*Di kampus
Aku segera mengambil notes dan sebuah pulpen untuk aku menuliskan segala hal yang kurasa penting dari materi kuliah hari ini.
Dengan sengaja, Maureen menyenggol tanganku yang sedang kugerakkan untuk menulis.
"Ssssttt, apaan sih Rin."tanyaku dengan berbisik
Maklumlah, hari ini kami diajar oleh Dosen yg lumayan killer"Serius amat sih Fel."
"Ih, apaan sih Rin"
"Gue mau ngasitau sesuatu sama lo"sambil menyodorkan hp"Terlihat tawa bahagia Andra yang kala itu diabadikan oleh salah seorang teman Andra di sosial media.
"Yaudahla Rin, biarin aja"
Moodku tiba2 berubah drastis, hanya karna Maureen tak sengaja melihat postingan dari temannya.
12.00
Kelas telah usai."Rin, gue balik duluan ya"
"Gue ikut Fel"
"Lah, mobil lo gimana?"
"Lagi di bengkel, tadi pagi gue dianter"
"Yaudah, lo pulang kerumah kan?"
"Iya, kerumahlo""Kok kerumah gue ?"
"Udah ah jalan"
"Dasar lo yaa, ganggu gue aja"
"Gue bosen kali Fel, heheh"*Di rumah
Maureen terlihat asyik menonton acara yang sedang diperlihatkan di tv. Sementara aku hanya berusaha untuk berpura2 tidur, karna postingan tadi masih saja terbayang di dalam pikiranku."Tidur mulu sih Fel"
Aku tetap berpura2 tidur dan tak bergeming.
Maureen naik ke kasurku, dan menepuk2 tubuhku untuk membangunkanku.
"Ih Felii, kebo banget sih. Pulang kuliah langsung tidur gituu. Apa kek dulu, ngerjain sesuatu kek."
"Duh apaa sih Rin, lo berisik banget"
"Habisnya elo sih, tidur mulu."Aku pun bangkit dari tidurku, karna aku sudah lelah untuk berpura2 tidur. Dan kali ini aku ingin menceritakan isi hatiku saat ini kepada Maureen.
"Rin.."
"Kenapa?"
"Hmmm..."
"Gue tau klo lo masih kepikiran soal tadi kan? Lo juga dari tadi pura2 tidur kan sebenarnya"
"Hmm. Kok lo tau sih"
"Yaiyala, seorang Felicia Marinka yang cantik, pintar, baikkkkk banget ini ga bisa benar2 melupakan pangeran Andranya. Ya, walaupun semua cowo2 tampan banyak yang berusaha merebut hati lo."
"Lebay banget lo""Gini yaa Fel, lo itu cantik, pinter dan baik banget. Siapa sih yg ga suka sm lo? Nih ya, klo seandainya gue dilahirkan jadi cowo, gue pasti macarin elo, bahkan jadiin elo istriii sekalian."
"Ih kok gue jd jijik gitu sih sm elo. Jangan2 lo lesbi kali ya?"
"Ihh gue kan kasih perumpamaan sm elo""Kenapa ya Rin, gue tetep aja sayang sm Andra? Udah 2 tahun Andra ninggalin gue tanpa alasan. Gue bukannya ga suka ngelihat dia bahagia, tapi rasanya hancur banget ngelihat dia bisa senyum segitu senangnya, sedangkan gue disini selalu mikirin dia"
"Tumben2an lo serius amat cerita sama gue, biasanya tunggu gue korek2 dulu, itu juga lo cerita seadanya doang"
"Gatau Rin, gue ngrasa sakit hati ngeliat dia bisa tersenyum gitu"
"Gue tau Fel, lo itu tulus banget, baik banget, lo juga bahkan lebih dekat ke Tuhan kan semenjak dia nyakitin elo. Lo percaya Tuhan selalu kan Fel?"
"Gue percaya banget sm Tuhan Rin, Dia yang udah nguatin gue sampai saat ini. Awalnya, gue pikir gue ga akan bisa tanpa Andra. Tapi setelah 2 tahun gue jalani hidup tanpa Andra, gue bisa. Ya, gue tau mungkin gue bakalan dianggap lebay sama siapapun. Tp emang itu yg gue rasain Rin. Gue bergantung banget dulu ke Andra, gue percaya banget dia baik buat gue. Sampe gue dikecewain banget, gue ga nyangka. Akhirnya, justru Tuhan yang mulihin hidup gue. Walaupun sampai saat ini, gue masih mencintai Andra. Tapi gue udah ga depresi berat kayak 2 tahun yg lalu sewaktu Andra ninggalin gue.""Gue yakin Tuhan udah siapin skenario yang indah banget buat lo Fel"
"Gue tau dan yakin itu Rin"
"Yauda, gue yakin klo sampe saat ini perasaan elo masih mencintai Andra, mungkin Tuhan punya maksud yang indah buat kalian berdua"
"Aminnn Rin"Maureen pun memelukku. Kuakui, aku hanya punya teman sedikit di dunia nyata. Karna memang aku benar2 akan dekat dengan orang yang bisa memahamiku, termasuk pasangan. Aku mencintai Andra, karna dahulunya dia adalah cowo yang benar2 memahamiku dan berbeda dengan cowo2 lain yang mendekatiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kepergianmu
RomanceFelicia Marinka seorang gadis periang yang berubah menjadi sosok yang kuat dan realistis. "kenapa Ndra ?" "Emangnya salah? Apa harus kamu selalu denganku?" "Apa salahku Ndra, kenapa kamu tiba-tiba begini?" "Aku sudah tidak mau denganmu lagi, tolong...