"Ini sebenarnya gegara orang yang barusan lu peluk, Sal...,"
"Hah? Sharena? Kenapa?" Tanya Saluna
Tiba-tiba Sharena cemberut,
"Itu.., itu gara-gara kamu curang !" Kata Sharena.
"Curang ? Curang darimananya?"
"Kamu tiba-tiba udah punya pacar, tapi gak bilang-bilang, gak cerita apa-apa sama aku. Emangnya aku apa bagi kamu?"
"Pft...," Jiboy berusaha menahan tawanya.
"Itu...,"
"Itu apa??" Tanya Sharena.
"Umm...,"
"Udahlah, Saluna, kayaknya lu berdua perlu ngomong berdua." Kata Rifky
"Sampai segitunya kah?" Tanya Sharena sambil menatap mata Saluna untuk segera mendapatkan jawaban,"Oke..!" Kata Sharena. "Rifky, pinjem motor lu !" Kata Sharena.
"Hah? Bu,buat apa?"
"Biar Saluna tersayang ku ini yang bawa, gue sama dia perlu ngomong berdua,kan?"
"Eits.., tunggu, gue di sini buat jemput dia.., gak bisa !" Kata Jiboy.Sharena tersenyum,
"Duuh, Jiboy yang ganteng.., hari ini dipinjam dulu,ya Salunanya. Mendingan kamu berangkat bareng Rifky aja.""WHAT ???!" kata Rifky dan Jiboy kompak.
Tiba-tiba Saluna memegang tangan Jiboy yang ada di atas stang motornya,
"Jiboy.., please...," kata Saluna. Entah kenapa ia teringat ketika Saluna nangis gak karuan beberapa hari yang lalu."Iya, ya udah." Kata Jiboy, "ayo, Rifky, lu mau bareng gue,gak?"
"Kok lu__,"
"Heh..., Gue, mah pengertian,ya sama cewe gue, iya gak, sayang ?"
"Duuh..., Mulai lagi..," batin Saluna, tetapi sambil memberikan senyum pada Jiboy,
"Ciee...," Bisik Sharena sambil menyenggol siku Saluna."Ya udah, nih kuncinya." Kata Rifky mengalah sambil melempar kunci motornya pada Saluna.
"Makasih Rifky unch-unch...," Kata Saluna.
"Sama gue, enggak?" Tanya Jiboy.
Mendengar itu Sharena langsung mengernyitkan dahi,
"Iya, makasih sayangku..," kata Saluna. Jiboy tersenyum miring,
"Ya udah sampai ketemu di sekolah." Kata Jiboy lalu menyalakan motornya diikuti dengan Rifky yang langsung naik ke motor Jiboy.*
Saluna mengendarai motor Rifky sambil membonceng Sharena. Dari tadi Sharena tidak mengatakan apa-apa. Keadaan seperti ini sering terjadi jika Sharena sedang berada di dalam kebingungan.
"Ngomong-ngomong, kok tumben Rifky bawa motor. Biasanya dia rebutan,tuh sama abangnya." Kata Saluna berusaha memecah suasana yang canggung ini.
"Iya, tadi kebetulan bang Rafa lagi libur, soalnya dosennya ada pelatihan gitu. Jadi Rifky deh yang bawa motor, tapi sebenarnya lagi aku yang minta-minta dia bawa motor buat datengin kamu."
"Ooh...,"
"Tapi Saluna, tadi aku denger Jiboy ngomong sama kamu pake "gue"..., Kok aneh,sih?"
"Aneh,ya?" Tanya Saluna.
"Iih..., Pasti ada yang disembunyikan, deh. Kalian tuh jadian gak ada pedekatenya, tau-tau jadi aja. Untung bukan nikah."
"Hush ! Ogah nikah sama dia!" Kata Saluna.
"Hah? Kamu tadi sayang-sayangan sama dia dan sekarang bilang "ogah nikah sama dia" Hellow..., Pasti ini ada yang gak bener...,"
"Sekarang jam berapa?" Tanya Saluna.
"Duuh, Saluna, jangan keluar topik,deh !"
"Justru aku nanya, karena aku mau ceritain ke kamu semuanya."
"Jam setengah tujuh." Kata Sharena.
"Oke, pegang yang kuat-kuat,yaah."
"Iya.., waaa....," Tanpa aba-aba Saluna langsung menancap gas motornya.*
Saat istirahat pertama, seperti biasa Jiboy langsung pergi ke lapangan, tetapi tiba-tiba ada seseorang yang mencegatnya,
"Stop !" Kata orang itu yang sebenarnya adalah Saluna.
"Waw..., Rupanya Saluna. Tumben datengin gue ke kelas." Kata Jiboy.
"Hehe..., " Kata Saluna.
"Kenapa? Udah curhatnya sama siapa,tuh, temen lu...,"
"Sharena."
"Oh,iya, dia."
"Udah,dong."
"Terus ini mau ngapain?"
"Mau kasih ini." Kata Saluna sambil menunjuk kotak makan di tangannya,
"Duuh, Saluna, please deh, gue tau makan itu adalah hobi lu, tapi gak setiap saat lu harus ngasih gue makan, kan?" Jiboy lalu mendekatkan wajahnya pada telinga Saluna, "nanti gue gendut kayak elu." Bisik nya.
"Iiih ..., Jiboy !!!" Kata Saluna kesal.
"Hahaha..., Lagian kerjaan lu ngasih gue makanan aja."
Lalu Saluna menarik tangan Jiboy dan membawanya pergi."Eh.., eh..., Ini gue mau dibawa kemana?" Tanya Jiboy.
"Udah ikut aja!" Kata Saluna jutek.
"Duuh..., Saluna, sorry, gue cuman bercanda, jangan bawa ke hati dong...," Kata Jiboy.Mereka akhirnya sampai di bawah tangga. Saluna langsung menyodorkan kotak makan itu,
"Nih..., Dari Mira...," Kata Saluna.
"Apa? Da,dari Mira?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Pelarian (END)
RomanceBagiku kau adalah obat yang mengobati sebuah luka yang sangat dalam di hatiku -Jiboy- Kau adalah orang yang selalu ada untukku meskipun kau tidak ingin. -Saluna- Awalnya sama-sama berniat mengobati hati yang Terluka karena patah hati, tetapi seperti...