16

60 15 0
                                    

"lagi ngapain nih"
Tanya nya sembari mendudukan diri di sebelah Luna namun masih menjaga jarak .

Meski dari awal Azam terlihat seperti lelaki pada umum nya ,tidak seperti lelaki yang panatik akan agama, namun yang ku tau satu hal bahwa saat itu bara mengatakan bahwa Azzam  adalah  anak dari seorang Buya sang pemilik pesantren sekaligus pengajar di sana. Otomatis sedikit banyak nya ia pasti tau tentang hal hal berbau haram dan halal ,dan tak menutup kemungkinan seorang anak Buya mengetahui tentang batasan antara lelaki dan perempuan .

"Elaaah di jawab ngapa"

"Lagi duduk ooom"

Luna yang tadi nya berkicau kini senyap seketika ,entah apa yang ada pikiran nya sekarang ?mungkin saja ia sedang merasakan malu atau bahkan gugup,grogi ,dan deg deg an. Biasanya kan gitu jika seseorang sedang menyukai lawan jenis nya .

"Lun" tegur Azzam kepada Luna ,yang mampu membuat Luna tersentak .

"Ah iya"

"Diem diem baee"

"Hhhe" hanya sebuah segemercik tawa sambil menggaruk bagian belakang kuping nya .

"Lo mau berjilbab ya Lin?" Tanya Azzam sekali lagi

"Gak "

"Loh kenapa? Padahal Lo bakalan keliatan lebih cantik kalo tertutup aurat nya "

Tanpa di aba aba wajah Luna tertunduk malu dan masih bisa terlihat bahwa ia sedang menahan senyum akibat ucapan sederhana  dari lelaki yang ia sukai di samping nya itu yang mampu .
Pipinya bersemu merah ,aku yakin hati nya pun bagaikan di taburi bunga bunga indah .

   
"Kalo pun gue berhijab ,ya niat gue bukan untuk keliatan cantik . Tapi ya karna memang kewajiban gue sebagai wanita muslimah,karna gue mau taat sama tuhan gue  "

"Maa syaa Allah aylin "

Aku heran ,kenapa aku?

"Ay,Lo pinter juga ya "

"Hah"

"Lo kan yang ajarin Luna ngomong kayak gitu"

"Hah"

"Hah hoh hah hoh aja Lo"

  Ku lihat wajah Luna yang tadinya bersemu merah kini menjadi tampak murung ,mungkin ini adalah salah satu karakter Luna yang dapat aku ketahui setelah beberapa Minggu mengenal nya ,ia adalah sosok wanita yang memiliki perasaan yang lembut ,namun ia juga memiliki perasaan yang mudah berubah dalam hitungan detik .

Luna murung mungkin karena Azzam yang ku anggap memuji itu ,tak memberikan pujian terhadap nya . Mungkin sih mungkin ,masih kemungkinan yaaa...
Atau memang ada hal yang lain yang menyebabkannya tiba tiba terlihat sedih .

"Aku nggak ngajarin kok,aku cuman ngomong sama Luna persis sama seperti apa yang Luna katakan ke om ,Luna anak yang pinter dan mudah menangkap dan mencerna apa yang di sampai kan seseorang om "

"Oh"

Jawaban singkat itu semakin membuat Luna nampak sangat kecewa .

"Yaudah ,Lin ,zam gue ke kelas dlu "

"Aku ikut" ucap ku segera berdiri .

 

            ***
"Azzam kayak nya suka sama Lo Lin"

"Aku juga suka sama Azzam lun"ucap ku sambil tersenyum

"Apahhh ,serius Lo?"

Kenapa sih pemikiran mereka kata 'suka'itu selalu mengartikan ke sebuah kecenderungan terhadap lawan jenis nya atau lebih simpel nya itu katakan lah cinta .

AYLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang