[18]

3.7K 460 81
                                    

Setelah membujuk kedua anaknya, akhirnya Jaehyun dan Nara bisa pulang ke rumahnya.


"Ra, kita bicarain baik-baik ya semuanya. Aku gak mau kita saling emosi, aku mau masalah ini selesai." Kata Jaehyun membuka pembicaraan.

Nara hanya mengangguk memberikan jawaban.

"Dulu aku pernah bilang, pengen kamu nikah sama Yuna kan? Aku udah bilang semuanya sama dia."

Jaehyun sakit hati mendengar Nara berbicara seperti itu. Merasa dirinya tidak dihargai lagi oleh istrinya sendiri. Ia meneteskan airmatanya didepan Nara saat itu juga, rasa sayangnya dibalas dengan sikap Nara yang seperti ini.

"Apa aku udah gak ada harganya lagi di mata kamu hmm? Sampai-sampai nyuruh aku nikah lagi sama orang yang gak kamu suka sebenernya." Tanya jaehyun sambil menangis sesegukan. Ia tidak bisa lagi menahan airmatanya.

Nara yang melihat Jaehyun seperti itu langsung memeluknya erat, tapi Jaehyun langsung melepaskan pelukan Nara.

"Lepas!"

"Aku kaya gini punya alasan. Aku cuma mau liat kamu sama anak-anak bahagia."
"Bahagia kalian bahagia aku juga." Jelas Nara.

Jaehyun mengusap wajahnya frustasi, Nara benar-benar keras kepala dan gak memikirkan perasaan Jaehyun.

"Aku terima buat nikah sama Yuna. Tapi aku gak mau kita pisah."

Entah apa yang sebenarnya Nara mau, saat mendengar jawaban Jaehyun yang akhirnya menyetujui keinginannya membuat hati Nara sakit. Tapi ia mencoba tegar dihadapan Jaehyun.

"Gak bisa, aku gak mau Yuna sakit hati nantinya. Aku gak mau jadi penghalang buat kalian." Ucap Nara lirih.

"Perasaan orang lain kamu jaga, dan kamu sendiri menderita. Aneh!" Kata Jaehyun dengan nada sedikit meninggi.

Jujur saja, setelah mendengar jawaban Jaehyun perasaan Nara gak karuan. Lebih galau dari sebelumnya.

Jaehyun meminta Nara untuk bilang pada kedua anaknya. Karna dia gak mau disalahkan atas keputusan yang Nara ambil. Tapi Nara menolak, ia tidak mau melukai kedua anaknya.

"Mau kamu apa? Aku udah terima tawaran kamu, tapi buat minta izin sama anak-anak kenapa kamu gak mau?"
"Oh iya dan satu lagi, setelah aku nikah sama Yuna nanti aku gak ngizinin kamu deket-deket lagi sama Taeil."
"Kemarin kamu kabur dari rumah tinggal sama Taeil kan?"

Pertanyaan Jaehyun bikin Nara kesel, secara gak langsung Jaehyun nudu Nara selingkuh sama Taeil.

"Jaga ya omongan kamu! Gak ada sekali pun aku kepikiran buat tinggal sama orang lain. Jangankan sama temen laki-laki sama temen perempuan aja aku gak mau."

Nara langsung masuk ke kamar dan membantingkan pintunya. Iya, lagi-lagi Nara menangis karna Jaehyun.
Dadanya begitu sesak, Jaehyun selalu membuatnya seperti ini.




"Ra..." Jaehyun memanggil Nara dari luar kamarnya.
"Sayang... Buka please pintunya."

Tidak ada jawaban dari Nara. Jaehyun benar-benar khawatir jika Nara melakukan sesuatu di kamarnya.

"Aku dobrak ya pintunya, kalo kamu gak mau buka."

Sampai Jaehyun menghitung mundur, Nara tidak juga membukakan pintu kamarnya. Yang akhirnya Jaehyun nekad mendobrak pintu kamarnya.

"Ya Tuhan, Nara!" teriak Jaehyun histeris.






"Kak, kok Buna sama Papa belum jemput kita. Padahal ini kan udah sore." Kata Raska.
"Kakak juga gak tau, biarin aja nanti juga pasti kesini kok. Lagian biar kita bisa main lebih lama di rumah Nenek sebelum besok sekolah." Jawab Kyeona.

"Tapi Adek kangen sama Buna."

Kyeona mencoba bilang sama Neneknya kalo Raska udah minta pulang. Yang akhirnya Mama mencoba menelpon Jaehyun.
"Papanya gak jawab telpon dari Nenek Kak, tunggu aja ya mungkin sebentar lagi Papa sama Buna jemput kesini."

Tapi Raska malah nangis, karna pengen pulang kangen sama Nara.
"Adek, jangan nangis. Udah sekolah masa nangis." Kata Mama Nara.

Tiba-tiba ada telepon balik dari Jaehyun.
"Jae ini Raska udah mint---"
"Maa, Nara masuk Rumah Sakit."
"Jaehyun lagi nunggu panggilan dari dokter."
"Nara kenapa?" Tanya mama kaget
"Nanti Jaehyun jelasin Ma. Kalo Mama mau kesini Jaehyun di Rumah Sakit yang waktu Nara lahiran Raska."

Tanpa bilang apapun Mama Nara langsung pergi ke Rumah Sakit tempat Nara di rawat. Kedua anaknya ikut panik mendengar kabar Nara masuk Rumah Sakit.

"Bilang ke Mama kenapa bisa kaya gini?" Tanya Mama pada Jaehyun.

Jaehyun menjelaskan dari awal mereka sedang menyelesaikan masalahnya sampai Nara pendarahan dari luka sayatan ditangannya dan pingsan.

"Maafin Jaehyun Ma, gak bisa jaga Nara dengan baik."
"Jaehyun gak tau harus gimana lagi, Nara banyak menderita karna Jaehyun."

Iya, untuk pertama kalinya Jaehyun menangis di depan mertuanya.

Mama mencoba menenangkan Jaehyun, kedua anaknya sangat khawatir melihat Jaehyun menangis.
Jaehyun mengecup kedua anaknya bergantian.
"Maafin Papa ya Nak, gak bisa jagain Buna buat kalian."

Nara masih belum sadarkan diri, ditangannya penuh perban.
"Buna kapan bangun Pa?" Tanya Raska polos.
"Sabar ya sayang, nanti Buna bangun kok. Bunanya masih tidur."

"Besok kakak gak sekolah ya Pa? Kakak mau jagain Buna disini."

"Sekolah ya sayang, biar Papa yang jagain Buna. Nanti Buna marah kalo Kakak sama Adek bolos." Kata Jaehyun sambil mengelus puncak kepala Kyeona.



"Jae..." Panggil Nara dengan sedikit membuka matanya.

Akhirnya Nara sadarkan diri. Jaehyun langsung menggenggam erat tangan Nara, mengecupnya berulang kali.

Ia sangat merasa bersalah, setelah menuduh Nara tinggal dengan Taeil saat pergi dari rumah. Menurutnya itu yang membuat Nara melakukan hal menyakitkan kemarin.

"Buna... Adek kangen. Kemarin mau bobo lagi sama Buna, tapi Bunanya gak balik lagi ke rumah Nenek." Kata Raska sambil mengerucutkan bibirnya.

Jaehyun dan Nara hanya tersenyum melihat tingkah Raska.


"Nara, Mama kecewa sama kamu. Mama kira masalah kemarin bakal cepet selesai, tapi ternyata kamu malah kaya gini. Mau kamu apa?" Kata Mama dengan nada meninggi.

Mama Nara sangat marah karna hal ini, ketika orang tua tidak pernah mencoba menyakiti anaknya tapi sekarang Nara malah menyakiti diri sendiri dengan cara konyol.

Jaehyun mencoba membela Nara dan menyalahkan dirinya sendiri atas hal ini dihadapan mertuanya.

"Mama sama anak-anak pamit pulang, kasih tau kalo udah pulang ke rumah. Biar nanti Mama yang antar anak-anak kesana." Ucap Mama sambil meninggalkan ruang perawatan Nara dan menggandeng kedua cucunya.

Nara menangis melihat Mamanya seperti ini, ia menerima kekecewaan orang yang menyayanginya karna sikap yang diambilnya.

"Gak apa-apa, besok Mama juga pasti biasa lagi kok. Jangan sedih ya." Kata Jaehyun yang mencoba menenangkan Nara.

"Maafin aku Jaehyun." Ucap Nara sambil menangis sesegukan.

"Udah ya, aku gak mau masalah ini tambah panjang. Lupain semua masalah yang kemarin dan semua permintaan kamu."
"Kita ulang lagi dari awal ya?" Kata Jaehyun sambil tersenyum tipis.

Nara hanya mengangguk, tapi
"Maaf, aku gak bisa Jae." batinnya.

All With You ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang