Saturday Night

203 5 0
                                    

Sinar rembulan tersenyum cerah kali ini, menghiasi langit penuh bintang gemerlap.

"Malam minggu, bosen banget dirumah."

"Felii.. fell..."Panggil Kak Raline
"Iya kak, aku disini"jawabku
"Fel, jalan yuk. Kakak bosen nih. Kemana gituu."
"Boleh kak, aku juga lagi bosen banget."
"Yaudah siap-siap gih sana, ntar jam 7 kalau udah selesai kakak tunggu di bawah."
"Okeee kak"

Aku pun segera bergegas mandi dan memakai baju yang kusuka.

Saat ini aku telah berdiri di depan kaca hias yang menampilkan wajah cantikku. Aku memakai rok coklat pendek yang dipadukan dengan blouse sabrina putih. Tak lupa aku memakai kalung sebagai pemanis di leherku. Aku memakai make up natural dan membiarkan rambutku terurai panjang ke belakang. Dan setelah semua oke, aku pun segera turun ke bawah.

"Duh cantiknyaa felii"Puji Kakakku
"Tetep cantikan kakak tuh"
"Haha yang penting cantik kan?"
"Yaiya dong"
"Tapi someone specialnya kok belum ada sih? Masih Andra?"

Ntah kenapa, setiap nama Andra disebutkan di telingaku, aku merasa moodku hilang dan pikiranku buyar.

"Kak, pliss jangan bawa-bawa dia. Aku gaksuka."
"Feli, ga ada salahnya kamu membuka hati untuk yang lain. Pikirin diri kamu, kamu ga boleh terus2an ke dia. Dia sudah pergi ninggalin kamu tanpa penjelasan apapun."
"Sudahlah kak, aku takmau rencana kita malam ini dihancurkan oleh moodku yang jelek."
"Iya deh adikku yang cantik. Yaudah yuuuk."

Di dalam perjalanan, kami memutuskan untuk makan di restoran, karena perut yang sudah tak bisa diajak kompromi lagi.

Sesampainya di restoran..

"Hai Feli."Sapa seorang pria berkulit putih, mancung dan berwajah kharisma. Dia adalah Kak Nevan..
"Hai kak. Kakak disini juga? Bareng siapa?"
"Aku sama temen ni, tuh diujung" sambil menunjuk seorang pria diujung restoran.
"Ohhh"jawabku
"Oh iya, kamu sama siapa kesini? Sendiri?"
"Engga kok kak, aku bareng kakak aku. Nih dia."

Kak Nevan pun bersalaman dengan Kak Raline.
"Kamu temannya Feli?"
"Oh iya kak, kebetulan kita satu organisasi ni"
"Iya kak, ni senior aku namanya Kak Nevan."sambungku
"Oh, saya Raline. Kakaknya Feli. Oh iya, kalian satu kampus dan satu organisasi, berarti sering bareng kan ya?"
"Engg..engg..ngg"jawabku gugup dan terputus
"Iya kak"jawab Kak Nevan
"Nevan, kamu tolong lihat2in Feli yaa. Klo ada apa2 gtu, supaya kamu bantu jagain."
Ketika mendengar itu, aku mengisyaratkan kepada Kak Raline untuk tidak berlebihan pada Kak Nevan.
"Oh, iya kok. Tenang aja, aku pasti jagain Feli. Kalau gitu, aku balik dulu yaa Fel, Kak."
"Oh iyaa. Thankyou ya Nevan."jawab Kak Raline.

Setelah itu kami memilih tempat yang dirasa nyaman untuk makan dan bersantai.

"Feli."Panggil Kak Raline
"Iya knp kak?"
"Nevan baik, kelihatan tulus orangnya."
"Iya Kak Nevan emang baik banget kak."
"Keknya dia suka deh sama kamu."
"Ga mungkin deh kak, dia itu orangnya setia banget sm pacarnya."
"Oh. Jadi dia udah punya pacar?"
"Bukan-bukan kak. Lebih tepatnya, pacarnya udah meninggal 7 tahun yang lalu. Tapi, sampai sekarang Kak Nevan belum pernah pacaran lagi."
"Dia baik Fel. Dengerin kakak, kalau dia menaruh hati ke kamu. Tolong, jangan kamu tutup harapannya. Dia tulus sekali. Percaya sama kakak Fel."
"Iya kak, aku pasti lakuin klo aku udah bisa."
"Kakak percaya kamu tau yang baik."
"Makasih kak."

KepergianmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang