Bagian : Lima Belas

1.6K 145 17
                                    

Happy Reading😊

Beberapa hari sebelumnya.

"Yang buat gue makin benci sama dia adalah, karena gue juga kehilangan lo gara-gara dia!" tambah Arya.

Ucapan Arya barusan sukses membuat Tyas tercekat.

Tyas terdiam untuk waktu yang cukup lama, sampai tiba-tiba Tyas memilih memulai percakapan sambil menggenggam jemari Arya, membuat Arya menoleh.

"Gue masih sayang sama lo, Ya…" ucap Tyas menggantung membuat Arya menatap sepenuhnya pada Tyas.

"Tapi Aurora adalah adik lo. Gue paham betapa sulit posisi lo karena ngga mengalami keadilan. Tapi coba lo berpikir pakai hati lo…" jelasnya sambil menyentuh dada Arya dengan tangannya yang terbebas. "Apa lo akan ngelakuin hal yang sama ke adik lo?"

Arya diam, lalu menahan tangan Tyas yang akan melepas sentuhannya dari dada Arya.

"Kenapa?"

"Gue deg-degan deket sama lo." ucapan polos Arya sukses membuat Tyas melepas paksa tangannya dari genggaman Arya dan langsung menoyor kepala Arya ke belakang.

"Ngga pernah serius lo!"

"Kalo sama lo serius kok."

"Ah, bodo!" ucap Tyas sambil bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju pantai.

Sudah hampir senja, Tyas ingin melihat langsung bagaimana sang surya saat menenggelamkan diri untuk menghasilkan semburat senja.

Sebuah tangan kekar melingkari perutnya, membuatnya tersentak dan ingin berbalik namun tertahan.

"Arya-"

"Makasih …" ucapnya menggantung membuat Tyas berhenti berontak, memilih mendengarkan Arya.

"Makasih, sedikit banyak lo udah bantu gue buat jadi lebih baik. Makasih, lo selalu mengerti tentang apa yang gue rasain."

Tyas mendengus sambil ikut melingkarkan tangannya menumpu pada tangan kekar milik Arya.

"To the point aja si!"

"Lo mah ngga bisa banget diajak romantis!" protes Arya membuat Tyas terkekeh.

"Gimana kalau lo gue kasih tantangan…"

"Apa?"

"Ajak Aurora pulang, dan tinggal di rumah. "

"Imbalannya?" tantang Arya sambil memutar tubuh Tyas menjadi berhadapan dengan dia.

Tyas berusaha berpikir, memikirkan imbalan apa yang harus diberikan olehnya kepada Arya ya notabene -nya adalah anak dari seorang konglomerat.

"Apa ya?" tanya Tyas bingung, membuat Arya terkekeh.

Arya mengencangkan pelukannya pada pinggang Tyas, membuat wajah mereka semakin berdekatan. Jantung mereka saling bersahutan, ditambah lagi wajah Arya yang semakin mendekati wajahnya, membuat Tyas memejam takut kalau Arya akan menciumnya.

Arya tersenyum miring melihat Tyas memejam, "Pengen banget gue cium?" bisik Arya membuat Tyas membuka matanya cepat dan Arya langsung mengecup bibirnya sekilas lalu berlari.

Tyas memegang bibirnya, terkejut. "Arya!"

"Apa sayang?"

"Pala lo peyang!" balas Tyas sengit sambil berusaha mengejar Arya, membuat Arya terbahak.

Arya berhenti berlari, membuat Tyas ikut berhenti karenanya. Arya menatap Tyas intens sebelum berbicara dengan suara yang berat.

"Imbalannya, lo jadi cewek gue lagi! Deal?"

Si Gadis HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang