Rasanya, seperti ada di ambang batas antara ada dan tiada.
Aurora Putri Azhura
Happy Reading 😊
"Lo seriusan? Ngga salah lihat gitu?" tanya Septi meyakinkan setelah mendengar cerita dari sahabatnya yang cenderung selalu menyimpan masalahnya sendiri.
Untuk ukuran gadis pendiam, anti sosial, dan juga pintar seperti Aurora, sangat jarang gadis itu menceritakan perihal masalahnya kepada kedua sahabatnya. Entah perihal pelajaran, masalah keluarga, atau bahkan masalah hati seperti remaja pada umumnya.
Tapi hari ini, untuk pertama kalinya, seorang Aurora bersuka cita menceritakan perihal masalahnya. Apalagi yang diceritakan adalah masalah perasaannya, tentu saja Septi dan Tyas tidak akan menyia-nyiakan kesempatan seperti saat ini.
Auroa mengangguk kaku, "Aku yang dengan senang hati buka tirai di stage yang ada di fitting room. Aku juga langsung lihat muka kaget mereka. Ah, entahlah!" desahnya malas membuat kedua sahabatnya tersenyum menahan tawa.
"Kok kalian ketawa sih?" protes Aurora lalu mencebikkan bibirnya, membuatnya terlihat semakin lucu.
"Lo suka sama Babas?" tanya Tyas membuat Aurora membelalak terkejut.
"Ngga. Aku-"
"Suka juga ngga papa kali, Ra. Kan manusiawi,"
Aurora mendesah bingung, "Aku ngga tau ah." jawabnya membuat kedua sahabatnya kompak menyemburkan tawa mereka yang sedari tadi tertahan.
"Hallo!" sapa Darra sambil duduk dia kursi yang ada di sebelah Tyas yang kebetulan kosong, membuatnya berhadapan dengan Aurora.
"Ngapain lo?" ketus Septi membuat Darra tersenyum sinis.
Darra mengetukkan jari-jari lentiknya di atas meja kantin sebelum menjawab, "Lo suka sama Babas?" tanyanya sambil menatap Aurora yang sedari tadi sibuk mengaduk minuman dingin di hadapannya.
"Bukan urusan lo! Pergi sana!" usir Tyas gemas karena melihat aksi sok cantik Darra.
Darra mengibaskan tangannya ke hadapan Tyas, membuat Tyas geram dan hampir saja menjambak rambutnya yang bergelombang. "Gue rasa, akan jauh lebih baik kalau lo jauhin Babas-"
"Lo cuma mantannya, ngga usah sok ngatur deh!" selak Tyas membuat Darra terkekeh pelan.
"Gimana ya? Udah tau gue mantannya Babas, trus kutu rambut kayak dia ini mau deketin Babas? Ya jomplang lah! Beda jauh! Beda level!"
Septi menarik pergelangan tangan Darra kencang, "Cabut lo dari sini!"
Darra melepas tangan Septi kasar, "Ngga usah pegang-pegang gue!"
"Gue juga nyes-"
"Sayang!" panggil Ryan sambil berjalan cepat menuju meja yang di tempati oleh mereka berempat.
Seruan dari Ryan sukses membuat ketiganya terkejut. Ryan datang dengan senyum sumringah sambil mengacak puncak kepala Darra.
"Sayang?" tanya Septi yang diangguki Ryan dengan bangga.
"Gue udah jadian sama Darra. Gimana?"
Tyas tersenyum miring, "Mending lo putusin sebelum nyesel!" ketus Tyas membuat Darra dan Ryan memandangnya dengan pandangan yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Gadis Hujan
Teen FictionAmazed cover by @Coocacolla Ini kisah tentang dia. Gadis manis pendiam yang ternyata menyukai hujan. Gadis manis penuh misteri yang ternyata sangat ceria saat berhadapan dengan anak-anak kecil. Gadis manis pemalu yang ternyata menyimpan banyak luk...