Nara sudah siap dengan segala konsekuensi yang akan diterimanya.
Hari ini ia berniat untuk mengungkapkan apa yang udah disembunyikan dari Jaehyun saat pergi dari rumah.
"Yang..."
"Hmm?" Sahut Jaehyun."Mood kamu lagi bagus kan? Aku udah siap, udah siap buat bilang semuanya sama kamu."
Jaehyun ngangguk semangat, karna akhirnya yang ia tunggu datang juga.
"Sebelumnya, aku bener-bener minta maaf. Setelah ini aku harap kamu mau nikah sama Yuna. Aku terima semua apa yang mau kamu lakuin sama aku." Ucap Nara sambil erat menggenggam tangan Jaehyun.
Tanpa mengindahkan perkataan Nara, Jaehyun meminta Nara untuk langsung menceritakan semuanya. Nara mulai menceritakan apa yang ia sembunyikan dari Jaehyun.
***
Saat pergi dari rumah karna keadaan yang menurutnya tertekan, ia memutuskan untuk pergi ke Club malam dengan mencoba minum beberapa gelas.
Karna sebelumnya Nara gak pernah pergi ke tempat itu, dia gak tau keadaan sebenarnya disana seperti apa.Nara menikmati minumannya, sampai saat itu ada seseorang yang menghampirinya di bar. Awalnya ia merasa takut karna tidak mengenali laki-laki yang mendekatinya, tapi karna laki-laki itu terlihat baik pada Nara dan merasa dirinya pun sedang membutuhkan teman bercerita masalah keluarganya tanpa pikir panjang Nara menuruti ajakannya untuk keluar dari club.
Laki-laki itu mabuk, Nara terus mengikuti kemana arah kaki melangkah. Yang akhirnya berhenti di sebuah hotel. Merasa kebingungan, Nara sempat berpikir untuk pergi meninggalkan laki-laki itu. Tapi sulit, laki-laki itu menahan tangan Nara dengan sangat kuat dan membuat Nara kesakitan. Ia dipaksa harus ikut sampai ke kamar yang baru di pesan oleh laki-laki itu.
Entah apalagi yang harus dilakukan, Nara menangis kebingungan. Berontak pun gak bisa, ia terus memanggil nama Jaehyun tapi laki-laki itu membungkamnya. Dengan setengah sadar, laki-laki tersebut meminta Nara untuk melayaninya malam itu juga. Jika Nara menolak ia akan mendapat kekerasan.
Seketika tubuh Nara lemas, entah apa yang harus ia lakukan untuk menghindari laki-laki jahat seperti itu. Karna Nara tidak juga melakukan apa yang diinginkannya, laki-laki itu menarik tubuh Nara sekuat tenaganya untuk memenuhi keinginan jahatnya.
Airmata Nara terus mengalir, mau tidak mau Nara terpaksa melakukannya. Tangis Nara semakin menjadi ketika terbayang wajah Jaehyun dan kedua anaknya yang tidak berdosa sama sekali.
Setelah memenuhi keinginan laki-laki itu, Nara langsung meninggalkan hotel dan pulang ke apartment yang di sewanya. Airmatanya tidak berhenti mengalir, hatinya sakit hancur. Entah apa artinya ia dihadapan Jaehyun nanti setelah semuanya terbongkar.
Mencoba menghubungi Taeil yang bisa diandalkan, dengan cepat ia langsung datang ke apartment Nara saat itu.
Nara menceritakan semuanya, tidak ada satupun yang tau kejadian yang dialaminya.
Jujur saja, sampai saat ini Nara pun tidak tau siapa nama laki-laki yang sudah menghancurkan hidupnya.
***
Tangis Nara benar-benar pecah dihadapan Jaehyun, begitupun sebaliknya. Serasa tersambar petir di siang bolong Jaehyun merasa tidak ada kekuatan setelah mendengar cerita istrinya itu.
"Maaf, aku bukan istri yang baik buat kamu Jaehyun."
"Aku siap, kalo kamu mau kita pisah saat ini juga." Ucap Nara terbata-bata karna tertahan dengan tangisannya.Jaehyun tidak mengeluarkan sepatah kata pun, ia langsung meninggalkan Nara di kamarnya dan menenangkan diri di kamar kedua anaknya.
Rasanya sesak, mengetahui istrinya melakukan hal seperti itu. Siapa yang mau disalahkan, jika saat itu keadaannya sulit.
"Maafin Papa Nak, Papa bener-bener gak bisa jagain Buna buat kalian bahkan buat Papa sendiri." Batin Jaehyun.
Merasa menjadi suami yang jahat, dirinya tidak ada disamping Nara saat membutuhkan bantuannya.
Ia mengunci diri di kamar kedua anaknya, mencari ketenangan sebelum menyelesaikan semuanya dengan Nara."Jaehyun, buka pintunya please." Teriak Nara dari luar kamar, dengan suara tangisnya yang semakin kuat.
Nara sangat khawatir Jaehyun melakukan hal yang tidak diinginkannya di dalam kamar.
"Aku tunggu disini sampai kamu mau buka pintunya."Selama empat jam lamanya, Nara dan Jaehyun sama-sama bertahan disana.
Dan akhirnya Jaehyun mengalah untuk keluar dari kamar.Hatinya sakit, melihat Nara yang duduk dibawah sambil terus menangis. Jaehyun mendekatkan tubuhnya pada Nara, mencoba menahan tangisnya.
"Bangun yuk sayang, kita duduk di sofa." Ucap Jaehyun dengan begitu lembut dan hati-hati.
Jaehyun menuntun tangan Nara, menggenggamnya begitu erat dengan sesekali mengelusnya.
Ia langsung menangkup wajah Nara dengan kedua tangannya, meminta Nara untuk menatapnya.
"Kamu wanita kuat, bisa menutupi semuanya seolah kamu baik-baik aja di depan semua orang."
"Karna ini kamu paksa aku buat nikah sama Yuna, iya?"Nara hanya menjawab dengan anggukan, rasanya ia belum sanggup mengeluarkan kata dari mulutnya. Hatinya masih begitu sesak ketika mengingat kejadian itu.
"Aku gak butuh itu, aku cuma butuh waktu sendiri. Meskipun gak tau sampai kapan."
"Dengerin, aku gak akan pernah ninggalin kamu dan anak-anak apapun keadaannya."
"Dan rasa sayang aku buat kamu, gak akan pernah hilang." Ucap Jaehyun dan airmatanya kembali menetes.Mencoba menyelesaikannya berdua, Jaehyun menuruti keinginan Nara untuk menutupi tentang ini dari orang tua dan kedua anaknya. Mereka tidak melibatkan siapapun dalam masalahnya.
"Aku pamit dulu, tolong jaga anak-anak. Secepatnya aku pulang."
"Maaf, aku pergi disaat kamu butuh aku disini."Jaehyun pergi meninggalkan Nara, tanpa mencium kening Nara atau apapun yang biasa ia lakukan setiap akan pergi ke kantornya.
Dan Nara, sekarang ia yang mengunci diri di kamarnya. Yang sebelumnya meminta Mbak Lana untuk mengantarkan Kyeona dan Raska ke rumah orang tuanya.
Ia melempar semua barang yang ada di kamarnya, sampai kaca jendela pun pecah. Merasa jijik dengan dirinya sendiri. Pikirnya, setelah ini ia harus siap melihat Jaehyun dan Yuna menikah atas permintaannya.
"Maafin Buna, ternyata Buna bukan ibu yang baik buat kalian."
"Aku bukan istri yang baik buat kamu."
"Maafin Nara, Ma... " Dengan suara keras dan memangis Nara mengucapkan semua itu.Tangisnya semakin menjadi, ia mengeluarkan semua yang menyesakkan hatinya.
"Jangan tinggalin aku, Jaehyun!!!"
Tubuhnya lemas, ia tersungkur dibawah menundukan kepalanya tanpa berhenti menangis.Jaehyun hilang arah, entah kemana ia harus pergi sekarang. Merasa separuh hidupnya hilang, mengetahui Nara melakukan hal itu dengan laki-laki lain meskipun karna paksaan rasanya hancur.
Ia berpikir harus mencari laki-laki yang sudah menghancurkan istrinya.
"Kenapa aku gak bisa jaga kamu yang." Ucap Jaehyun dengan penuh penyesalan.
Entah apa jadinya nanti, jika kedua anak dan mertuanya tau tentang masalah ini.
Nara sempat berpikir, akan membatalkan keinginannya Jaehyun menikah dengan Yuna. Tapi setelah mengalami hal ini, keinginan Nara semakin kuat karna merasa tidak pantas lagi untuk bersama Jaehyun.
•••
Maaf kalau konfliknya ngaco atau ada kata-kata yang kurang pantas.
Ini jawaban yang selama ini kalian tunggu kan?hehe
Semoga suka sama ceritanya ya♡
KAMU SEDANG MEMBACA
All With You ; Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] Sequel Posesif. "Gimanapun keadaanya, aku bakal selalu sama kamu dan anak-anak" - Jaehyun #1 fanfictionkpop 21/02