Happy Reading 😊
Sebastian baru saja sampai di butik milik Bunda Al. Setelah selesai memarkirkan mobilnya Sebastian melipir ke mobil yang sangat dikenalinya dengan baik.
"Permisi, Tante." sapa Sebastian membuat Salma tersenyum melihat Sebastian ada di sana.
"Kok di sini Bas?"
"Kebetulan ini milik Bundanya Babas, Tante."
Salma mengangguk mengerti, "Oh begitu."
"Arya ke mana Tan?" Salma menoleh ke pintu masuk yang memperlihatkan tubuh putranya yang baru saja keluar dari dalam butik.
Sebastian pamit kepada Salma untuk menghampiri Arya.
"Ngapain lo? Kawin?"
"Kaga bisa bener ya otak lo!" protes Arya membuat Sebastian tertawa.
"Nganter adik tersayang."
Sebastian mengangguk, "Samperin ah-"
"Jangan ganggu!"
"Ngapa si?"
"Gue Abangnya, apa lo?"
Sebastian berdecih sinis, "Baru sehari jadi Abang."
"Kaga gue restuin lo!" ancam Arya membuat Sebastian meringis.
"Gue masuk dulu." pamit Sebastian yang diangguki Arya.
Sebastian baru saja masuk ke dalam butik, namun sebuah tangan yang putih mulus menghentikkan langkahnya.
"Ikut aku Bas!" ajak Darra sambil menarik tangan Sebastian.
Sebastian berhenti, membuat Darra ikut berhenti dan menatap Sebastian.
"Gue sibuk-"
"Bas, please!" mohonnya, membuat Sebastian menaikkan alis matanya. "Sebentar aja,"
"Mau apa?"
"Kita ngga bisa ngomong di sini, Bas."
"Lo ngapain di sini?"
"Aku… aku ada pemotretan, sekaligus promosiin butik milik Bunda," cicitnya membuat Sebastian mengangguk mengerti.
"Terus?"
"Ikut aku, sebentar aja kok,"
"Kemana sih?"
Kepala Darra menoleh untuk mencari ruangan yang sekiranya sepi dan bisa digunakan olehnya untuk membicarakan sesuatu bersama Sebastian.
Arah pandang matanya berhenti pada sebuah ruangan yang di pintunya bertuliskan 'Fitting Room' dan segera menarik tangan Sebastian ke sana.
"Ngapain sih?" tanya Sebastian mulai jengah dengan apa yang dilakukan oleh mantan kekasihnya ini.
"Pintunya aku tutup ya Bas-"
"Mau ngapain sih?" tanya Sebastian sambil berjalan menuju stage yang ada dalam ruangan itu.
"Okay, ngga aku tutup semua kok." ucap Darra sambil berjalan mengikuti Sebastian menuju stage.
Darra berjalan terlalu bersemangat sampai dia tidak menyadari bahwa dia menginjak tirai stage yang membuatnya terpeleset ke arah Sebastian. Dengan gerakkan cepat, Sebastian menangkap tubuh Darra dan memeluknya, tangan Darra yang awalnya berpegangan pada tirai dia pindahkan menjadi berpegangan pada bahu Sebastian. Tapi sebelum itu, Darra lebih dulu menarik tirai hingga tertutup sempurna.
Posisi mereka saat ini benar-benar dekat, dan Darra tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sangat ditunggunya selama ini. Darra mendekatkan wajah mereka, membuat Sebastian mengerjapkan mata kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Gadis Hujan
Novela JuvenilAmazed cover by @Coocacolla Ini kisah tentang dia. Gadis manis pendiam yang ternyata menyukai hujan. Gadis manis penuh misteri yang ternyata sangat ceria saat berhadapan dengan anak-anak kecil. Gadis manis pemalu yang ternyata menyimpan banyak luk...