Pagi ini Mama Nara datang tanpa sepengetahuan Nara dan Jaehyun, berniat menengok kedua cucunya karna sudah lama tidak bertemu.
"Kok sepi Mbak, pada kemana?" Tanya Mama pada Mbak Lana yang membukakan pintu.
"Masih pada tidur Bu, kebetulan Pak Jaehyun habis lembur semalam." Jawab Mbak Lana.
"Yaampun, ya udah saya masuk ke kamar anak-anak."Mbak Lana hanya mengangguk kemudian melanjutkan pekerjaannya.
"Nara...Jaehyun kok belum pada bangun sih. Ini anak-anaknya mau jadi apa jam segini belum pada bangun."
Mama Nara mengomel dan terus mengetuk pintu kamar utama rumah itu.Sampai akhirnya membuat Jaehyun terbangun dan membukakan pintunya.
"Kenapa Ma?"
"Ini udah jam 10 masih pada tidur aja, mentang-mentang libur." Kata Mama.
Jaehyun cuma senyum gak ngegubris apa kata Mama.
"Bangunin Nara, suruh masak sama beres-beres rumah."
"Itukan udah ada Mbak Lana Ma, kalo Nara mau masak biasanya juga dia ngerjain sendiri kok." Jawab Jaehyun.
"Punya istri dimanja banget, keenakan nanti."Jaehyun mencoba menjelaskan kenapa Nara seperti itu. Karna diawal perjanjian, Nara hanya mengurus kedua anaknya dan pekerjaan rumah dikerjakan Mbak Lana.
Mama cuma menggelenglan kepala mendengar penjelasan Jaehyun. Tapi ia merasa tenang, karna Jaehyun tidak menuntut Nara untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah.
"Lagian semalem Nara kaya ketakutan dan baru tidur jam dua pagi." Jelas Jaehyun.
***
Memang semalam Nara sangat merasa ketakutan, saat Jaehyun belum pulang dari kantornya ia terpaksa pergi sendiri ke Mini Market dekat rumahnya karna Raska rewel meminta susu. Awalnya Nara meminta tolong Mbak Lana untuk pergi ke mini market, tapi Raska maunya Nara yang pergi membeli.
Saat di Mini Market Nara melihat orang yang mirip laki-laki itu, tanpa sadar laki-laki itu berbalik memperhatikan Nara dan langsung berjalan mengikutinya keluar mini market.
Dengan cepat Nara berjalan dan berusaha tenang, tapi nihil. Tubuh Nara ditarik oleh laki-laki itu yang sampai sekarang Nara tidak tau namanya.
Nara meneteskan airmatanya dihadapan laki-laki itu, rasanya ingin berteriak minta tolong tapi sulit karna tempatnya sepi dan gelap.
"Suami kamu gimana? Masih mau nyuruh dia nikah sama orang lain?" Tanya laki-laki itu, karna ia sudah mengetahui masalah rumah tangga Nara dan Jaehyun.
"Kalo aku minta kamu ngelayanin lagi, mau?"
Pertanyaan ini membuat Nara semakin ketakutan, airmatanya semakin deras.Berbagai cara berusaha untuk menyelamatkan diri, ia memberanikan menggigit tangan laki-laki itu sekuat mungkin sampai akhirnya terlepas. Nara langsung berlari sekencang-kencangnya, sampai akhirnya ia masuk ke pekarangan rumahnya.
Dengan keadaan yang tidak karuan, nafas tidak beraturan Nara memasuki rumah. Sampai di rumah lebih dulu, Jaehyun terkejut melihat keadaan istrinya. Dengan sigap ia langsung mengajak Nara untuk masuk ke kamar.
Membujuk Nara agar menceritakan apa yang dialaminya saat keluar rumah, tapi Nara tidak mau menceritakan apapun. Berusaha menghilangkan ketakutannya, ia terus memeluk Jaehyun meminta untuk terus berada di sampingnya sampai ia tertidur.
Jaehyun bersikap seolah tidak tau, tapi ia merasa Nara bertemu dengan laki-laki itu.
***
"Ketakutan? Kok bisa?" Tanya Mama bingung.
"Jaehyun juga gak tau Ma." Jawabnya singkat.
"Bener? Awas ya kalo kamu nyakitin Nara."Nara terbangun karna samar-samar mendengar pembicaraan Jaehyun dan Mama di luar kamar.
"Ada apa sih Ma? Ribut banget kayanya."Bukannya menjawab pertanyaan, Mama malah ngomelin Nara.
"Perempuan tuh harusnya bangun lebih dulu dari suami, ini suaminya duluan yang bangun.""Kalo Mama gak ngetuk pintu juga, Jaehyun gak akan bangun Ma. Kasian dia lembur dan baru tidur beberapa jam." Jawab Nara dengan sedikit ketus.
"Udah, kok malah ribut."
"Mama sakit apa kemarin? Maaf Jaehyun sama Nara gak nengokin Mama." Kata Jaehyun mencoba mengalihkan pembicaraan."Cuma kecapean aja kok Mama. Gak apa-apa yang penting kalian sehat-sehat."
"Mama mau liat Kyeona sama Raska dulu ya."Melihat Nara yang bersikap kurang baik pada Mamanya, Jaehyun langsung menegur Nara. Karna ia tidak suka melihat istrinya bersikap seperti itu.
"Yang, gak boleh gitu ah sama Mama, ketus banget."
"Dibilangin Mama tuh jangan jawab mulu." Kata Jaehyun.Nara cuma diem, gak ngengubris ucapan Jaehyun.
"Nara... dikasih tau tuh ya kenapa sih."Sikap Nara yang acuh sama nasehatnya membuat Jaehyun sedikit kesal. Ia menghela nafas dan membuangnya kasar, Jaehyun beranjak ke dapur berniat membuatkan makanan untuk mertuanya tapi ditahan oleh Nara.
"Kalo gak ikhlas gak usah." Ucap Nara.
"Mukanya ditekuk gitu." Lanjutnya."Apaan sih yang? Orang dari tadi aku biasa aja." Kata Jaehyun.
"Kamu keberatan Mama dateng kesini?"
Pertanyaan Nara membuat Jaehyun tersinggung, ia malah berbalik kesal pada suaminya itu."Kamu dinasehatin gak ngegubris. Aku belain Mama kamu, tapi kamu malah nuduh seenaknya kaya gini."
"Aku gak keberatan Mama dateng kesini buat nengokin kamu atau anak-anak. Apa pernah sebelumnya aku marah karna Mama dateng?""Kalo ngerasa tidur kamu keganggu sama Mama bilang, jangan kaya gini caranya." Ucap Nara menantang.
"Nara!! Maksud kamu tuh apa sih? Kamu gak terima aku nasehatin jadi balik kaya gini ke aku, iya?"
"Yaudah maaf, aku salah udah nasehatin kamu. Lain kali aku gak akan bilang apa-apa lagi." Kata Jaehyun yang langsung pergi meninggalkan Nara.Mendengar suara keributan, Kyeona dan Raska langsung menghampiri Nara.
Diikuti Mama yang khawatir kedua cucunya ketakutan melihat Nara dan Jaehyun bertengkar."Buna, Papa marah ya sama Buna?" Tanya Raska pada Bunanya yang sedang fokus mencuci sayuran.
Mencoba mengabaikan pertanyaan dari Raska, Tapi Nara malah meneteskan airmatanya.
Entah apa yang ada dipikirannya saat mengucapkan kata-kata itu pada Jaehyun. Padahal jelas-jelas ia melihat sikap Jaehyun biasa saja."Ke kamar ya. Nenek mau bicara dulu sama Buna, Papa kalian." Perintah Mama pada kedua cucunya.
"Kenapa? Gak ngenakin banget Mama baru mampir kesini tapi malah disambut sama pertengkaran kalian." Tanya Mama pada Jaehyun yang berada dihadapannya sekarang.
Mama menceritakan kalo Kyeona dan Raska pernah memergoki Nara yang sedang menangis saat bersama Jaehyun. Dan itu membuat Mama khawatir kalo Jaehyun sering menyakiti Nara.
"Ma, Jaehyun gak pernah nyakitin aku. Sekalipun dia marah kaya gini itu emang karna sikap aku yang bikin dia kesel."
"Dia suami yang baik buat aku, Papa yang baik buat anak-anak." Lanjut Nara.Jaehyun langsung menatap Nara, ia tidak percaya mendengar apa yang diucapkan Nara barusan. Sikap Nara yang membelanya dihadapan Mama diluar dugaan.
Nara meyakinkan Mama, jika Jaehyun sama sekali tidak pernah menyakitinya. Ia selalu ingat Jaehyun masih mau menerima keadaannya setelah kejadian itu, membantunya menutupi apa yang dialaminya dari keluarga mereka.
"Gak ada yang kamu tutupin dari Mama? Kata Jaehyun semalam juga kamu ketakutan, kenapa?" Tanya Mama penasaran.
"Jaehyun, kok diem aja?" Tanya Mama yang melihat Jaehyun hanya terus menunduk.
Perasaan Jaehyun bingung, entah apa yang harus ia jelaskan pada mertuanya itu.
"Kalo ada apa-apa Jaehyun pasti bakal bilang sama Mama, Jaehyun janji."
"Mama gak suka ngeliat kalian bertengkar karna hal sepele, apalagi masalah yang belum tau faktanya. Cuma asal main tuduh aja."
"Jaga ya rumah tangga kalian, kasian anak-anak. Mereka nanti trauma sering liat kalian kaya gini."Khawatir Nara mengalami lagi hal seperti dulu, Mama Nara terus menasehati Jaehyun dan Nara. Apalagi Mama tau masa lalu mereka yang berbanding terbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
All With You ; Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] Sequel Posesif. "Gimanapun keadaanya, aku bakal selalu sama kamu dan anak-anak" - Jaehyun #1 fanfictionkpop 21/02