Ada apa denganku?

179 3 0
                                    

Dingin sekali sore ini, tak seperti suhu tubuhku saat ini. Aku merasa ada yang tidak beres dengan tubuhku saat ini. Sepertinya tubuhku mulai kehilangan kekuatan dan aku melemah sore ini.

"Fell, Kakak pergi dulu yaa. Ada kerjaan, keknya kakak bakalan lama balik atau nginep di tempat temen nih."
"Oh oke kak, hati-hati"jawabku tanpa memberitahu kondisi tubuhku
"Kakak telpon Maureen ya, buat kesini biar kamu ga kesepian."
"Iyaa kak. Yaudah hati2 yaa kakk. Byee"
"Byeee"

Semakin lama suhu tubuhku semakin panas dan aku merasa butuh seseorang untuk membawaku untuk berobat.

Sementara itu...

(Maureen)

"Yuhuu, ke rumahh Feliii. Eh mampir dulu deh beli makanan"

*Warung Nasi

"Mas nasi gorengnya 2 yaaa"
"Baik mbak"
"Loh itu kan Kak Nevan. Sendirian aja, gue samperin ah"
"Haii kak"
"Iyaaa."

Kak Nevan cool banget walau cuek begitu.

"Eh elo sendiri aja?"
"Akhirnya Kak Nevan nanyain gue juga"kataku dalam hati
"Iyaa kak, aku mau kerumahnya Feli, soalnya kakaknya Feli lagi ada kerjaan dan keknya bakalan nginep di tempat temennya, jadinya aku nginep ke tempat Feli deh."
"Oh gitu, oke hati2."
"Thankyou kak. Aku kedepan dlu ya kak, mau cek pesanan aku tadi."
"iyaa."

Kringg..kringg
Tiba-tiba handphoneku berdering. Terlihat Mama menelponku.

"Rin, kamu dimana? Buruan pulang gih. Tante kamu mau nglahirin, kita harus segera ke rumah sakit. Anterin mama."
"Duh ma, tapi aku mau nginep di tempat Feli hari ini. Barusan aku mau ngabarin mama."
"Maureen, masalahnya tante kamu mau nglahirin. Udah mendadak banget nii. Gimana mama nyetir sambil megangin tante kamu?"
Besok2 kan kamu bisa nginep tempat Feli sayang"
"Duh mama sih ga bilangg2, ihh yauda deh aku pulang sekarang."
"Iyaa buruan ya sayang. Tante kamu udah ga karuan nii sakitnya."

"Duh gimana nih, gue udah terlanjur beliin Feli nasgor lagi. Ga mungkin gue buang dan ga mungkin gue makan double gini. Gimana ya? Oh iya Kak Nevan."batinku

Buru-buru aku pun masuk lagi ke dalam warung

"Kak, sorry banget nih. Aku mau minta tolong banget sm kakak, urgent banget. Boleh ga kak?"
"Kalo bisa, kenapa engga"
"Gini nii kak, tadinya aku kan mau jalan ke rumah feli. Tapi mama aku nelpon dan nyuruh aku balik buat nganter tante aku mau lahiran. Jadi, aku boleh minta tolong kakak ga, bawain nasi gorengnya Feli kerumahnya. Sorry banget ni kak, soalnya aku gak mungkin makan dua kali. Apalagi udah malem ginii."
"Oh yauda boleh"
"Thankyouu kak. Aku balik yaa."

Sementara itu..

(Feli)

"Duh Maureen mana sih, lama banget. Malah badan gue suhunya ga turun2, padahal udah minum obat. Laper lagi gue."

Tengg tonggg..
Bel rumahku berbunyi.

"Kok aneh sih, tumben2an gini Maureen pake ngebel segala. Biasanya kan langsung naik ke kamar."batinku
"Iya2 gue turun"sahutku

"Hai Fel, gue dititipin nasi goreng sm Maureen. Tadi gue ketemu Maureen di warung, awalnya dia mau kesini tapi mamanya nelpon nyuruh dia nganterin tantenya nglahirin. Jadinya dia minta tolong gue."
"Ohh ehmm gitu. Yoda makasih banget kak"
"Eh tangan kamu kok panas sih? Kamu sakit ya?"tanya Kak Nevan sambil meletakkan tangannya di dahiku untuk mengecek suhu badanku
"Hmm udah gpp kok kak. Tiba2 tadi gaenak badan gitu. Aku juga udah minum obat kok."
"Tapi badan kamu masih panas gini. Kamu juga dirumah sendirian."
"Hmm gapapa kok kak. Aku udah biasa"
"Hmm, Fel gue temenin yaaa."
"Gausah deh kak. Ngerepotin."
"Engga, kamu sakit dan ga ada yang ngjagain. Kalo kenapa2 ntar gimana? Aku temenin aja. Udah yaa, dengerin aja."katanya sedikit memaksa
"Hmm makasih kak."

*Di Kamar

"Gue suapin ya"
"Gausah kak, aku bisa sendiri kok."
"Engga gapapa. Gue suapin aja."

Akhirnya Kak Nevan menyuapiku makan.

"Kak, aku pusing banget nii."
"Sorry, sini gue pijetin. Sorry yaa gue pegang."sambil menyentuh kepalaku

(Nevan)

Hal yang paling menyakitkan, ketika melihat orang yang kita cintai menderita.

Karena aku kecapekkan habis mijet kepala Feli dan udah ngantuk banget, akhirnya gue ketiduran di samping Feli.

00.45 wib..

"Ndra, jangan tinggalin aku."

Aku terbangun mendengar Feli yang ternyata sedang mengigau terus menerus.

"Siapa Ndra?"tanyaku dalam hati
"Andra, aku sayang banget sm kamu. Kamu jangan pergi lagi yaa."Feli mengigau

Aku pun segera memeluk Feli, berpura2 menjadi orang yang dia maksud.

"Feli selalu cantik, bahkan disaat tidurpun. Dia seperti anak bayi yang sangat polos."

Pada saat itu, Feli menggunakan dress tidur sepaha dan sangat pas di tubuhnya. Menampilkan kesan tubuh yang sangat seksi dan menggoda.

"Fel, kamu cantik banget. Kamu indah. Tapi, walaupun semua itu tidak ada padamu, aku tetap mengagumimu."kataku dalam hati

Tanpa sadar aku memeluknya dengan erat. Dan membuatnya terbangun.

"Fel, gue bakal jagain elo."
"Iyaa kak, makasih."
"Fel, panggil gue Nevan aja yaa. Gue suka risih dipanggil kakak."
"Hmm iya Nevan."

Tanpa sadar, ntah mengapa aku ingin sekali mencium bibir merahnya. Dan akhirnya Feli pun meresponnya. Dengan lembut, aku mengelus tubuh Feli dan hampir melakukan hal yang lebih pada Feli.

"Jangan Van"
"Iyaa Fel, aku gakkan apa2in kamu kok"
"Fellll"
"Iyaa Nevan?"
"Gapapa Fel, yauda kita tidur aja yaa."

Akhirnya kami pun tertidur..

*Keesokan harinya

"Fel, gimana udah baikkan belum?"
"Hmm, lumayan sih . Tp masih agak nyeri2 nih badan aku semua."
"Oh gitu. Oh iya, aku tadi udah buatin kamu sarapan"
"Hah? Emang kamu bisa masak?"
"Iya, orang tuaku sering pergi ke luar kota. Jadi aku sering masak sendiri dirumah."
"Haha, oh gitu. Hebat deh kamu bisa masak."

10.00 wib...

"Van, Kak Raline barusan ngabarin aku, klo dia langsung keluar kota soalnya ada meeting dan ketemu clien."
"Oh yauda, kamu mau ga aku temenin lagi? Soalnya Maureen masih harus jagain tantenya. Aku gakkan macem2 sm kamu kok."
"Hmm yauda deh Van."

Setelah itu aku pergi melihat2 sekeliling rumah Feli. Dan langkahku terhenti pada suatu buku yang terletak di atas meja di ruang tv.

Keliru...
Hilang dan lepas.
Secepat itukah?

Hahaha kau lucu
Sangatlah lucu dalam mempermainkanku
Bukan....
Kau bukan aku.

Kau bukan diriku
Yang luluh lantah berkeping

"Feli"

"Ini buatan Feli?"tanyaku dalam hati
"Feli suka nulis juga?"tanyaku lagi

KepergianmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang