9

82 15 0
                                    

"emang dia ngajak aku pacaran ya?"

"Makan aja yuk"ajak Azam tanpa menjawab pertanyaan ku.

Kami bertiga pun mulai menyantap minuman yang telah berada di hadapan .
Setelah beberapa menit menikmati suasana hening yang tercipta akibat aksi meminum minuman yang di miliki oleh masing masing dari kami,lantas aku tidak tahan dengan acara diam ,ini tidak asik .
Aku pun mulai membuka pembicaraan .

"Luna,kok kamu pindah ke sekolah ini?" Tanya ku untuk memulai percakapan . Ini jauh lebih baik dari pada diam.

"Nih ya,gue sebenarnya ogah masuk sekolah ini ,cuman gue di paksa "

"Kok di paksa "
Luna hanya mengindikan bahu nya .

"Terus alasan kamu pindah kenapa"

"Di keluarin"

"Kok di keluarin,memang nya kenapa?"

"Bawel lu ya" bentak nya.

"Hehh ,ya ga usah bentak dong,hobi Lo marah marah Mulu ya" Luna terdiam akibat ucapan dari azam.
Mata nya berbinar menatap Azam .

"Om ihh jangan bentak cewek kayak gitu"

"Orang kayak dia mah pantes aja di keluarin "

"Emang kenapa om?"

"Liat aja dari segi pakaian,"Azam menatap Luna dari ujung kaki hingga ujung rambut nya bak pelangi tersebut .
"Dan bicaranya yang kurang di tata,"

"Wah gila yaa kalian ngegosipin gue di depan gue sendiri" protes Luna sambil menghentakkan kaki nya lalu berdiri .

"Dari pada dari belakang kan"
Jawab Azam dengan santainya tanpa merasa bersalah atas ucapan nya yang mungkin saja membuat hati luna terluka.

Meskipun Luna terlihat kuat dan strong sebagai wanita ,ia tetap lah ia ,seorang wanita yang mempunyai hati ,dan hati siapapun bisa terluka akibat lidah tak bertulang itu.

Ku lihat Luna benar benar tampak sangat tersinggung oleh perkataan Azam .
Mata nya berkaca kaca menatap azam.dan tak menunggu lama ia segera berjalan cepat ke arah luar kantin dengan langkah yang cukup cepat .

Melihat pemandangan itu,aku tak tinggal diam,segera aku mengejar Luna .

"Om kok ngomong gituuuu,ngambek kan dia nya" kata ku dengan nada berdecak serta kesal karena ulah Azam.

Saat di koridor sekolah ,samar samar aku menemukan sebuah sumber suara Isak tangis ,mata ku telah mengabsen satu persatu sudut koridor dan deretan kursi panjang yang terletak di koridor .
Nihil,aku tak menemukan siapa siapa .padahal aku sangat yakin itu adalah suara Luna yang sedang menangis.

Aku kembali melangkah hingga sampai pojok koridor di situ ada sebuah ruangan yang kini di gunakan sebagai gudang sekolah .
Ku dengar suara itu semakin jelas ,mungkin kah Luna berada di dalam gudang ?atau malah sesuatu hal yang tak kasat mata ..
Konon katanya gudang ini adalah tempat angker .
Aku tidak peduli ,aku tak menggubris pikiran ku tentang 'hantu' .
Yang jelas aku ingin menemukan Luna dan menemaninya .

"Ya Allah lindungi Ay ,semoga yang di dalam itu manusia ya Allah jangan hantu ay kan takut"doa ku sebelum membuka pintu gudang.

Dan yah,,Allah mengabulkan doa ku,ia adalah Luna yang sedang menangis tersedu sedu dengan posisi jongkok tangan bertumpu pada lutut dan menelungkup kan kepala nya di atas tumpukan tangan nya yang berada di lutut nya(bisa terbayang?)


"Lunaaa"

"Ngapain Lo kesini hah"

"Aku mau temenin kamu nangis"

AYLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang