37

142 14 0
                                    

Semenjak ibu mengusir ku dari rumah, beberapa hari aku tinggal di masjid terdekat . Tak sedikit orang orang bertanya kepada ku mengapa aku ada disini dan tidur di disini (maesjid).
Aku hanya menjawab, "aku sedang ingin mencari ketenangan dan disini lah aku menemukan ketenangan"
Syukurnya warga tidak keberatan sama sekali dengan hadirnya aku wanita buta di area suci ini .
Entah aku harus bagaimana lagi dengan ibu, ibu benar benar serakah rela menelantarkan kan anaknya sendiri dengan keadaan yang buta hanya karena harta dan kekayaan.
Aku hanya berharap yang terbaik untuk ibu.

Meskipun mata ku tak dapat melihat apa apa selain kegelapan , namun Allah masih menganugrah kan ku sebuah pendengaran, perasa dan insting sehingga walapun aku buta aku masih bisa beraktivitas dengan ketidak sempurnakan ku .

Pagi ini, aku sedang di tugas kan pak ustadz agar membersihkan halaman mesjid. Sebelumnya ustadz Yusuf telah memberikan arakan kepadaku agar aku tidak kesusahan ketika bekerja dan tepat ketika menempatkan pada posisi seharusnya .

Aku merasa ada hembusan angin bertiup sehingga sedikit menyingkap Khimar belakang ku .
Sontak aku segera membenarkan nya .
Namun..
Sebuah tangan halus ku temunkan ketika aku ingin membenarkan posisi Khimar ku.
Ku raba tangan itu, sangat lembut yang ku yakini ia adalah seorang wanita. Seperti nya ia sedang ingin membantu ku membenarkan Khimar
Ku.

"Mari mba biar saya bantu ." Ucap wanita itu.

"Terimakasih ya " sahut ku sembari tersenyum dan menatap ke sembarang arah entah kemana ."

Ia tak bergeming lagi setelah ku ucapkan terimakasih .
Mungkin dia sudah pergi, pikirku .

"Maa syaa Allah aylin !!" Jeritnya tak menyangka.

"Aylin kamu ..kamu .. yaa ampun aylin aku nggak nyangka bisa ketemu kamu disini . "

Aku masih heran , sebenarnya dia siapa ...tapiii...tunggu dulu . Suara itu suara itu mengingatkan ku kepada seseorang.

"Kamu Luna ?"tanya ku Sendu dan bingung.

"Iya Lin gue Luna .. Astaga Lo lupa ya ?" Sahutnya antusias.

"Maa syaa Allah Luna " ucap ku yang langsung mengulurkan tangan ku agar di peluknya .
Tak menunggu waktu lama kini Luna telah berada dalam dekapan ku .

Aku menangis dalam kegelapan. .

Sunggu aku sangat merindukan sahabat ku ini , semenjak perpisahan sekolah aku dan Luna benar benar tidak pernah berjumpa lagi .

"Lin. ..Lo .? Lo ...?"

Paham akan isi fikiran Luna aku sontak langsung tersenyum dan menjawab .

"Iya lun , aku sekarang buta dan aku tinggal disini sendiri .."

"Kok bisa ? Suami Lo mana ,si pak Kevin itu ? " Tanya Luna yang agak heran.

Aku mengajak Luna duduk di teras masjid dan mulai menceritakan nya .

"Suami ku sudah meninggal beberapa Minggu yang lalu lun . "

"Innalilahi wa innailaihi rojiun..kok bisa?".

"Ya nama nya juga takdir lun " jawab ku berusaha tegar .

"Gimana ceritanya , terus nyokap Lo mana ?kenapa sekarang tinggal disini , dan kenapa juga Lo sekarang buta . ?"

"Iya jadi gini ceritanya . ."
Akupun menceritakan mulai dari kejadian awal hingga sepertini kepada Luna .
Tak terasa 1 jam berlalu .

"Ya ampun Lin ..hidup Lo dari dulu kayaknya penuh cobaan banget ya . Heran gue seberapa sayang sih tuhan Ama Lo?"

AYLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang