[9]

4.5K 576 12
                                    

Beberapa tahun kemudian, kedua anak Jaehyun dan Nara sudah masuk sekolah dasar. Dan Nara sudah bekerja di perusahaan jauh sebelum Kyeona dan Raska masuk sekolah.


"Anak-anak nanti kamu yang jemput ya, aku ada meeting." Kata Jaehyun.
"Aku juga gak bisa jemput, banyak laporan yang harus aku beresin hari ini Jae. Kalo gak beres hari ini aku bisa kena omel atasan." Jawab Nara.

Kyeona dan Raska hanya diam dan memperhatikan pembicaraan kedua orang tuanya. Kyeona sedikit sedih karna sekarang orang tuanya sama-sama sibuk bekerja dan kurang memperhatikan ia dan adiknya.
"Buna sama Papa kalo gak bisa jemput kita gak apa-apa. Nanti biar Mbak Lana aja yang jemput, iya kan mbak?"

Ucapan Kyeona membuat Jaehyun dan Nara terdiam, setidaknya mereka merasa malu karna kurang mementingkan anaknya.

Mbak Lana, orang yang membantu Nara di rumah buat nemenin anaknya selama ditinggal bekerja dan mengerjakan pekerjaan rumah.

Jaehyun menghela nafasnya kasar dan ia menatap Nara dengan tatapan tajamnya.
"Kenapa ngeliatin aku kaya gitu, hm?"

"Mbak anterin anak-anak ke depan, sebentar lagi bus jemputannya dateng." Perintah Jaehyun pada Mbak Lana.

"Sini cium Buna sama Papa dulu."
"Jangan nakal di sekolah ya, sampai ketemu nanti sore sayang." Kata Nara sambil mencium kening anaknya satu persatu.

Tanpa menjawab apapun, mbak Lana langsung mengajak Kyeona dan Raska untuk ke depan rumah.

Setelah kedua anaknya meninggalkan meja makan, Jaehyun langsung menegur Nara.
"Kamu lupa sama janji kamu waktu sebelum kerja?" Tanya Jaehyun to the point.

"Janji? Karna aku gak bisa jemput anak-anak hari ini?"
"Kamu kemana aja dari pertama mereka sekolah, yang gak pernah anter atau jemput, hah?" Tanya Nara dengan sedikit nada meninggi.

Ucapan Nara membuat Jaehyun terpancing emosi.
"Nara!" Bentak Jaehyun sambil menarik kasar Nara ke ruang tengah.

"Apaan sih, lepas! Gak usah kasar bisa?"
"Biasa aja dong ngomongnya, aku bicara fakta."

Memang setelah anak-anaknya sekolah, masih terhitung jari hanya beberapa kali Jaehyun menjemput kedua anaknya di sekolah. Selebihnya Nara yang berusaha membagi waktu kerja dan mengurus kedua anaknya.

"Setelah kamu kerja, kelakuan kamu jadi kaya gini? Berani ngebentak dan ngelawan aku hm?" Kata Jaehyun.
"Siapa yang bikin kamu kaya gini? Atasan kamu yang suka deketin dengan modus meeting atau makan siang bareng satu kantor, iya?" Lanjutnya.

Ucapan Jaehyun membuat Nara menangis saat itu juga, jujur saja hatinya sakit mendengar suaminya berbicara seperti itu.

"Udah puas ngomongnya? Apalagi yang mau kamu bilang sama aku? Keluarin semuanya!" Ucap Nara sambil menangis tersedu-sedu.
"Capek aku berantem terus sama kamu, belum lagi beban tugas aku di kantor dan kewajiban ngurus anak-anak sama kamu." Lanjutnya.

"Apa yang bikin kamu punya pikiran kaya gini sama aku hm?" Tanya Nara dengan mencoba lembut pada Jaehyun.

Tapi Jaehyun malah semakin kasar dan ngebentak Nara, sampai akhirnya Nara memutuskan gak masuk kerja hari ini.

"Aku gak suka ya kamu deket-deket sama atasan kamu itu apapun alasannya."
"Jaehyun please, bisa mikir sedikit? Aku sekretaris dia, gimana bisa aku gak deket? Pekerjaan aku semuanya bersangkutan sama dia."
"Sana kerja, aku gak mau ngeliat kamu lama-lama." Ucap Nara sambil meninggalkan Jaehyun di ruang tengah.


Jaehyun mengusap wajahnya frustasi, entah apa yang membuatnya posesif seperti ini pada Nara. Padahal sebelum Nara benar-benar diterima bekerja, Nara meminta izin padanya untuk mengambil posisi sekretaris atasan di satu perusahaan dan ia mengizinkan.

Tanpa pamit ia langsung meninggalkan Nara ke kantor.

"Mbak, nanti yang jemput anak-anak biar saya aja. Saya gak kerja kok hari ini." Ucap Nara pada Mbak Lana.

"Baik bu." Jawab Mbak Lana sambil meninggalkan Nara di ruang tengah.

Handphone Nara berdering, panggilan masuk dari Taeyong. Atasannya dia di kantor,

"Halo, iya kenapa Pak?"
"Kamu kenapa gak masuk kerja hari ini? Pekerjaan kamu masih belum beres." Katanya disebrang sana.
"Maaf Pak, hari ini saya ada keperluan mendadak jadi gak bisa masuk kerja."
"Besok saya masuk lagi."

Taeyong langsung menutup teleponnya sepihak dan itu bikin Nara degdegan karna takut atasannya marah besar.

"Huh, bahaya kalo dia sampe bener-bener marah." batin Nara.

"Mbaaaak saya jemput anak-anak dulu ya, sekalian beli bahan masak buat besok ke supermarket." Pamit Nara pada mbak Lana.

Ia langsung pergi menjemput kedua anaknya di sekolah sebelum ke supermarket.

"Bunaaa..." Teriak Kyeona dan Raska kejauhan.
"Halo sayang, yuk pulang sekarang. Tapi sebelum ke rumah kita ke supermarket dulu ya."

Kyeona dan Raska kompak mengangguk.

Hari sudah semakin sore dan Jaehyun pulang lebih cepat hari ini.
"Mbak, istri saya sama anak-anak kemana? Kok sepi." Tanya Jaehyun pada Mbak Lana.

"Ibu tadi mau jemput anak-anak katanya Pak, terus bilang mau belanja." Jelas Mbak Lana.

Jaehyun mencoba menelpon Nara,
"Dimana? Kok jam segini belum pulang." Tanya Jaehyun canggung.
"Masih di supermarket, beli dulu bahan makan buat besok. Stock di rumah udah pada abis."
"Jangan kemana-mana, aku jemput kesana."
"Ya emang kita mau kemana Jaehyun? Orang aku di supermarket doang."
"Maksud aku tunggu disana gak usah pulang pake taksi." Jelas Jaehyun.

Ia langsung menutup teleponnya dan pergi menjemput Nara dan kedua anaknya.





"Bun Papa kok lama sih, katanya mau jemput." Kata Raska yang udah mulai bosan menunggu Jaehyun.

"Bentar ya sayang, mungkin Papa nya kejebak macet." Nara mencoba menenangkan kedua anaknya.

Ia mencoba menghubungi Jaehyun tapi gak ada jawaban.

"Kemana sih, tumben juga lama banget."

Kyeona dan Raska berlari-lari ke lorong tempat snack.
"Bun kakak mau ini ya."
"Adek juga."
Ucap mereka bergantian sambil menyimpan makanan ke trolley.

"Kakak, adek jangan lari-lari." Kata Nara sambil terus mencoba menghubungi Jaehyun.

"Sorry, saya kesini mau jemput istri sama anak saya bukan mau ketemu kamu." Kata Jaehyun.
"Tapi Jaehyun, aku kangen sama kamu." Ucap perempuan berambut pendek sebahu dan langsung memeluk Jaehyun.

"Tolong lepas! Saya gak mau istri sama anak-anak saya salah paham kalo ngeliat ini." Bentak Jaehyun pada perempuan ini.


"Papa?" Ucap Kyeona yang melihat Jaehyun dengan seorang perempuan di lorong tempat makanan.

Nara yang melihat itu seketika pertahanan tubuhnya hilang, airmatanya menetes saat itu juga. Ia mengajak kedua anaknya pulang.

Tanpa sadar Jaehyun menampar perempuan itu dan langsung meninggalkannya untuk mengejar Nara.

All With You ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang