“Aaaaaaakkh ...! Sialan!” teriak Dirga kesal setelah masuk ke ruang kerja papanya. Dirga langsung meluapkan emosi dengan mengacak semua benda yang ada di dekatnya. Bahkan Dirga dengan berani memecahkan vas bunga yang terletak di atas meja kerja papanya.
“Dirga, berhenti!” teriak Bastian mencoba menghentikan Dirga yang mengamuk.
“Lepas, Pa!” Dirga melepaskan diri dan melempar semua berkas yang ada di meja.
“Papa peringatkan kamu untuk berhenti sekarang juga!” Bastian menatap Dirga gusar.
Tetap saja perkataan itu tidak digubris oleh Dirga.
“Kurang ajar!” Bastian langsung menampar Dirga begitu saja karena terlewat emosi.
Aksi Dirga terhenti seketika. Dirga mematung sambil menyentuh pipi kirinya yang ditampar.
*****
Jangan lupa berikan spam komentar dan vote kalian untuk prolog ini. Silakan lanjut membaca. Semoga kalian suka sama cerita sederhana yang saya tulis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diandra [Completed]
Teen Fiction"Jadi guru Bahasa Inggris, ya, Di?" celetuk Udik dari tempatnya, "Dirga mau ngajarin arti kata i love you pada Rafika tuh, Pak," lanjutnya. "Bukan, Dik," balas Dirga, "gue mau jadi guru Sejarah aja, biar bisa ngajarin Rafika gimana perjuangan mendap...