[27]

3.2K 396 8
                                    

"Kamu kemana kemarin hmm?" Tanya Jaehyun pada Nara.

"Ke rumah Yuna, aku minta maaf sama dia. Dan kemarin dia bilang kalo kam--"
"Iya, aku emang bilang gitu sama Yuna. Aku kesel aja sama kamu makin lama kok makin gak ngerti sama apa yang aku mau."
Jaehyun memotong Nara yang sedang menjelaskan.

"Boleh aku tanya?" Kata Jaehyun lembut.
Nara langsung menatap Jaehyun, seolah memberikan jawaban iya.
"Seandainya ternyata aku udah gak tahan sama sikap kamu yang kaya gini, kamu mau apa?"


Pertanyaan Jaehyun membuat Nara terdiam, entah harus menjawab apa.
Airmatanya kembali menetes dihadapan Jaehyun.

"Kenapa nangis hm?" Kata Jaehyun sambil menggenggam erat tangan Nara.
"Kalo ternyata itu bener, aku gak bisa paksa kamu lagi buat ada sama aku."
"Aku sadar sama keegoisan aku selama ini." Jawab Nara dan langsung menunduk mengeluarkan semua sesak di dadanya.

Jaehyun tidak bisa melihat Nara seperti ini. Ia mencoba menenangkan Nara, bagaimanapun rasa sayang pada Nara lebih dari segalanya.

"Aku mau pulang ke rumah Mama dulu, mungkin sama anak-anak." Kata Nara.
Ia butuh waktu untuk menenangkan diri, memikirkan semuanya.
"Sampai kapan? Sampai aku gila gak ada kamu disini, iya?"

"Jaehyun! Apaan sih, ngomongnya kaya gitu." Kata Nara sedikit kesal.

Jaehyun menjelaskan semuanya pada Nara, meskipun keadaannya seperti sekarang bukan berarti dia bisa begitu saja jauh dari Nara. Yang ia butuhkan Nara selalu ada dengannya, Kyeona dan Raska.

"Terus kalo Mama tanya kenapa kamu pulang, kamu mau jawab apa?"

"Gak tau. Aku juga gak mau bilang apa-apa sama Mama."

Pelan-pelan Jaehyun mencoba menjelaskan, menyelesaikan dengan caranya sendiri. Menghindari Nara tidak pulang ke rumah orang tuanya.

"Kalo kamu pulang, sama aja kamu ngasih tau tentang masalah ini ke Mama."
"Bukannya kamu gak mau Mama tau?"

Nara mengangguk, memikirkan bagaimana caranya bisa pulang tanpa Mama tau tentang masalah ini.

"Aku pikir-pikir dulu deh." Kata Nara yang meninggalkan Jaehyun di kamarnya.



"Buna tangannya kenapa?" Tanya Raska penasaran.
"Gak apa-apa sayang, cuma lecet aja kok." Jawab Nara dengan senyum tipisnya.

"Pa temenin adek nonton kartun."
"Temenin Kakak bikin gambar juga." Kata Kyeona.

Kedua anaknya berebut mau sama Jaehyun.

"Mandi dulu ah, kalo gak pada mandi Papa gak mau nemenin." Kata Jaehyun sambil berlari kecil ke dapur menghampiri Nara.


"Nyuruh anak-anaknya mandi, tapi sendirinya gak mandi gimana sih." Sahut Nara yang mendengar pembicaraan Jaehyun dan kedua anaknya.
"Papanya mau bantu Buna masak dulu. Gak mandi juga masih ganteng, iyakan?"

Tanpa menjawab Nara mencubit pelan perut Jaehyun.
"Aww sakit sayang..." Rintih Jaehyun dan Nara cuma senyum ngeliat Jaehyun kesakitan.

"Mandi sana makanya, aku dibantuin Mbak Lana."

Dengan pasrah akhirnya Jaehyun nurutin apa kata Nara, daripada nanti istrinya ngomel dan marah-marah lagi.




Setelah selesai bersih-bersih dan mandi Jaehyun menepati janji untuk menemani kedua anaknya.
Saat sedang fokus menonton film kartun tiba-tiba dengan polosnya Raska bertanya pada Jaehyun
"Papa sama Buna berantem ya?"

Pertanyaan Raska membuyarkan pikiran Jaehyun yang sedang membantu Kyeona menggambar.
"Enggak, siapa yang bilang hm?" Tanya Jaehyun sambil mengelus lembut puncak kepala Raska.
"Kemarin, Adek sampe kebangung waktu Papa teriak-teriak. Terus Adek pernah liat Buna nangis waktu lagi sama Papa." Jawabnya.

Melihat kedua anaknya sudah mengerti keadaan, membuat Jaehyun semakin berusaha untuk memperbaiki keadaan rumah tangganya dengan Nara. Sebisa mungkin ia juga mencoba menjelaskan pelan-pelan pada kedua anaknya tanpa berbohong.

"Nanti Adek sama Kakak juga bakal ngerti, kenapa Buna nangis. Karna setiap orang punya masalah, entah itu masalah besar atau kecil." Jelas Jaehyun.

Menurut Jaehyun kebahagiaan kedua anaknya tergantung dari keadaan orang tua. Sebaik mungkin ia menjaga rumah tangganya dengan Nara demi kebahagiaan keluarga kecilnya.

"Pada makan dulu sana, makanannya udah siap." Perintah Nara pada Jaehyun dan kedua anaknya.

"Buna mandi dulu ya, nanti jadi cantiknya hilang kalo gak mandi." Ucap Nara dan membuat Raska tertawa lepas.
"Hah apa, aku gak salah denger yang?" Ledek Jaehyun.
"Tau ah! Sana makan, nanti aku nyusul." Kata Nara sambil berjalan meninggalkan ruang tengah.

"Makan sendiri dulu ya, Papa manggil Buna ke kamar." Kata Jaehyun pada kedua anaknya.






"Yaaaaang, belum selesai mandinya?" Teriak Jaehyun dari luar kamar.
"Udaaaaah, bentar aku buka kuncinya."

"Kenapa?" Tanya Nara.
"Mau nungguin kamu." Jawab Jaehyun.

"Tumben, biasanya juga gak mau."
Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tadi, kamu denger gak Raska tanya apa sama aku?"

Nara mengerutkan dahinya, "Apa?"


Jaehyun menceritakan apa yang ditanyakan Raska padanya, ia menjelaskan pada Nara bagaimana sekarang anak-anaknya bisa tau keadaan orang tuanya.

"Semakin kita egois, semakin anak-anak tertekan. Sekarang mereka cuma tau kita senyum, ketawa, bahagia. Tapi lama kelamaan semuanya bakalan berbeda."
"Nanti mungkin mereka tau kita bertengkar karna hal kecil atau besar, tanpa bisa kita tutupi." Jelas Jaehyun panjang lebar.

"Dan aku, gak bakal izinin kamu pulang ke rumah Mama."
"Karna aku yakin, kita masih bisa perbaiki semuanya berdua." Lanjutnya.

"Aku juga selalu mikirin perasaan anak-anak, gimana mereka nantinya kalo kita bener-bener pisah."
"Gak bisa aku bayangin, mereka yang selalu manja sama kita dan nanti mungkin tinggal terpisah." Ucap Nara dengan nada sedih.





Jaehyun dan Nara sama-sama saling memikirkan keadaan rumah tangganya, masih saling membutuhkan, perasaannya tidak ada yang berubah. Nara selalu berpikir hebatnya Jaehyun bisa menutupi semua masalah yang ada di depan Kyeona, Raska dan orang tuanya. Meskipun kadang emosinya tidak terkontrol, tapi Jaehyun membuktikan bahwa ia benar-benar berusaha mempertahankan semuanya.


"Udah ya, gak ada kata pisah-pisahan sayang. Udah aku bilang bukan, kita buka lembaran baru lagi?"
"Aku udah gak permasalahin semua, aku udah seneng bahagia punya kamu sama anak-anak."

Kata Jaehyun sambil mengeratkan pelukannya ke Nara.

All With You ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang