Felicia Marinka seorang gadis periang yang berubah menjadi sosok yang kuat dan realistis.
"kenapa Ndra ?"
"Emangnya salah? Apa harus kamu selalu denganku?"
"Apa salahku Ndra, kenapa kamu tiba-tiba begini?"
"Aku sudah tidak mau denganmu lagi, tolong...
Matahari mulai memancarkan sinarnya.. Ughh, sangat terik sekali "batinku Entah sejak kapan, dia sudah berdiri di depan pintu itu. Gadis berambut pirang, bertubuh sedikit gemuk, namun masih terlihat ideal. Ntah mulai kapan dia memiliki senyum itu.. Sangat cantik, "batinku Raline Aileen Chariz... Dialah gadis itu, gadis mandiri, berhati mulia nan elegan. Ya, dia sangat elegan terlihat sekali dari gerak-gerik tubuh dan pembawaan dirinya. Dialah sosok yg sampai saat ini menjadi idola bagiku. Dia adalah kakakku sendiri. Dulu dia adalah anak kecil yg usil dan sedikit egois. Namun, semakin berjalannya waktu, kini dia tumbuh menjadi sosok yg kuat, penuh tanggung jawab dan sangat menginspirasi bagiku. "sudah siang, bangunlah, "katanya "Hmm, baiklah. Aku juga sudah merasakan matahari begitu terik, " "Fel, kamu buru-buru mandi yaa.. Setelah itu sarapan" Seperti biasanya, aku akan berangkat kuliah, dan kakakku akan segera berangkat ke kantor. Oh yaa , Kak Raline adalah seorang manajer di sebuah perusahaan asing di Jakarta.. Karena itu, kebutuhan kami sudah sangat terpenuhi oleh kerja keras Kakak. Dan dia juga yg suka memberiku uang jajan tambahan.
"sudah siap?" "sudah kak, yuk capcusss"
Sesampainya di kampuss... "belajar yang bagus, kuliah yang bener, ingat kamu itu perempuan, kamu harus mandiri, kamu harus berhasil. Cantik saja tak cukup. Ingat itu." "Baiklahh, kak Raline yg cantikkkk, aku pasti selalu mengingatnya.. Bagaimana mungkin aku tdk mengingatnya, karna kakak sudah berpuluh juta kali mengatakan hal itu, hahaha" "Dasarrr kamu, kakak bilangin yg bagus juga.." " Hahaaha, byee myy very pretty sistaaa" Di kampus aku tak terlalu berambisi dalam hal kepopuleran, tapi hal itu tak menutup pengenalan anak-anak kampus padaku. Sudah sering sekali, teman-teman kampusku banyak sekali mengenalku. Ya, kuakui kecantikan kakakku Raline juga turun padaku, ya walaupun dia masih jauh terlihat cantik dibandingkan denganku, tapi hal itu tak membuatku iri padanya.
"Fell, lo kemana aja sii, lama bangett" Terlihat seorang gadis manis sedang mencari-cariku, dia adalah sahabatku Maureenta Shah. "Elu sih kangen mulu sama gue" "ieuwwh, najissss" "Eh, tau ga lo.... "Gatau" " Ih lo kok udh jwb dluan sih, gue mau kasi tau lo, tentang..... "Tentang apa sih ?" " Tapi, elo janji yaaa, gakkan marah klo gue cerita" "Iyaaa, apaan sii" "Gue mau cerita tentang Andra" "Rin, pliss gue gak... Maureen buru-buru memotong ucapanku, dan berusaha untuk menjelaskan sesuatu padaku. "Fel, kan gue udh bilang lo jangan marah dulu"
Memang sejak kepergian Andra, aku benar-benar frustasi dan sangat membenci semua laki-laki. Andra memutuskan hubungan kami sepihak dan pergi tanpa penjelasan apapun. Hal itu pula yg menjadikanku sosok yang kuat, dan mengubah diriku menjadi perempuan yang kuat dan mandiri. " Oke, sorry.. Lo mau cerita apa?" "Andra lulus kuliah di jogja, Fel" "Lo tau darimana?" "Emangnya lo sama sekali ga tau?" "Engga, Gue gakmau tau, yaudah terus intinya apa?" "Hehe, gapapa sih Fel, gue cuma mau kasi tau elo aja" "Oh..."jawabku singkat "Fel, maapin gue ya, gue tau lo ga suka" "Iya gpp Rinnnn" Jujur, sejak Maureen menjelaskan hal itu, aku semakin membenci Andra. Aku selalu berpikir, dulu aku sangat bodoh telah mempercayainya. Saat itu, aku masih berpikir bahwa Andra berbeda dari kebanyakkan laki-laki.Andra sangat baik padaku, Andra begitu mencintaku, sampai perlahan dia berubah dan mulai menjauhiku.Setahun yang lalu, aku masih frustasi dan selalu menyalahkan diriku sendiri, aku selalu bertanya-tanya apa yang membuatnya begitu cepat berubah....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.