Merasa bahwa tubuh kekar nya lelah dokter Kevin pun menghentikan aksi bermain nya sambil hujan hujanan .
"Gimana keren nggak?" Tanya nya sambil mengusap usap ke dua tangan nya dengan tujuan untuk menghangatkan tubuh nya yang kini kedinginan .
"Apa nya yang keren? "
"Saya"
"Oh"aku mengangguk paham.
"Lohh? Kok oh? Itu sebuah pertanyaan loh bukan pernyataan !" Protes nya ,karna jawaban ku tak sesuai dengan apa yang di tanyakan nya .
"Emang dokter mau nanya apa?"
"Bukan mau nanya !tapi sudah bertanya?"
"Apa dok?"
"Aylin cantik pasien saya termanis, gimana permainan saya ?keren nggak?"
"Ohhh," ku lihat wajah dokter Kevin semakin prustasi akan jawaban ku namun...
"Keren kok,tapi dokter kok mau hujan hujanan ? Nanti sakit gimana?"
Dokter terkekeh
"Gimana mau sakit,saya kan dokter.nggak mungkin sakit lah"
"Nggak mungkin gimana ? Mau dokter itu seorang dokter,guru,propesor ,insinyur ,ustadz,kyai,atau apapun kalo Allah berkehendak dokter itu sakit ya dokter nggak bisa nolak .Rasulullah saja kekasih Allah pernah merasakan sakit ,masa dokter cuman dokter nggak mungkin sakit sih. "
Meskipun kata kata ku tersebut sangat berbelit Belit namun dokter Kevin terlihat menghargai ucapan ku . Ia tersenyum dan
"Subhanallah ya calon istri saya pinter banget ,Sholihah in syaa Allah"
"MasyaaAllah dok ,jangan kebalik kalo mau memberi pujian itu ucapkan maa sya Allah ,ketika melihat keburukan ucapkan subhanallah .. jangan kebalik dok"
"Eh iya maa syaa Allah calon istri saya "
Sikap dokter Kevin saat di mobil dan sekarang sangat lah berbeda.
Yang tadinya ia sangat dingin dan enggan untuk berucap kata kini seolah ia enggan untuk tidak mengeluarkan kata kata ."Dok"
"Ya"
"Dokter punya dua kepribadian yah?"
"Hahahaha apaan sih kamu , nggak penting banget pertanyaan nya"
What ? Menurutnya tidak penting? Apah?
Menurut ku ini adalah hal yang sangat lah penting . Dan aku harus tau."Jawab dok!" Bentak ku sambil menghentakkan sebelah kaki ku . Yang membuat dokter semakin terkekeh ,aku pun heran dengan dirinya . Apa selolucon itu seorang aylin di mata nya hingga ia terus tertawa .
"Hahahaha. .ya memang nya kenapa ay? ""Sikap dokter yang tadinya dingin jadi berubah sehangat ini! Kan aneh dok! Bener ya gitu ya?"
"Hahaha kamu ini ada ada saja"
"Saya ini tergantung kondisi cuaca ."
"Hah?"
"Ya sekarang kan sedang hujan dan suasana kan dingin nih ,kalau saya ikutan dingin juga kamu nya beku nanti"
Ada jeda sejenak sebelum ia melanjutkan kata katanya ,ia menatapku penuh arti ,namun tetap saja aku tak mampu mengartikan apa apa .
"Dan tadi pada saat di mobil ,cuaca nya terik tuh panas kan hawa nya ,nah kalau saya hangat kasian kamu nya ya kan makin panas "
"Gitu ya dok"
"Ya nggak "
"Terus"
"Jadi pada intinya ,saya mau minta maaf sama kamu ay"
"Kenapa?"
"Maaf karna saya cuek pada saat di mobil tadi dan maaf saya emang gini orang nya ,sulit menciptakan suasana "
"Kenapa minta maaf dok?"
"Yah pokoknya kamu maafin aja saya selesai deh"
"Apa yang selesai sih"
"Yaudah ay lupakan aja deh "
"Apanya?"
"Ha?" Dokter sambil mengangkat sebelah alisnya .
"Apanya yang di lupakan"
"Em hehe ,yaudah gak usah di bahas "
Baru saja aku ingin membuka mulut ku untuk menyahut perkataan nya namun tertunda karena dokter Kevin lebih dulu membuka suara nya.
"Akan lebih baik kamu diam saja nggak usah di tanggepin ucapan saya ,stop jangan bicara aylin plis"
Aku tau ,kini mungkin lelaki yang sedang berdiri sambil gemetar menggigil kedinginan di samping ku sudah mulai jenuh dengan percakapan yang Membosankan yang tercipta dari diri ku .
Dan aku pun semakin berfikir keras ,apa kah benar dokter yang akan menjadi pendamping ku,apakah dia mampu menerima kekurangan ku,dan memaklumi kebodohan dan kelalaian ku .
Apapun kedepannya aku serah kan kepada Allah SWT ,aku selalu yakin akan ketetapan yang Allah berikan untuk ku ,apapun itu pasti yang terbaik untuk ku .Entah kenapa ,kini perasaan asing menyerang dada kubsaat di dekat dokter muda tampan ini .
Namun aku sendiri pun takut untuk menyimpulkan bahwa aku telah jatuh cinta .Hujan telah reda ,matahari mulai menampakan wujudnya .
Aku dan dokter Kevin pun kembali menuju pintu mobil dan kak anshar pun kembali pada sepeda motornya .
Dan kami pun melanjutkan perjalanan pulang dengan selamat hingga sampai pada tujuan yaitu rumah ku.
Namun sebelum sampai ,dokter Kevin telah memenuhi janjinya untuk membelikan ku permen rasa coklatPlashback on
"Dok " aku memanggil dokter dengan nada merengek
"Ya" jawabnya penuh wibawa,maklum lah seorang dokter .
"Ingat sama janji dokter nggak?"
"Memang nya saya punya janji ya?"
Aku pun menunjukan jurus ampuh ku dengan memasang wajah kecewa yang tak lain adalah ekspresi manyun versi imut ku .
"Ingat kok tenang aja " aku pun tersenyum sumringah .
Dan kami berhenti pada sebuah mini market di sana lah aku menemukan apa yang dari tadi ku ingin kan .
"Makasih ya dok"
"Makasih buat apa?"
"Beliin permen rasa coklat"
"Saya hanya menemani ,bukan membelikan !"
Ujarnya dengan santai .Sungguh aku benar benar kesal . Ntah lah seperti apa kini wajah ku .
Terapksa aku mengambil dompet ku di dalam tas selempang ku .
Dengan cekatan dokter mengentikan nya ."Saya bercanda," lalu dokter Kevin beralih pandang ke mbak mbak kasir
"Berapa mbak?""Sekian"
"Dasar bocah"
Aku memanyunkan bibirku ,tangan nya tergerak melayang seperti ingin mencapai bibir mungil ku ,namun di hentikan nya sadar bahwa kami belum halal .
"Sabar ya dok"
Ia pun mendengus dan kembali terkekeh .
Plashback off
***
Hari ini aku kembali menjalani aktivitas ku di sekolah ,dan sekarang aku telah berada di kantin bersama Luna . Baru sehari saja aku tak melihat wajah Luna rasa nya aku sudah merasakan kerinduan yang begitu berat . Lebay amat😂
"Lo kemaren kemana aja?"
Nah ini dia pertanyaan yang sangat ku takuti namun pasti ku dapati ntah itu dari mulut Luna ,azzam,ataupun bara bahkan Fahri yang.
Aku paling takut untuk berbohong ,namun aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya ,bisa bisa keberadaan ku terancam di sekolah ini .Pendek yaaa maaf yaaaa....
Happy reading 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
AYLIN
SpiritualKetika perasaan itu hadir .. Aku menyikapinya dengan ikhlas ,cukuplah aku menjadi penikmat skenario Nya ,yang tak harus memaksa untuk di persatukan dengan nya .. Jika kelak ia adalah yang di pilihkan untuk ku .. Tentu semesta pun akan turut bahagia...