Bagian : Enam Belas

1.6K 130 0
                                    

Happy Reading😊

"Bu, Ora pamit ya?" ucap Aurora saat mereka sudah sampai di teras panti.

Aurora memutuskan untuk kembali tinggal bersama keluarganya, dan Bu Hikmah memberikan izinnya. Setelah selesai berpamitan dengan anak-anak panti yang lain, Aurora sudah harus kembali ke rumah keluarga Ricardo.

"Teh, sering-sering main dong!" seru Raga yang menjadi sahut-sahutan setuju oleh semua anak panti membuag Aurora tersenyum.

"Tenang aja. Setiap pulang kerja, teteh akan sering main ke sini, dan bawain kalian makanan."

Semuanya bersorak senang dan langsung memeluk Auroa, membuat Aurora sedikit kewalahan.

"Ayo!" ajak Salma lalu mencium punggung tangan Bu Hikmah, disusul oleh Aurora dan Arya.

Mereka akan kembali ke rumah keluarga Ricardo, namun Aurora meminta berhenti sebentar di butik milik Bunda Al.

"Kamu mau beli baju, Nak?" tanya Salma agak bingung.

Aurora menggeleng, 'Aurora mau izin untuk cuti kerja selama dua hari, Mah. Supaya Bunda ngga nyariin aku kalau aku ngga dateng."

"Cuti?" tanya Salma bingung. "Sekalian aja deh resign, kamu harus fokus sekolah, ngga usah kerja."

"Mah, tapi Bunda yang udah banyak bantu Aurora, Aurora ngga enak kalau harus resign."

Salma menghembuskan nafas malas, "Yasudah Mama tunggu di sini."

"Arya ikut?" tanya Aurora yang diangguki antusias oleh Arya.

Aurora dan Arya segera memasuki butik dan langsung menuju ke ruang Bunda Al.

"Assalamualaikum, Bunda." sapanya membuat Bunda Al tersenyum senang.

"Waalaikumsalam, Nak." balas Bunda lalu pandangannya teralih ke arah Arya yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Ini Arya, kan?" tanya Bunda diangguki oleh Arya. "Kamu pacaran sama dia?" tanya Bunda dengan pandang beralih ke arah Aurora yang tersenyum geli, sedangkan Arya sudah terkejut duluan saat mendengar kalimat Bunda Al.

"Bukan, Bun!" sergah Arya cepat membuat Bunda Al memicing heran.

"Aku Abangnya Aurora."

"Masa sih?"

Arya mendengus keras, "Jelasin kek Ra!"

Aurora terkekeh geli, membuat Bunda Al memandangnya lagi.

"Kamu ketawa Zhu? Bunda seneng banget karena bisa liat tawa perdana kamu!" serunya senang sambil merengkuh Aurora.

"Dia Abang aku Bun, aku udah ketemu sama Mama kandung aku." jelas Aurora saat pelukan mereka terlepas.

"Wahhh… Tapi ngga mirip ya?"

"Yah Bunda!" desah Arya membuat Bunda Al tertawa.

"Ayo duduk-"

"Ngga Bun, kami cuma sebentar kok-"

"Gue tunggu di mobil aja ya, ngga ada Babas jadi ngga seru!"

Bunda Al menepuk bahunya gemas, "Babas bentar lagi ke sini tauk!"

"Salam aja ya Bun. Assalamualaikum!" ucapnya lalu berlari menjauh setelah menutup pintu.

"Kenapa Nak?" tanya Bunda lagi saat mereka sudah duduk di sofa.

"Zhu mau izin cuti dua hari. Boleh, Bun?"

"Kenapa? Sibuk sekolah ya? Atau-"

Auroa dengan cepat menggeleng, "Zhu mau menikmati dua hari bareng sama Papa dan Mama. Boleh?"

Si Gadis HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang