21

67 17 0
                                    

"oh dia itu namanya bara dok,dia juga sahabat aku dari kecil soalnya rumah dia sama aku deketan dok "

Dokter kevin pun hanya manggut-manggut manggut

"Dan satu lagi ,dia itu udah ay anggap sebagai kakak ay sendiri ,dia sangat baik orang nya dok,peduli banget sama ay"

Kini aku tidak dapat mengartikan raut wajah dokter kevin saat ia mendengar cerita ku perihal bara ,ekspresi nya hanya datar .

"Tidak ada yang lebih peduli dengan kamu selain saya aylin "kata dokter kevin sambil mengetuk setir yang ia pegang dengan jari jari panjang nya .

Aku menatap dokter Kevin yang kini semakin bertambah kadar ketampanan nya saat ia sedang fokus
Menatap arah jalanan yang sama sekali tidak menarik itu .
Dia calon suami ku beberapa hari kedepan, ini benar benar seperti mimpi .bagaimana nanti wajah anak kami berdua,aku berharap ia lebih mirip dokter Kevin .

****
Tiba lah saat nya hari yang di tunggu tunggu ,yaitu acara akad yang akan di lantun kan oleh lelaki yang kini berada di hadapan penghulu , ia akan mengucapkan kalimat sakral untuk menghalal kan ku .

2 jam sudah aku di dandani oleh perias pengantin ,air mata ku ingin sekali tumpah saat mendengar ijab qobul yang di ucapkan oleh dokter Kevin namun ku tahan ,aku ingat betapa lelahnya duduk selama 2 jam ,dan teringat betapa lelahnya ibu ibu perias berdiri jongkok selama 2 jam demi mendandani ku dengan cantik .

Hingga kini aku di tuntun menuju lelaki yang telah menjabat sebagai suami sah ku ,perasaan ku sungguh campur aduk tak karuan dan sampai saat ini aku masih tak menyangka bahwa dia lelaki di samping ku ini adalah suami sah ku .

Acara resepsi pernikahan telah berakhir ,kini aku telah berada di kamar ku yang di jadikan sebagai kamar khusus pengantin .

Dengan pakaian yang masih lengkap dengan hiasan hiasan indah dan make up yang belum terusir dari wajah ku ,aku menatap diri ku sendiri di cermin hias ,ku fikir aku benar benar sangat cantik untuk saat ini . Aku pun mengambil benda persegi di sebuah tas yakni adalah handphone ku , dan mulai mencari aplikasi yang biasa aku sebut kamera .
Dan kalian pasti tau lah apa yang akan aku lakukan pada saat ini ,yah ... Aku pun mulai memotret diri ku sendiri di depan cermin dengan berbagai macam gaya .dan Selfi dengan berbagai gaya bentuk wajah ,ada yang senyum ,memanyunkan kan wajah dan mengacungkan salam dua jari .
Tak di sangka ternyata seorang lelaki telah berdiri menatap ku dari belakang ,terlihat dari cermin yang kini ada di depan ku .

Iya ,dia hanya memakai handuk dan telanjang dada .
Dengan pemandangan seperti itu ,aku tak kuasa untuk memandang nya ,segera ku alihkan bola mata ku menatap arah bawah .

"Apa yang kamu liat di bawah itu ?"
Tanya nya dengan suara khas bariton nya.

"Ah nggak dok ,itu aurat dokter keliatan "

"Lahhh ya emang kenapa ? Kan udah halal?"

Dalam hati aku memaki diri ku sendiri ,bodoh sekali . Mengapa aku lupa bahwa kami berdua telah halal.

"Yaudah yuuk"ajak dokter Kevin

"Hahhhh ???" Pikiran ku pun mulai ambigu ,mungkin kah ia akan menagih hak nya malam ini ,apa yang harus aku lakukan .

"Kamu yakin mau tidur dengan pakaian seperti ini ?"
Tunjuk nya pada tubuh ku dan wajah ku.

Oh rupanya dia mungkin menyuruh ku untuk mengganti pakaian pengantin ini dan menghapus coretan coretan indah di wajah ku .

Usai membersihkan diri ,aku pun keluar dari kamar mandi dengan baju piyama yang kini ku kenakan dan dengan rambut yang terurai berantakan .
Tak tinggal diam aku pun mulai merapikan rambut ku dengan menyisirnya di depan cermin .

Samar samar terdengar suara pintu kamar ini terbuka ,rupanya ia adalah dokter kevin yang barusan masuk dan dengan jurus kegesitan ku aku mengambil kain bernama handuk untuk menutupi rambut ku atau yang ku anggap aurat ku .

Ku lihat dokter kevin terkejut dengan melihat aksi ku kini,dan ia sedikit menggeleng kepala nya seraya tertawa kecil .
Ia pun mendekat kepada ku ,aku semakin merapatkan kain itu di kepala ku dan sambil terduduk di atas kasur empuk ini .

Perasaan deg deg am itu semakin menguat takala dokter Kevin semakin mendekat ke arah ku dan menyentuh kepala ku .

"Dasar bocah "ucapnya sambil tertawa .

"Kamu ngapain "katanya yang tak henti hentinya tertwa

Aku hanya terdiam dan semakin menunduk .

"Heyyy" suara nya makin lembut .

"Saya ini suami kamu loh ,nggak baik kaya gitu sama suami "

Pernyataan yang keluar dari mulut dokter Kevin itu sangat menampar batin ku ,benar katanya ,tidak baik jika aku bersikap seperti ini kepada nya.

Namun aku tak juga berbuat apa apa ,hanya setia pada posisi seperti ini .

"Sayang" deg.... Panggilan itu ,semakin membuat suhu badan ku panas dingin dan parah nya tiba tiba perut ku mules . Karna di panggil ,aku pun mendongak kan wajah ku mengarah ke wajah nya ,ia tersenyum penuh arti dan ku balas dengan senyuman ragu ragu ku .

Ia menyentuh tangan ku yang kini bertumpu pada bawah dagu .

"Lepas aja handuknya sayang !" Ucapnya dengan nada yang sangat lembut selembut sutra .

Karna dia suami sah ku dan akupun harusnya menaati permintaan nya maka akan ku lakukan, .

Dan yahhhh kini aku telah melepaskan kain itu dari kepala ku , dan membiarkan nya terlihat oleh dokter Kevin .

"Cantik " ucapnya

Dan aku tak kuasa untuk menahan senyum ku ...

"Ayooo " ucapnya sambil menarik perlahan tangan ku ..
Pikirkan ku lagi lagi ambigu ,akan kah ia akan meminta nya sekarang .

"Ayo tidur " jleb memang ,ternyata aku salah ,dia hanya mengajakku tidur ,bukan melaksanakan ibadah itu .walaupun sedikit senang dan tenang mengetahui bahwa ia tidak menginginkan nya karna akupun belum siap untuk itu .

"Ayo tidur ,kenapa bengong "

"I...iiya"

"Saya tau kamu belum siap ,jadi saya tidak akan memintanya sebelum kamu siap "

Aku pun tersyum pahit ,karna kenyataan nya aku pun menginginkan nya ,tapi ya gengsi lah untuk memintanya terlebih dahulu .

"Saya akan tahan dengan berpuasa "
Katanya .

"Eeeemmm dok eh mas emmm kak ,gak perlu gitu ,kalo ka Kevin mau ya aku. Emmmmmmh"
Ucapan ku terhenti.

"Yasudah kita tidur aja dulu untuk malam ini "

Dokter Kevin pun memahami maksud raut wajah ku kini ,

"Saya bukan nya nggak pengen tapi saya belum ada persiapan ,saya cuman nggak mau kamu hamil saat kamu masih sekolah " ucapnya sambil berbisik .

Tak ada kata yang mampu keluar dari mulutku selain mengukir senyuman malu malu dan aku yakin kini pipi ku sangat sangat merona ..

AYLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang