Jaehyun membahas semua masalahnya dengan Nara. Entah apalagi yang harus ia lakukan menghadapi sikap Nara. Berjanji berubah, tapi akhirnya masih tetap sama.
"Kamu masih belum mau bilang kejadian malam itu? Keluar rumah sendirian tanpa sepengetahuan aku." Tanya Jaehyun.
Melihat Nara menunduk tanpa menjawab pertanyaannya, membuat Jaehyun benar-benar kesal.
"Apa alasan kamu terus-terusan kaya gini? Masih anggap aku suami?"Nara merasa bingung, ia sudah menanggung banyak beban. Masalah Yuna, kejadian di club sampai Taeil ia pendam sendiri. Bukan tidak mau terbuka pada Jaehyun, meskipun tidak semuanya dipendam sendiri tapi ia merasa jika menceritakan lagi semuanya malah menambah beban pada suaminya.
"Apa kita harus bener-bener pisah?"
Pertanyaan Jaehyun membuat Nara terkejut. Tidak pernah terpikir Jaehyun akan bertanya sejauh ini.Airmata Nara menetes, ia mencoba menahannya tapi sulit. Perasaannya tidak bisa dibohongi, meskipun ia selalu melampiaskan kekhawatiran yang dirasakannya
tentang kejadian di club dengan marah pada Jaehyun bukan berarti perasaan pada suaminya itu berubah. Entah apa yang harus dikatakan pada Jaehyun setelah keadaannya kacau.Nara menarik nafas dan membuangnya kasar, mencoba menenangkan diri. Mengilangkan pikiran negatif setelah mendengar pertanyaan Jaehyun tadi, ia berusaha pelan-pelan menceritakan dan menjelaskan semuanya pada Jaehyun termasuk kejadian malam itu.
"Aku selalu lampiasin ketakutan dengan cara marah. Entah apa yang ada dipikiran ini waktu tiba-tiba marah sama kamu, perasaanku gak pernah tenang. Selalu gak karuan." Ucap Nara tersedu-sedu.
"Aku cuma gak mau nambah beban kamu dengan masalah-masalah ini. Berusaha memendam sendiri, tapi nyatanya semua malah makin berantakan."
"Kamu tau imbasnya apa? Perasaan aku sama anak-anak."
"Buat aku mungkin masih biasa aja kamu kaya gini, tapi coba liat anak-anak? Apa kamu gak pernah mikir nanti mereka trauma?"
"Tolong jangan egois.""Aku takut Jaehyun, aku gak mau jadi beban buat kamu." Ucap Nara dan tangisnya pecah.
Tangis Nara, kelemahan Jaehyun. Meskipun tidak bisa melihat Nara seperti ini, tapi kali ini ia berusaha tegas untuk menyelesaikan semua masalah rumah tangganya.
"Jujur sebenernya aku cape Ra, aku pendem semuanya sendiri. Ngadepin kamu serba salah." Kata Jaehyun.
"Mungkin, kita emang gak bisa sama-sama lagi."
"Diterusin juga bakal terus kaya gini." Lanjutnya.
Setelah mendengar perkataan Jaehyun, tangis Nara kembali pecah.Jaehyun langsung memeluk Nara sangat erat. Perasaannya pun sama tidak bisa dibohongi, tapi jika terus memaksakan ia pikir akan semakin berantakan.
"Ternyata aku gak bisa jadi suami yang baik buat kamu."
"Gak bisa jaga kamu seutuhnya." Ucap Jaehyun sambil mengelus lembut punggung Nara.
"Aku udah ingkar janji sama Mama buat terus jaga kamu Ra."Rasanya bumi runtuh setelah mendengar semuanya. Nara terus menangis tanpa mengindahkan ucapan Jaehyun. Menyadari ini berawal dari kesalahannya, Nara pun pasrah. Menerima keinginan Jaehyun untuk berpisah.
"Aku pamit ke rumah Mama, anak-anak aku ajak."
"Kalo ada apa-apa tolong kabarin aku lewat telepon." Kata Nara sambil melepaskan pelukannya.Nara keluar kamar untuk menghampiri kedua anaknya yang sedang berada di ruang tengah.
"Kakak, Adek semua bajunya minta diberesin Mbak Lana ya. Kita ke rumah Nenek sekarang." Kata Nara pada kedua anaknya."Cepet ya, kita dianter Papa." Lanjut Nara.
"Papa gak ikut emang Bun?" Tanya Kyeona bingung.Jaehyun dan Nara sama-sama tersentak dengan pertanyaan putrinya itu. Mereka yang selalu menutupi masalah rumah tangganya dengan kebohongan dihadapan kedua anaknya, kali ini mau tidak mau mereka harus jujur menjelaskan semuanya pada Kyeona dan Raska.
Nara dan kedua anaknya diantar Jaehyun, bagaimanapun sebagai laki-laki ia harus bertanggung jawab atas keputusannya.
Diperjalanan tidak ada yang membuka suara sama sekali, termasuk kedua anaknya. Kyeona hanya sesekali menatap Nara yang matanya terlihat sembab. Ia sangat ingin bertanya pada kedua orang tuanya, tapi rasa takut masih mengalahkan segalanya.
Meskipun terlihat biasa saja, sebenarnya perasaan Jaehyun begitu hancur. Apalagi melihat kedua anaknya yang masih kecil dan belum mengerti apa-apa, akhirnya harus merasakan hal seperti ini.
"Kakak." Panggil Jaehyun pada Kyeona.
"Kenapa Pa?"
"Kakak kan anak paling besar, mau janji gak sama Papa?" Tanyanya.
"Janji apa?"
"Janji jagain Buna sama Adek buat Papa. Mau?"Dengan semangat Kyeona mengangguk, mengiyakan perjanjian dengan sang Papa untuk menjaga Buna dan Adiknya.
"Emang Papa mau kemana?" Kata Raska polos."Mulai besok, Papa tinggal di rumah sendiri dan kalian sama Buna tinggal di rumah Nenek." Jelas Jaehyun.
Mendengar percakapan Jaehyun dan kedua anaknya membuat dada Nara tersesak, ia menahan untuk tidak menangis dihadapan kedua anaknya.
Setelah sampai, Jaehyun langsung membantu membawakan barang Nara dan kedua anaknya.
"Kalian? Mau pada kemana bawa barang banyak?" Tanya Mama yang kaget melihat keluarga kecil ini tiba-tiba datang dan membawa barang.
Nara hanya menunduk dan langsung masuk ke dalam rumah bersama kedua anaknya, menyuruh Kyeona dan Raska masuk ke kamar. Sementara Jaehyun berjalan dibelakang Nara dengan Mama mertuanya.
"Ada apa ini? Perasaan Mama kok gak enak." Tanya Mama pada Jaehyun.
"Maafin Jaehyun ya Ma..."
"Gak bisa jagain Nara, Jaehyun gagal jadi suami buat Nara." Ucap Jaehyun.Mama menatap Jaehyun dan Nara yang ada dihadapannya bergantian.
"Kenapa, kalian berantem lagi? Rumah tangga biasa kok kaya gitu, Mama sama Papa aja dulu pasti ada berantemnya gak mungkin mulus.""Aku sama Jaehyun pisah, Ma." Jawab Nara.
"Astaga, kalian kenapa sampe kaya gini?"Jaehyun menjelaskan semua permasalahan yang memang tidak bisa diselesaikan dengan Nara.
"Masalahnya sepele kok Ma, cuma gak bisa selesai. Bukan Jaehyun pengen cepet lepas dari masalah terus minta pisah, tapi emang ujung-ujungnya bertengkar lagi." Kata Jaehyun."Mama juga gak bisa paksa kalian buat terus sama-sama kalo akhirnya malah hancur, walaupun sebenernya Mama gak suka."
"Tapi anak-anak jangan sampe kurang perhatian dari kalian, sama-sama didik mereka meskipun kalian udah gak sama-sama lagi."Jaehyun dan Nara mengangguk setuju mengiyakan nasehat Mama. Setelah selesai membahas semua, Jaehyun berpamitan untuk pulang.
"Aku pulang, jaga diri kamu baik-baik ya Ra."
"Kalo ada apa-apa sama kamu, Kyeona dan Raska, langsung telepon aku." Kata Jaehyun.Nara mengangguk dan tersenyum tipis.
"Satu lagi, tolong jaga hati kamu. Meskipun kita udah masing-masing tapi aku janji bakal selalu jaga hati ini buat kamu."
"Love you." Bisik Jaehyun, langsung mengecup kening dan bibir Nara untuk terakhir kalinya.Saat itu juga air mata keduanya pecah, tanpa terpikir sebelumnya sekarang mereka harus merasakan ini.
Hanya satu janji Jaehyun, ia tidak akan menikah lagi dengan siapapun. Ia berjanji akan selalu menjaga hatinya untuk Nara meskipun keadaannya sudah berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
All With You ; Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] Sequel Posesif. "Gimanapun keadaanya, aku bakal selalu sama kamu dan anak-anak" - Jaehyun #1 fanfictionkpop 21/02