Happy Reading 😊
Sejak dua bulan yang lalu kehidupan Aurora benar-benar berubah. Bak kepompong yang telah merubah diri menjadi kupu-kupu cantik, sekarang Aurora banyak dikenal dan dihormati oleh orang-orang sekitarnya.
Kalau sekiranya dulu ia selalu dikucilkan, dicaci, dan dimaki, dirinya sekarang benar-benar banyak dipuja dan dipuji. Menjadi seorang model cantik yang memiliki banyak idola, menjadi primadona sekolah, dan banyak mengungguli setiap bidang.
"Cie, sekarang banyak yang suka." ledek Tyas, membuat Aurora meringis dan tersipu malu.
"Gue tuh seneng Ra, kalau lo ngga jadi introvert lagi,"
"Mmm… setuju!" seru Septi sambil mengunyah makanannya.
"Iya, tapi aku masih harus berusaha berbaur juga, masih ya…"
"Wajar kok, dan semoga setelah ini, ngga ada lagi yang hina-hina lo." Aurora tersenyum sambil mengangguk.
Tak lama Darra datang, dia duduk di hadapan Aurora yang sebenarnya terkejut karena kedatangannya, namun masih bisa menormalkannya.
"Hallo, The New Dazling." sapa Darra dengan raut wajah yang mengeras.
"Situ mau memuji atau sekedar iri?" sindir Tyas, membuat Aurora memegang tangannya agar menahan amarahnya.
Darra beralih menatap Tyas dengan tatapan sengit, "Apa yang mau diiriin? Bentar lagi juga dia jatuh."
"Udah lah, jujur aja kalau lo sekarang kalah hitz."
"Iya, yuk mari lihat siapa yang akan bertahan dalam dunia hitz ini,"
Auroa berdeham singkat, "Maaf Darra, tapi aku ngga suka bersaing. Silahkan cari lawan lain."
"Gue maunya lo, dan harus." ucapnya tajam, tak lama Ryan datang dan Darra segera memasang mimik wajahnya yang lain.
"Ayo, Dar. Makanan kamu di sana,"
Darra mengangguk lembut lalu bangkit berdiri, "Duluan, guys!" seru Ryan, lalu menggenggam tangan Darra dan membawanya menuju meja mereka.
"Ngga usah dipikirin, ngga penting." tegur Tyas, saat melihat Aurora nampak kembali terdiam.
****
Aurora dan Arya sampai di rumah lebih cepat dari sebelumnya, "Mobilnya Willy …" ucap Arya, lalu sudah bersiap ingin berlari masuk, tapi Aurora menahannya.
"Elah, Ra…"
"Jangan buat gaduh," ancam Aurora, membuat Arya meringis.
Arya segera mencubit pipi Aurora dengan gemas, "Iya, adikku sayang …" lalu setelahnya berlari untuk masuk ke dalam rumah.
Aurora hanya menggelengkan kepala, melihat kelakuan abangnya, "Ngga yakin kalau dia ngga buat heboh." ucapnya lalu mengikuti Arya untuk masuk.
"Willy kampret! Kenapa gue kalah, hah?!" teriak Arya saat dia sudah masuk ke dalam rumah, mempermasalahkan perihal game online yang sedang banyak digandrungi sekarang ini.
"Salah sendiri, lo lemah!" jawab Willy sambil mengunyah kue basah yang baru saja diambilnya dari dapur.
"Hai, Ra." sapa seseorang saat Aurora baru saja masuk, membuat Aurora berhenti lalu menatapnya.
"Lho, Kak Sean? Kok bisa di sini?"
"Oh, jadi kamu adik sepupunya Willy,"
"Oh, kakak temennya Kak Willy," Sean mengangguk sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Gadis Hujan
JugendliteraturAmazed cover by @Coocacolla Ini kisah tentang dia. Gadis manis pendiam yang ternyata menyukai hujan. Gadis manis penuh misteri yang ternyata sangat ceria saat berhadapan dengan anak-anak kecil. Gadis manis pemalu yang ternyata menyimpan banyak luk...