Bagian 54

211 6 0
                                    

Saluna memandang orang yang ada dihadapannya dari atas kepala sampai ujung kaki,

"Aku gak halu, kan?" Katanya bicara sendiri.

Orang itu tersenyum,

"Halu? Kamu mikirin aku,ya?" Tanya orang itu.

"Iih..., Jadi beneran, duuh aku malu...," Kata Saluna mau menutup wajahnya tapi tangannya penuh, orang itu alias Jiboy dengan sigap langsung mengambil tentengan Saluna yang lebih besar,

"Sini aku bantuin" katanya. Segera setelah itu Saluna menutup wajahnya dengan tangannya yang kosong.

"Hwaa..., Kamu nyebelin Jef!!!" Kata Saluna.

"Duh, maaf, maaf."

Saluna membuka wajahnya yang tadi ia tutupi, lalu tersenyum,
"Dasar aneh. Kenapa bando kelincinya masih dipake?"

Jiboy tersenyum, lalu memeluk Saluna, "kamu juga aneh, bando kucingnya masih dipake." Balas Jiboy.

Saluna segera melepas pelukan Jiboy,

"Jef..., Bu,bukannya kamu udah balikan sama Mira?" Tanya Saluna dengan wajah kecewanya.

Jiboy tersenyum, "ayo, ikut aku, nanti aku jelasin." Kata Jiboy lalu menggandeng tangan Saluna dan membawanya pergi.

*
Mereka duduk di bangku depan kelas, Jiboy memeriksa kantong yang dia bawa,

"Ini apa Saluna?" Tanyanya.

"Makan siang."

"Kok ada dua?"

"Uhmm.., itu...,"

"Kamu mau beliin buat bang__,"

"Itu buat kamu!" Kata Saluna buru-buru.

"Hah? Aku? Bukannya kamu bilang aku udah balikan sama Mira?" Tanya Jiboy.

Saluna segera memandang Jiboy,
"Ja,jadi bener???" Kata Saluna kecewa. Tiba-tiba ia sesenggukan lagi,

"Ha,harusnya aku gak beli ini buat kamu. Nanti..., Nanti aku kasih pak satpam aja, deh." Kata Saluna berusaha menahan air matanya.

Melihat itu, Jiboy langsung meletakkan kantong itu di sampingnya dan mengusap pipi Saluna,
"Cup,cup...," katanya.

Saluna langsung melempar tangan Jiboy,
"Kamu ngapain masih bersikap kayak gitu ke aku?? Aku gak butuh kebaikan kamu!!" Kata Saluna lalu air matanya menetes, ia tak kuat menahannya lagi.

Jiboy malah tersenyum, "masa gak boleh, sih kayak gitu ke cewe sendiri." Kata Jiboy.

Saluna yang tadinya membuang muka, langsung menoleh ke arah Jiboy,
"Pa,pacar sendiri? Bukannya pacar kamu itu Mira sekarang?"

"Kenapa kamu bisa mikir gitu?"

"Enggak, Jef. Kita kan harusnya putus sekarang, tapi__,"

"Kalo aku gak mau gimana?"

"Apa?"

"Aku gak mau putus sama kamu."

"Jef.., tapi perjanjiannya...,"

"Sekarang aku tanya, kamu kenapa nangis?"

"Hah? Aku? Na,nangis?" Saluna lalu mengusap mata dan pipinya yang basah,

"Na, nangis apa,sih? Aku, aku kelilipan." Kata Saluna.

Jiboy tersenyum lagi lalu mengusap pipi Saluna, "mata kamu bukan cuman basah, tapi sembab. Sekarang aku tanya, kamu kenapa nangis?"

"Ke,kenapa kamu harus tau?" Kata Saluna.

Jiboy mengambil nafas panjang, "Saluna, aku ga jadi balikan sama Mira." Kata Jiboy.

"Hah? Kenapa? Mira udah jomblo lagi,kan? Kenapa kamu gak balikan sama dia?"

"Karena aku sukanya sama kamu! Aku suka sama Saluna Ratu Adriana!!" Tegas Jiboy.

"Ooh..., Suka sama Saluna.., eh, itu,kan aku?"

"Nah, udah jelas,kan?" Kata Jiboy yang berusaha sabar.

Mendengar itu, lagi-lagi air mata Saluna keluar, "hwaaa...., Kenapa kamu malah bilang itu???" Katanya.

"Sekarang aku mau tau perasaan kamu ke aku. Apa aku bertepuk sebelah tangan atau__,"

Buk!

Tiba-tiba Saluna memukul lengan Jiboy, "kamu jahat! Pikir sendiri aja kenapa aku nangis, kenapa aku beliin makan siang buat kamu...," Kata Saluna kesal.

"Apa? Kamu suka sama aku, atau peduli doang sama aku?"

Saluna lalu mengambil kantong yang tadi ia pegang dan memberikannya pada Jiboy,

"Apa ini?" Tanya Jiboy.

"Hadiah buat kamu."

"Hadiah? Dalam rangka?"

"Tadinya buat hadiah perpisahan."

Jiboy membuka hadiah itu, ia menemukan dua mug di sana, ia penasaran dengan gambar di mug itu, lalu menempelkannya,

Deg!

"Saluna, ini...," Kata Jiboy.

❤️
❤️
❤️

Sebuah Pelarian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang