Bagaimana?

154 2 0
                                    

Indah namun cukup dinikmati
Sungguh kali ini indah
Rasa tak dapat terbendung
Berlari?

Kemanakah ku harus pergi
Senja sungguh indah
Namun langit juga
Namun...

Langit lah yang patut dikagumi
Langit bahkan selalu ada
Cahaya indahnya tak tertutupi oleh apapun

Namun mengapa senja?
Mengapa dirimu tak melihat langit?
Senja bahkan tak seindah langit
Tapi senja selalu memukau

Namun...
Bagaimana dengan langit?
Langit selalu ada
Tapi dengan senja?

Senja datang dan pergi
Bahkan tak tahu caranya bertahan
Tak tahu cara untuk tinggal
Masihkah senja yg lebih indah?

Langit...
Bahkan sedetik pun tak pernah beranjak
Untuk apa?
Tuk apa...

Kalau langit saja enggan beranjak
Mengapa harus mencintai senja
Yg bahkan tak tau bagaimana cara tuk tinggal

Aku...
Aku bukan senja
Aku bukan langit
Aku hanya aku

Dalam diam...
Aku berdiri tegak
Bahkan langit pun tak mampu
Tak ada yang mampu mengimbangi

Hari telah usai
Sudah kukatakan berapa kali
Aku sudah lama berdiri
Disini....

"Hmmm... Aku merindukanmu Ndra"

Drtt...drtt...
"Kalau kamu ada waktu, kesini ya. Aku di Taman"

Pesan dari Andra dengan mudahnya melumpuhkan diriku...

Aku segera beranjak dari kasur indahku dan bergegas untuk bersiap-siap bertemu dengan Andra.

19.30wib
Taman...

"Ndra..."
"Fel, kemarilah"
"Ada apa?"
"Aku merindukanmu"
"Hanya itukah?"

Terlihat mata coklat itu terus menatap kedua bola mataku

"Apakah kau sudah memiliki tempat perhentian?"
"Maksudmu?"
"Ya, apakah dia ?"
"Aku tak mengerti, siapa dan apa maksudmu?"
"Orang yang mencintaimu"

"Andra, bahkan aku tak tahu siapa orang yg benar-benar mencintaiku"
"Feli, lihat ini."

Andra mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Dan terlihat lembaran kertas yang hampir usang dan sedikit kecoklatan, karena dimakan waktu.

"Apa itu?"tanya ku
"Ini milikmu"

Aku kembali mengambil dan membuka isi lembaran tersebut. Dan aku baru mengingatnya, setelah aku membacanya.

"Ndra, ini puisi aku kan?"
"Iya, puisi yg pernah kamu buat untuk aku"
"Kamu masih menyimpannya?"
"Iya, bahkan tak pernah aku buang"
"Buat apa?"
"Sesuatu yang berharga, akan tetap tersimpan walau pemiliknya tak dapat ditemukan"

Tak terasa air mataku hampir mengalir. Namun, aku berusaha untuk tetap normal dan tidak terbawa suasana.

"Hmmm.. Lalu apa maksud dari ini semua?"
"Fel, aku mungkin egois karna telah hadir kembali ke duniamu. Aku sungguh serakah, jika harus mengutak-atik kehidupanmu kembali. Namun, aku harus mengungkapkan semuanya. Aku harus menyelesaikan segala hal yang pernah aku mulai, walau aku harus menerima jawaban yang nantinya mungkin menyakitkan bagiku"
"Ada apa Ndra?"
"Fel, aku masih tetap menyimpan lembaran puisi itu, walau aku tak bersama denganmu. Dan bilapun aku tak menyimpan lembaran puisi itu, namun aku masih tetap menyimpanmu. Aku tau bahwa aku sungguh kejam, telah meninggalkanmu begitu saja. Telah dengan seenaknya pergi begitu saja. Namun, jujur saat itu aku sangat kacau, dan hal yang paling bisa kulakukan adalah meninggalkanmu. Aku berpikir bahwa, aku takkan membawa beban untukmu, aku pergi namun aku tetap mengawasimu, memastikan bahwa dirimu baik-baik saja. Namun, malahan diriku yang tak pernah baik-baik saja. Mungkin, saat aku meninggalkanmu. Kamu akan berpikir bahwa aku kejam, aku jahat. Aku orang paling tidak tahu diri, meninggalkanmu begitu saja. Dan mungkin, kamu berpikir bahwa kamu sungguh terpuruk dan aku bahagia. Namun, hal yang harus kamu tahu adalah orang yang paling tersiksa adalah seseorang yang sungguh mencintaimu, namun dia tak punya sesuatu untuk membahagiakanmu. Dan yang paling menyakitkan adalah, saat dia harus berpura-pura tidak cinta dan meninggalkanmu, padahal jauh dari itu semua adalah kepura-puraan yang mendalam. Kamu mungkin bebas mengungkapkan cinta kepada seseorang yang kamu cinta. Namun, ada orang yang benar-benar sulit untuk melakukan itu, karena dia tahu dia akan menjadi beban untukmu dan takkan pernah bisa membahagiakanmu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KepergianmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang