[25]

3.4K 391 41
                                    

"Yang, ketemu Yuna yuk?" Ajak Nara pada Jaehyun.
"Mau ngapain? Kan udah gak ada urusan lagi sama dia."

"Emang harus ada urusan gitu? Udah lama aja gak ketemu."

Jaehyun mulai curiga sama Nara, karna tiba-tiba aja ngajak ketemu Yuna tanpa bilang sebelumnya.

"Gak mau, sendiri aja sana." Jawab Jaehyun ketus.
"Yaaaang ayolah, sebentar aja kok." Rengek Nara.

"Aku kerja sayang, sendiri aja ya. Nanti pulangnya aku jemput."

Nara menggelengkan kepalanya, menolak ucapan Jaehyun. Dia mau banget ketemu Yuna tapi harus ditemenin Jaehyun.

"Jam makan siang kan bisa, ya? Aku tunggu kamu di cafe biasa pokoknya. Kalo gak dateng siap-siap aja." Kata Nara sambil mengerucutkan bibirnya.

Jaehyun gak jawab apapun, dia langsung gitu aja ninggalin Nara di kamar dan langsung pergi ke kantornya. Bagaimanapun Jaehyun gak mau lagi buat ketemu Yuna, salah satunya kepikiran lagi kalo Nara bakal nyuruh dia buat nikah sama Yuna. Meskipun Nara udah mengiyakan apa yang dia minta, tapi isi hati Nara siapa yang tau.

"Ngambek lagi." Batin Nara.



Na aku tunggu di cafe biasa ya, jam makan siang. See you :)

Sebelumnya Nara sudah menelepon Yuna, ia duluan yang meminta pada Yuna untuk bertemu tanpa sepengetahuan Jaehyun. Ia mengirimkan pesan lagi untuk mengingatkan.


"Mbak, aku pergi dulu ya. Buat makan siang anak-anak aku udah siapin."
"Kakak kayanya hari ini ada les dulu, pulangnya agak telat." Pesan Nara ke Mbak Lana.



Nara datang lebih dulu dari pada Yuna, dan lumayan menunggu lama.
"Duh mana sih kok lama banget."
"Lapar lagi." Gumam Nara.

Karna kelamaan nunggu akhirnya Nara memilih lebih dulu untuk memesan makanan.

Gak lama pesanan datang, Yuna pun datang.
"Nunggu lama ya Ra? Sorry tadi macet." Kata Yuna.

"Gak apa-apa kok, ini aku pesan makan duluan soalnya lapar."
"Pesan dulu aja, biar enak kita ngobrolnya. Sekalian aku nelpon Jaehyun dulu."

Tanpa mengiyakan Yuna pun langsung memesan makanan disana.

"Halo... Yang?" Sapa Nara.
"Hmm?"
"Udah makan siang?" Tanyanya basa-basi.
"Belum." Jawab Jaehyun singkat.

"Ih kenapa sih, mulai kan kaya gini. Sini aku lagi makan sendirian di cafe biasa. Temenin aku." Kata Nara bohong.
"Gak mau!" Balas Jaehyun ketus.
"Mau aku diculik orang? Buruan ih aku takut yang." Rengek Nara.
"Ya udah iya sayang, aku kesana. Tunggu ya."
"Hati-hati. Love you." Tutup Nara.

Jaehyun bisa apa kalo Nara udah ngerengek kaya gitu, akhirnya dia luluh dan mau buat nyamperin Nara.


Sambil menunggu Jaehyun datang, Nara asik ngobrol sama Yuna. Sampai akhirnya dia gak sadar kalo Jaehyun dibelakangnya.

Yuna yang menyadari duluan ada Jaehyun, jadi kaku waktu ngobrol sama Nara.

"Itu Jaehyun dateng." Ucap Yuna pelan.

Nara langsung membalikan badannya dan benar saja Jaehyun sudah ada disana.
"Udah lama? Kenapa gak duduk langsung." Kata Nara ke Jaehyun.
"Gak, males. Mau apa nyuruh aku kesini? Mau nikahin aku sama dia iya?" Ucap Jaehyun emosi.

Yuna langsung nunduk karna gak enak sama ucapan Jaehyun.

"Yang! Apaan sih, gak usah kaya gitu ngomongnya." Kata Nara sambil menatap Jaehyun dengan tatapan tajamnya.
"Duduk dulu kan bisa, ngomong baik-baik. Dateng-dateng langsung kaya gini."
"Ngeselin!"

Tapi Jaehyun gak nurutin apa kata Nara, dia masih gak mau duduk. Sesekali Jaehyun menunjukkan tatapan gak sukanya ke Yuna, dan kepikiran kalo sebenarnya Yuna yang nyuruh Nara buat dia nikah sama Yuna.

"Duduk dulu Jae." Kata Yuna gugup.

Nara memohon sama Jaehyun, biar jangan nunjukkin sikap gak sukanya ke Yuna.
Setelah sedikit berdebat akhirnya Jaehyun ngalah, nurutin apa yang dibilang Nara.

"Mau makan apa? Biar aku pesenin." Tanya Nara ke Jaehyun.
"Yang kaya biasa aja, gak usah yang ribet-ribet biar gak lama juga."
"Aku pesen dulu ya."

Tanpa berpikir panjang, Jaehyun langsung to the point nanya ke Yuna.
"Kamu yang nyuruh Nara, buat aku nikahin kamu iya kan?"

Mata Yuna terbelalak mendengar ucapan Jaehyun, ia terkejut bukan main.

"Maksud kamu?"

"Jangan pura-pura gak tau ya, aku udah tau otak jahat kamu."
"Gak usah jadi baik sama Nara!"

Hati Yuna benar-benar sakit dituduh seperti itu oleh Jaehyun.

"Kok pada diem-dieman sih, ngobrol dong." Kata Nara yang sudah selesai memesan makanan Jaehyun.

Yuna cuma senyum canggung, "Mau apa sih Ra sebenernya kamu ngajak aku ketemu?"

Tanpa memikirkan perasaan keduanya, Nara langsung menyatukan tangan Jaehyun dan Yuna.

Sikap Nara membuat Jaehyun marah, ternyata selama ini Nara masih egois. Tidak memikirkan perasaannya sama sekali.

Yuna benar-benar terkejut tidak pernah terbayangkan Nara akan melakukan hal ini kepadanya.

"Nara!!!" Bentak Jaehyun, matanya memerah menahan emosi.

Jaehyun menepis tangan Yuna yang masih menempel ditangannya, ia langsung menarik kasar Nara untuk keluar dari cafe dan meninggalkan Yuna yang menangis karena ulah Nara.



"Yang, gak gitu. Dengerin aku dulu." Kata Nara di dalam mobil.
"Apa lagi yang harus kamu jelasin kalo ternyata masih kaya gini?" Tanya Jaehyun dengan nada meninggi.
"Kamu kaya gini, secara gak langsung ngeiyain buat aku pergi jauh dari kehidupan kamu. Udah puas ngelakuin semuanya?"
"Kalo udah puas, aku mau pamit pergi sama kamu sama anak-anak." Kata Jaehyun dengan nada pelan.

Hatinya begitu sakit melihat sikap Nara yang tidak berubah, tidak menghargai dirinya sebagai suami dan perasaannya.

"Jangan yang, jangan pergi." Ucap Nara memohon.
Hatinya begitu sesak, mencoba menahan airmatanya agar tidak jatuh tapi gagal.

Tangisnya pecah, tapi Jaehyun tidak peduli lagi.

"Aku mohon, maafin aku."
"Aku emang egois, tapi itu demi kebahagiaan kamu." Ucap Nara terbata-bata karena tangisnya.

"Gak lucu tau gak? Berapa kali aku bilang, bukan ini yang aku mau. Tapi kamu selalu menyimpulkan sendiri apa yang bikin aku bahagia."
"Aku capek Nara!"

Jaehyun benar-benar membentak Nara, mengeluarkan semua emosinya yang tertahan.

"Maafin aku, kamu boleh lakuin apa aja tapi gak buat tinggalin aku sama anak-anak."

Entah apa yang Nara mau sebenarnya, sampai membuat Jaehyun kebingungan. Ia mau Jaehyun menikah dengan Yuna, tapi ia memohon buat gak ninggalin dia dan kedua anaknya.

"Terserah!"
"Aku tidur di luar, jangan sampe nunjukkin sikap beda di depan anak-anak." Kata Jaehyun.


Di dalam kamar tangis Nara benar-benar pecah, sebenarnya Jaehyun gak bisa melihat Nara seperti ini. Tapi dia juga mau kalo Nara memikirkan semua yang sudah dilakukannya, tanpa egois dan mengabaikan perasaan orang lain.

Apalagi melibatkan Yuna, orang yang awalnya juga membenci saat Nara dan Jaehyun bersatu.

All With You ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang