17

74 14 0
                                    

Tiba lah saat nya kini dimana aku dan dokter kevin berangkat menuju ke tempat ayah .
Di sepanjang perjalanan yang kami tempuh tak ada yang mengeluarkan suara hanya deru nafas yang terdengar dari hidung ku sendiri . Membosankan sekali memang ,belum pernah aku merasakan berada di situasi sedingin ini !.
Kami memang berada dalam satu mobil yang sama,namun bukan berarti hanya aku dan dokter Kevin yang berangkat ke tempat ayah ,kami berdua di temani oleh kakak ku Anshar ,tetapi ia memakai sepeda motornya sendiri .
Kata nya sih ia tidak tahan dengan mobil, ya memang kakak ku yang satu itu alergi AC ,jika terkena AC kulit nya langsung memerah dan bentol bentol seperti di gigit nyamuk .
Sebenarnya aku pengen ikut kak Anshar saja ,dan dokter Kevin sendirian pakai mobil ,namun ibu melarang ku ikut kak Anshar dan menyuruh ku bersama dokter Kevin ,namun jika keadaan situasi se-beku ini ,sungguh sangat mengesalkan bukan!!!!

Tiba lah di depan pekarangan rumah ayah ku ,yang di situ aku telah di sambut oleh pemandangan yang sangat indah dan akan sangat menyeramkan jika di malam hari .
Perasaan ku mulai tak karuan ,detak jantung ku mulai tak beraturan .
Aku sangat gugup ,dan senang juga takut .
Aku gugup karena aku harus meminta restu kepada ayah ku ,dan aku senang bertemu dengan ayah setelah sekian lama tidak berjumpa,dan aku tidak tau mengapa aku takut ,takut jika ayah tidak menyukai lelaki yang kini berdiri di samping ku,takut jika ayah tidak merestui pernikahan kami . Ah mengapa aku setakut ini? Mungkin kah aku juga berharap agar tetap menikah,menjalani hidup bersama nya dalam jangka waktu yang panjang .


"Assalamu'alaikum ayah" ucap kakak ku sambil mengetuk pintu rumah nya.

"Wa'alaikumussalam " jawab ayah yang terlihat sangat senang mengetahui bahwa aku dan kak Anshar berkunjung ke kediaman nya .
Ayah ku menatap sejenak ke arah dokter Kevin,yang di balas senyuman ramah dari dokter Kevin dan dengan sapaan yang santun terhadap ayah kandung ku .

"Assalamu'alaikum ,om"

"Wa'alaikumussalam "

"Temen nya Anshar ya" tanya ayah
Aku dan kak Anshar saling bertatapan ,mengisyaratkan agar kak Anshar menjawab yang sesungguhnya kepada ayah .

"Ah kita bicara nya di dalam saja ,mari " saat kak Anshar ingin menjawab pertanyaan ayah ,namun ayah lebih dahulu mempersilahkan kan kami bertiga untuk masuk kerumahnya .

Rumah ayah ku sangat lah minimalis ,hingga ruang tamu dan dapur tergabung dalam satu ruangan yang membuat kami dapat melihat ayah yang sedang sibuk menyeduh air minum untuk kami bertiga .

"Kalian kok gak ajak ayrin?" Tanya ayah sambil mengaduk kopi yang ia buat.

"Suami nya sedang ke luar kota yah ,jadi dia gak bisa ikut kesini "

"Begitu ya" .

Ayah pun membawa nampan minuman ke tempat di mana kamii duduk , dan kini ayah telah berada di antara kami bertiga.

"Emmm jadi ayah ,,emm sebenarnya kami kesini mauu memberi tahu sesuatu dan meminta izin kepada ayah"
Ucap kak Anshar dengan wajah yang gugup begitu pun aku yang mendengar ucapan kak Anshar juga ikut larut dalam suasana kegugupan ini .
Entah lah bagaimana kini perasaan sang calon suami ku ,ku lihat ia biasa biasa saja ! Tak ada raut takut,gugup sama sekali .

"Apa itu nak?"

Kini bukan kak Anshar lagi yang menjawab pertanyaan ayah .

"Jadi begini om,eh pak ,emm saya ingin meminta izin serta restu bapak untuk saya menikahi aylin anak bapak ,saya harap bapak merestui nya "

"Kamu serius mau menikahi aylin?"

"Serius pak ,dan jika memang di restui dan Allah ridho saya akan menikahi nya Minggu depan ."

AYLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang