Hilang arah

200 3 0
                                    

Terkadang aku ingin sekali berbicara dan mencurahkan seluruh isi hatiku kepada seseorang yang benar2 tulus mau mendengar dan kupercaya.

Dulunya, aku adalah seseorang pencerita yang baik. Ketika apapun yang sedang terjadi padaku, aku akan mencari seseorang yang kuanggap mampu mengerti dan memberiku solusi terbaik.

Namun, semakin aku banyak bercerita, semakin ku melihat bahwa tidak ada satupun orang yang benar2 tulus mau mendengarku. Mereka adalah pemilik daripada kata "Hanya mau tau saja". Ya, mereka hanya ingin tau saja apa yg sedang terjadi dan sebenarnya, mereka tak benar2 peduli.

Tak jarang, banyak yg akan menjadikan curhatanmu sebagai bahan candaan yang dilontarkan dengan sengaja. Dan hal itulah, yang membuatku beransumsi bahwa, bercerita kepada orang lain adalah suatu hal yang sangat basi dan malah akan membuatmu menjadi bertambah stress karena respon di kemudian hari yang kau dapat dari mereka.

Itulah yang saat ini sungguh kurasakan. Aku benar2 akan memilih siapapun yang bisa kubagikan dalam hal kesedihan yang kurasakan. Dan bukan berarti apa yg aku rasakan akan pulih begitu saja, jika aku tidak berbagi cerita. Malahan aku akan hilang arah dan berusaha menepi dari keramaian yang ada.

Soal menepi, hal itulah yang selalu kulakukan ketika hatiku benar2 pahit.Karena sejak Dia yang kucintai pergi begitu saja meninggalkanku, aku belajar banyak hal bahwa tak ada salahnya untuk berhati2 menetapkan siapa teman untuk kau berbagi cerita, teman saat duka maupun teman untuk hidup.

KepergianmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang