[36]

3K 378 16
                                    

"Adeeek ayo mandi, kan kita mau pulang." Teriak Nara sambil mengejar-ngejar Raska yang tidak mau mandi.

"Gak mau Bunaaaaaa, Adek gak mau mandi."
"Ih masa anak Papa gak mau mandi? Udah siang ini sayang."
"Sama Papa yuk mandinya." Bujuk Jaehyun.

Dengan cepat Raska menggelengkan kepalanya. Ia tau kalo menuruti perintah Nara, akan diajak pulang ke rumah Neneknya. Raska tidak mau pulang dan mau tetap tinggal di rumah Jaehyun.

"Kenapa gak mau mandi? Sini bilang sama Papa."
Raska menolak memberitahu Jaehyun karna takut dimarahi.

Seolah tau apa yang Raska takuti, Jaehyun mencoba membujuk lagi.
"Gak akan Papa bilangin ke Buna." Bisiknya.

"Adek masih mau disini sama Papa, tapi sama Buna juga." Jawab Raska.

Jaehyun mengangguk mengerti.
"Siap! Tapi Adek sekarang mandi dulu ya."

Nara hanya menatap Jaehyun dan Raska bergantian.
"Apa?" Kata Nara ke Jaehyun.

"Kamu bikin makanan dulu aja, aku mandiin Raska. Kasian Kakak dari tadi nungguin Adeknya gak selesai-selesai keburu laper dia."

Dan Nara hanya menjawab dengan acungan jempol.




Selesai memandikan Raska, Jaehyun langsung mengajak kedua anaknya ke meja makan.

"Aku cuma bikin nasi goreng ini, di kulkas kamu gak ada apa-apa tumben." Kata Nara.
"Ya kan gak ada siapa-siapa juga cuma aku sendirian, jadi kalo kelamaan naro makanan di kulkas sayang."

Nara cuma ngangguk-ngangguk aja, "Yaudah makan dulu."

"Tadi Raska bilang apa sama kamu?" Tanya Nara penasaran dengan nada pelan.
"Ra... Jangan mulai, nanti anaknya rewel."
"Nanti juga aku kasih tau." Kata Jaehyun.

Raska memang masih dibilang rewel dan manja sama orang tuanya, mungkin karna anak terakhir dan kebiasaan dimanja Jaehyun jadinya terbawa sampai sekarang.


Selesai makan Jaehyun dan Nara membereskan piring dan mencuci piring sama-sama.
"Ra, Raska masih mau disini. Tadi dia bilang sama aku."
"Tapi pengen sama kamu juga."

Nara langsung menatap Jaehyun, ia curiga kalo ucapan Jaehyun yang terakhir cuma akal-akalannya saja.

"Serius aku gak bohong, dia sendiri yang bilang."
"Makanya dia ga berani bilang langsung, takut kamu marahin."

"Ra, ngedidik anak tuh jangan kaya gitu ah aku gak suka. Jangan dikerasin nanti yang ada anak-anaknya malah ngelunjak." Kata Jaehyun.

"Gak salah denger aku? Sejak kapan aku suka keras sama anak-anak hmm? Dari dulu apa aku pernah keras atau kasar sama mereka?" Kata Nara dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

Hatinya tidak enak, mendengar Jaehyun berbicara seperti itu. Seolah menuduhnya selalu mendidik keras kedua anaknya.

"Aku gak terima kamu bilang kaya gini ya. Semua yang mereka mau aku selalu turutin selama itu hal yang baik."
"Bahkan tinggal disini aja masih aku turutin, padahal kalo dipikir dengerin apa kata orang bisa-bisa aku gila." Jawab Nara dan langsung meninggalkan Jaehyun di dapur.

Jaehyun menghela nafas dan membuangnya kasar, ia sadar salah menyampaikan maksud pada Nara.



Sadar Bunanya menangis, Raska langsung menghampiri Nara di kamar.
"Buna kenapa? Dimarahin Papa ya?"
"Enggak kok sayang, Adek mau ya pulang sama Buna sama Kakak ke rumah Nenek?"

Raska terdiam, hatinya bingung. Perasaannya tidak bisa dibohongi kalo suasana seperti ini yang ia mau bukan tinggal terpisah seperti biasanya. Karna ia masih sangat membutuhkan perhatian kedua orang tuanya.
"Tapi Papa ikut pulang kan?" Tanyanya polos.
"Enggak sayang, rumah Papa kan disini. Nanti kapan-kapan kalo Adek sama Kakak liburan, Buna bolehin buat tinggal disini sepuasnya ya."
"Mau kan?"

Nara mencoba membujuk Raska, ia tidak mau juga hubungannya dengan Jaehyun memburuk hanya karna masalah anak-anak.

Jaehyun menghampiri Nara dan Raska di kamar. Ia mencoba membantu Nara untuk membujuk Raska agar mau pulang.
"Papa anterin pulang, sebelumnya kita beli makanan sama es krim dulu mau gak?"

"Gak usah Pa, Adek mau kok pulang sama Buna sama Kakak." Jawab Raska.
"Yaudah, Adek tunggu di luar. Papa bantuin Buna beres-beres dulu ya."

Setelah memastikan Raska sudah jauh dari kamarnya, Jaehyun meminta maaf atas ucapannya tadi pada Nara. Karna ia bukan bermaksud untuk menyinggung apalagi menuduh Nara melakukan didikan seperti itu pada kedua anaknya.

"Tapi emang kamu bilang kaya gitu kan, aku ngedidik anak-anak keras. Sejak kapan aku kaya gitu sama mereka?"
"Mana bisa aku ngelakuin itu sama mereka, aku gak tega." Kata Nara sambil bercucuran airmata, hatinya sakit.

"Boleh aku peluk kamu?" Kata Jaehyun yang langsung menarik Nara kepelukannya.
"Sekali lagi maafin aku. Aku tau banget kamu gimana ngedidik anak-anak, cuma aku heran aja Raska kok kaya takut bilang sesuatu sama kamu."

Nara mencoba menjelaskan Raska seperti itu bukan karna didikan keras yang membuatnya takut dimarahi Nara, tapi hanya saja ia takut tidak diizinkan untuk masih tinggal di rumah Jaehyun.

"Aku selalu usahain apa yang mereka mau aku kasih, selama aku bisa tanpa harus bilang sama kamu. Asal mereka bahagia."
"Apalagi setelah kita pisah, perasaan mereka pasti jauh berbeda sama waktu kita masih sama-sama."
"Jadi gak mungkin aku kasih dua luka ke mereka, Jaehyun."

"Sssst udah, aku paham. Yang salah aku, bukan kamu atau anak-anak." Kata Jaehyun lembut sambil mengelus lembut punggung Nara.


Nara merasa canggung dan melepaskan pelukannya. Ia langsung membereskan barang-barang bawaannya untuk pulang.

"Aku sama anak-anak pake taksi aja, gak apa-apa."
"Kasian kamu capek bolak balik nganterin terus, istirahat aja ya?"

"Aku sekalian ke kantor kok, ada yang harus disiapin buat meeting besok sama Yuta."
"Kan libur?"
"Ya libur, cuma gimana lagi kalo harus diberesin hari ini."



Mereka berdua berjalan keluar kamar dan mengajak kedua anaknya untuk pulang.



"Beneran nih gak ada yang mau es krim?" Tanya Jaehyun diperjalanan.
"Tuh Papa lagi baik, biasanya anak-anaknya gak boleh makan es krim." Kata Nara.

"Raaa..."
"Loh kan iya bener? Kenapa anak-anaknya terus yang ditawarin, Bunanya gak pernah ditawarin tuh." Ucap Nara kesal.

"Bilang dong kalo mau, aku berhenti sebentar ya." Kata Jaehyun yang langsung memarkirkan mobilnya di depan mini market.






"Nih sayang." Kata Jaehyun spontan sambil memberikan plastik es krim pada Nara.
"Hah?"
"Apaan? Itu es krimnya, katanya tadi mau es krim."
"Iya-iya."

"Salah denger kali." Batin Nara.

Mereka berdua asik makan es krim sementara kedua anaknya malah tertidur di kursi belakang.

"Kapan-kapan aku ajak mereka main boleh ya."
"Gak usah bilang deh! Mancing mulu kesel." Kata Nara ketus.
Jaehyun cuma tersenyum tipis melihat Nara seperti itu.




Setelah sampai di rumah orang tua Nara, Jaehyun membantu menggendong Kyeona karna ia masih tertidur pulas sementara Raska sudah bangun lebih dulu dan minta di gendong Nara.

"Aku pamit pergi ke kantor ya Ra, makasih banyak untuk beberapa hari ini." Kata Jaehyun sambil mengelus puncak kepala Nara.

"Papa kerja dulu ya sayang, kapan-kapan kita main lagi oke?"
"Siap Papa." Kata Raska semangat.

"Jangan nakal, jagain Buna sama Kakaknya ya."

Jaehyun mengecup kening Raska dan Kyeona yang masih tertidur di sofa ruang keluarga tersebut.

"Kalo ada apa-apa, kamu kabarin aku ya. Jangan sungkan, selama bisa aku pasti bantu." Kata Nara sambil memberikan senyuman tipisnya.

"Siap, aku pamit ya. Dadaaaaah Adek."
"Hati-hati dijalan Jaehyun." Kata Mama.

All With You ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang