata Jiboy lalu menarik tangan Saluna,
"Tapi...,"
"Udah Saluna, sana, nikmati quality time kalian, " kata Sharena malah melambaikan tangannya.
"Sharena...," mata Saluna langsung melotot ke arah Sharena.
"Berarti lu gak keberatan, kan gue bawa Saluna?"
"Iya, gak kok. Silahkan..," kata Sharena.
"Ayoo.., sini dong, jangan kek mau pisah se abad sama Sharena." Kata Jiboy lalu merangkul Saluna dan membawanya pergi.
"Duuh..., Maaf Saluna, soalnya aku mau ngomong face to face sama Rifky. Abis ini, aku janji, bakal dengerin semua Omelan kamu." Kata Sharena berbicara sendiri.
*
Saluna berjalan di belakang Jiboy sambil cemberut. Sedangkan Jiboy malah berjalan sambil loncat-loncat dengan riang. Ia memutar badannya,
"Saluna !! Ayo ! Biasanya juga kamu jalannya cepet, sekarang kok lambat banget?" Kata Jiboy sambil berteriak.
Saluna hanya meliriknya, tanpa mengubah kecepatan berjalannya.
Jiboy merasa ada yang tidak beres, ia segera menghampiri Saluna.
"Hey, Saluna kamu kenapa?" Tanya Jiboy sambil berjalan mundur di depan Saluna,
"Gak. Gak kenapa-napa."
"Gak kenapa-napa? Tapi cemberut mukanya. Riana ngelakuin hal buruk lagi ke kamu?" Tanya Jiboy.
"Iya, tapi kali ini kamu juga ikut-ikutan." Batin Saluna.
"Bilang, dia ngapain? Nanti biar aku yang tegur. Dia kalau sama aku gak berani ngelawan. Kita,kan udah Deket dari SMP." Lanjut Jiboy.
Mendengar itu, Saluna langsung menoleh,
"tuh,kan kalian udah Deket dari SMP, kenapa Jiboy gak jadian aja sama Riana???"
"Hah? Maksud kamu apa? Kamu lagi jealous,ya??" Ledek Jiboy.
"Emang aku ngomong apa??" Tanya Saluna.
"Yeeh, dia gak nyadar... . Nih aku ulang,ya,"
Jiboy mempersiapkan diri,
"tuh,kan kalian udah Deket dari SMP, kenapa Jiboy gak jadian aja sama Riana???""Kok kamu bisa tau aku__, ugh...,"
"Wah.., jangan-jangan kamu lagi mikirin maksud dari kalimat itu,ya dari tadi?? Hayoo..., Hahaha....,"
"Ih, apaan,sih! Nyebelin dasar !!" Kata Saluna kesal lalu pergi meninggalkan Jiboy.
"Saluna, jangan ngambek Doong..., Aku ceritain semuanya, deh. Hey.., my big girl...," Kata Jiboy sambil mengejar Saluna.
*
Sharena memainkan kakinya sambil menunggu Rifky,
"Duuh..., Tuh anak lama banget, sumpah !!" Keluh Shareena,
"Tau gitu, tadi gue jalan aja sama babang Gian...," Katanya menyesal.
Tiba-tiba ada yang menyentuh pundaknya, Sharena langsung menoleh,
"Ah, elu !! Lama banget, sih? Cowo, bukan, sih??" Kata Sharena saat tahu orang yang dari tadi ia tunggu sudah datang,
"Gue, cowo lah. Masa cewe." Katanya yang sebenarnya adalah Rifky.
"Heh, asal lu tau,ya, gak ada tuh cowo yang buat janji sama cewe, terus membiarkan ceweknya menunggu. Gak gentle banget,sih!" Kata Sharena kesal.
"Ya ampun..., Marah-marah Mulu, ayo gue traktir." Kata Rifky.
"Ugh.., mau nyoba nyogok gue,ya? Ya, meskipun gue gak akan terpengaruh, tapi__, umm.., boleh juga." Kata Sharena.
"Duuh, banyak komentar dah lu!" Kata Rifky lalu merangkul Shareena dan membawanya pergi.
*
Saluna duduk sendirian di taman. Ia menunggu Jiboy yang sedang membeli air mineral,
"Hey, my big girl..., Nih air mineral buat kamu." Kata Jiboy lalu duduk di sebelahnya.
"Makasih." Kata Saluna judes.
"Ya ampun, masih marah ya? Marah kenapa lagi? Saluna emangnya beneran jealous?" Tanya Jiboy lalu meneguk air mineral nya.
"Kenapa juga aku jealous?"
"Ya, siapa tau udah mulai suka sama aku?"
"Uhuk.., uhuk....," Tiba-tiba Saluna terbatuk-batuk,
"Idiih..., Sumpah!! Ge-Er banget, sih !!" Kata Saluna.
Tiba-tiba terbesit rasa kecewa di hati Jiboy,
"Terus, kasih tau dong, kenapa kamu marah? Dan jelasin maksud keceplosan kamu yang tadi." Kata Jiboy.
"Oh, itu...," Saluna terdiam
"Apa?" Tanya Jiboy.
"Aku..., Aku cuman heran aja, kenapa kamu gak jadiannya sama Riana. Dia, kan udah Deket sama kamu dari SMP, kenapa malah sama aku?"
"Bener, cuman gitu aja?"
"Iya."
"Aku mulai dari mana,ya?"
*
Sharena menyeruput caramel machiatonya,
"Sering-sering kek, gini mata empat. Gue, kan bisa-bisa makmur." Kata Sharena.
"Bagus, deh kalo elu jadi makmur." Kata Rifky lalu menyeruput mochaccinonya.
"Eh, tapi dari tadi lu belum bilang apa yang mau lu omongin. Jangan sampe ya, gue sia-sia,nih udah nolak ajakannya Gian."
"Jadi beneran ditolak? Kenapa?" Tanya Rifky.
"Iih..., Gue prioritasin temen gue lah."
"Oh.., gitu. Kalo gue bukan temen lu lagi gimana?" Tanya Rifky.
"Bukan temen? Maksudnya? Duuh..., Jangan bilang kalo lu mau jadi cowo gue, ya ampun, mana level?? Hahahaha....,"
"Kalo beneran gimana?"
Mendengar perkataan Rifky, Sharena berhenti tertawa, "apa?"
"Kalo beneran gue mau jadi cowo lu gimana?" Tanya Rifky.
*
*
*Hayoo
Gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Pelarian (END)
RomanceBagiku kau adalah obat yang mengobati sebuah luka yang sangat dalam di hatiku -Jiboy- Kau adalah orang yang selalu ada untukku meskipun kau tidak ingin. -Saluna- Awalnya sama-sama berniat mengobati hati yang Terluka karena patah hati, tetapi seperti...