Terlihat 2 jiwa suci duduk berdekatan di pinggir taman kota.
"Nih.."Nevan menyodorkan sesuatu
"Ini apaan Van?
Terlihat sebuah buku yang dibalut dengan sampul indah dan lengkap
"Udah buka aja deh"
"Hah? Ini kan puisi aku?"
"Iya, gimana?"
"Kamu terbitin puisi aku?"
"Iya kenapa? Bagus""Yaampun bagus banget. Kok kamu bisa kepikiran buat gini sih?"
"Supaya kamu senang. Oh iya, ini satu lagi"
Terlihat Nevan menyodorkan sebuah surat
"Ini apaan Van?"sambil membuka surat
"Lihat saja"
"Hah? Voucher ke Paris gratis 4 hari 4 malam? Ini buat siapa Van?
"Ya, itu punya kamu. Nih ini juga."
Nevan kembali menyodorkan selembar amplop"Hah? Beasiswa ke Australia? Vann ini buat siapa? Ini semua sebenarnya punya siapa? Aku ga ngerti."
"Oke, aku jelasin. Itu semua milik kamu. Yang pertama buku, 2 bulan yang lalu aku kan nyuruh kamu untuk bikin puisi dan kasih ke aku. Nah, aku kumpulin semua puisi kamu, aku revisi sedikit dan aku terbitin, karna puisi2 kamu terpilih menjadi puisi terbaik seIndonesia dan hadiahnya kamu dapat voucher ke Paris. Terus yg kedua, beasiswa S2 ke Australia, aku tau kamu pengen banget kuliah disana, aku juga ngrasa ini udah waktu yang pas, mengingat kamu sudah semester 5."Iya, tapi kan Van setau aku klo S2 di luar, aku harus punya bukti tes toefl. Sed..."
Pembicaraanku dipotong oleh Nevan
"Aku sudah kasih. Kamu ga inget ? Waktu kita pemilihan posisi di organisasi, kamu kan sempet ngasih tes toefl kamu ke Gani dan aku juga kasih video kamu sewaktu kamu menunjukkan kemampuan kamu berbahasa inggris saat rapat. Dan kamu lolos, kamu dapat ini."
"Tapi kamu kan harus punya data2 aku"
"Feli, kok kamu ga ngerti juga sih. Setelah kamu diangkat menjadi sekretaris di organisasi kita, semua data kamu kan diminta Gani dan Raina.""Hmm...yaampun Van."
Tak terasa airmataku jatuh menghiasi pipiku
"Kenapa Fel? Kamu ga suka?"
"Semua yang kamu kasih ini adalah impian aku. Aku memang pengen banget lanjut S2 di Australia, dan Paris adalah kota yang paling aku ingin datengin dengan Andra, dulu..hmm"
"Fel, ini semua milik kamu. Aku selalu pengen ngeliat kamu bahagia."
"Hikss...hikss Van aku ga nyangka kamu akan kasih aku sebagus ini"
"Fel, aku akan kasih apapun demi agar kamu terlihat bahagia.""Van, maafin aku ya. Aku selalu menghindari kamu."
"Gapapa Fel, aku pengen kamu tersenyum saja."
"Makasih yaa Van"memeluk Nevan
"Fel, gue lakuin ini karna gue sayang banget sm elo. Lo perempuan yang berbeda, lo baik banget dan tulus banget. Fel, andai gue yang pertama ketemu lo dulu, bukan Andra. Pasti gue ga akan ngelepasin cewe kayak elo"kata Nevan dalam hati19.00 wib
*Di rumahSetelah menghabiskan waktu dengan membersihkan diri, aku pun segera naik ke atas kasur kesayanganku.
Ku buka laci meja kecil di samping kasurku dan kuraih segala sesuatu yang telah diberi Nevan hari ini padaku.
"Hmm..aku sangat menginginkan 2 hal ini."sambil ku memegang lembaran2 itu
Dan hal itu pula, yang menghantarkan ingatanku kepada perkataan Andra dulu padaku.
"Sayang, doain aku selalu yaa. Supaya suatu hari nanti, aku bisa berhasil. Aku mau bawa kamu jalan-jalan ke Paris."kata Andra
"Emang kamu mau ke Paris?"
"Ya mau dong, aku mau bawa kamu ke tempat yang kamu suka"
"Aku selalu doain kamu kok Ndra"Tak terasa hatiku mulai gelisah dan merasakan sakit yang amat dalam. Aku tak pernah berpikir bahwa kata2 yang dulunya sangat membuatku bahagia, kini membuatku merasa sakit sekali. Lagi-lagi aku selalu berpikir, kenapa kau tega meninggalkanku, kenapa dirimu sekejam ini. Padahal, dulu aku tak pernah berpikir bahwa aku akan berpisah denganmu. Kalopun kita berpisah, aku yang memutuskanmu, karna dulu aku selalu suka membuatmu kesal. Tapi, sekarang kaulah yang memutuskanku tanpa sebab yang jelas dan dengan cara sekejam ini.
Dulu, aku sangat manja sekali padamu. Tapi sekarang, aku tegar sekali. Bahkan dulu, sewaktu awal kau meninggalkanku, aku berpikir bahwa aku takkan sanggup seperti ini. Tetapi ternyata, aku mampu melewatinya. Aku mampu untuk tak bergantung padamu, aku bahkan menjadi sosok yang sangat kuat saat ini."
"Hmmm...Ndra kau kejam sekali."
23.00 wib..
Tak sadar, aku telah tidur setelah mengingat Andra.
"Sudahlah Feli, kau bodoh jika menangisinya. Kuat Fel, tunjukkan ke dia bahwa kau baik2 saja tanpanya"kataku dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepergianmu
عاطفيةFelicia Marinka seorang gadis periang yang berubah menjadi sosok yang kuat dan realistis. "kenapa Ndra ?" "Emangnya salah? Apa harus kamu selalu denganku?" "Apa salahku Ndra, kenapa kamu tiba-tiba begini?" "Aku sudah tidak mau denganmu lagi, tolong...