Setelah Jaehyun pergi dari rumah, Nara masih membiarkan Kyeona dan Raska tinggal di rumah orang tuanya. Bukan tanpa alasan, ia menghindari marah tanpa sebab pada kedua anaknya karna merasa emosinya belum stabil ditambah lagi ia memikirkan dimana Jaehyun sekarang. Karna setelah pergi dari rumah ia dan suaminya benar-benar lost contact.
Sampai saat ini, orang tua Nara hanya tau kalo Jaehyun sedang mengurus pekerjaan di luar kota dan Nara menitipkan ke rumah orang tuanya karna alasan ia sakit.
Ma, maaf Nara belum nengok anak-anak. Nara masih kurang sehat. Jaehyun juga belum pulang, aku titip anak-anak dulu ya Ma. Pokoknya yang ngurusin anak-anak Mbak Lana, Mama gak usah repot.
Nara mengirimkan pesan singkat pada Mamanya, mencoba menjelaskan dan ia menghindari kalo nanti tiba-tiba Mama datang ke rumah dengan kedua anaknya.
Pikirannya masih kalut, ia memikirkan dimana Jaehyun sekarang. Ia mencoba menghubungi Taeil, meminta tolong untuk mencari Jaehyun.
"Kamu tau dia dimana?" Tanya Taeil.
Nara menggelengkan kepalanya, memberi jawaban tidak."Kalo kamu gak tau, gimana mau nyari." Ucap Taeil kebingungan.
Nara meneteskan airmatanya, dadanya sesak sakit menahan semua sendirian."Kamu jangan nangis, tenang dulu ya. Aku pasti bantu." Taeil mencoba menenangkan Nara.
"Mau coba cari sekarang? Mumpung masih siang."Dengan semangat Nara mengangguk dan langsung pergi untuk mencari Jaehyun.
"Lo gak kasian sama Nara, sama anak-anak lo?" Tanya Yuta.
Beberapa hari ini Jaehyun tinggal di apartment Yuta."Bukan masalah kasian atau enggak, gue butuh waktu sendiri. Gak kepikiran aja istri gue bakal ngalamin hal kaya gitu."
"Itu kan gak sengaja, bukan karna suka sama suka. Kecelakaan gak ada yang tau."
"Tapi lo tetep komunikasi sama Nara kan?" Tanya Yuta.Jaehyun menggelengkan kepalanya,
"Susah sih, lo yang denger aja pasti shock. Apalagi Nara yang ngalamin, tapi seenggaknya lo kasih kabar sama dia juga biar gak khawatir dan dia tau lo baik-baik aja. Meskipun akhirnya lo minum juga."Taeil dan Nara mencari ke semua tempat yang sering Jaehyun datangi tapi nihil, Jaehyun tidak ada disana. Nara putus asa, pikirannya takut hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada Jaehyun.
"Besok kita cari lagi ya, kamu yang tenang. Sebisa mungkin aku bantu kamu." Ucap Taeil sambil menenangkan Nara.
Nara selalu menghubungi Jaehyun lewat telpon,nomornya aktif tapi tidak pernah dijawab Jaehyun. Mencoba mengirimkan chat dan tidak ada balasan sama sekali.
"Chat juga gak di bales. Aku harus cari kamu kemana yang." Batin Nara.
Sejak Jaehyun pergi dari rumah, Nara tidak memperhatikan dirinya sendiri badannya terlihat kurus. Bahkan sebenarnya menanyakan kabar anak-anaknya pun jarang, dipikirannya cuma Jaehyun.
Jaehyun tidak bisa lagi menahan rasa rindu pada Nara, tapi masih belum siap jika nanti bertemu ia malah disuruh segera menikah dengan Yuna.
"Gue mau tanya sama lo." Kata Jaehyun ke Yuta.
"Apaan?"
"Seandainya lo diposisi gue, dan udah tau tentang masalah yang Nara alamin. Terus Nara nyuruh lo nikah lagi sama perempuan lain, apa lo mau?"
"Kalo gue nerima, berarti gue sinting. Udah tau istri lagi butuh buat selalu ada sama dia terus ngeiyain aja disuruh nikah sama perempuan lain, gila aja lo. Laki-laki apaan kaya gitu." jawab Yuta dengan sedikit emosi.
"Itu yang gue takutin sekarang, Nara nyuruh gue buat nikah lagi sama Yuna karna masalah ini. Karna alasan dia pengen gue sama anak-anak lebih bahagia, padahal gue gak butuh apa-apa. Dengan dia jujur kaya gini dan gak ada yang ditutupi dari gue aja udah bahagia."
Yuta terkejut mendengar cerita sahabatnya itu, disatu sisi ia mengerti maksud Nara disatu sisi gak habis pikir kenapa hal ini yang dilakukan Nara demi kebahagiaan Jaehyun. Ia pikir masih ada hal lain yang bisa menjadi kebahagiaan sahabatnya itu.
"Gue paham, sabar ya. Semoga Nara ngerti perasaan lo kaya gimana."
"Nurut sama gue, pulang. Selesain masalahnya baik-baik." Kata Yuta sambil menepuk pundak Jaehyun.Tapi, Jaehyun masih butuh waktu buat berpikir semuanya. Belum lagi ia harus menjelaskan pada mertua dan kedua anaknya.
"Mungkin besok beneran, gue pulang."
Nara terus berusaha menghubungi Jaehyun, tapi sayang Jaehyun masih mengabaikan semua telpon yang masuk dari Nara.
"Kenapa lo gak pernah jawab telpon dari dia?" Tanya Yuta penasaran.
"Gak sanggup gue denger suara dia. Lemah." Jawab Jaehyun dengan nada pelan.
Yuta sangat mengerti perasaan Jaehyun yang terpukul saat tau istrinya mengalami hal yang sangat tidak menyenangkan dengan orang yang tidak dikenal sama sekali. Terkadang Jaehyun menyalahkan dirinya sendiri, Nara mengalami hal ini karna dirinya tidak bisa menjaga istrinya dengan baik.
"Bunaaa, Kakak mau pulang" rengek Kyeona ditelpon.
Mata Nara berkaca-kaca saat mendengar suara putrinya ditelpon, ditambah lagi Raska yang merebut handphone dari Kyeona. Bergantian bilang mau pulang ke rumah karna rindu kedua orang tuanya.
"Dua hari lagi Buna jemput ya, Buna belum sehat. Papa juga belum pulang."
"Tapi adek maunya sekarang!" Kata Raska dengan nada sedikit membentak.
"Buna masih sakit, nanti Adek sama Kakak ketularan gimana?" Maafin Buna ya."Dan tanpa sadar airmatanya menetes, ia harus berbohong untuk menutupi semua masalahnya dengan Jaehyun.
"Kakak sama Adek cepet bobo ya. Nurut ke Nenek sama Mbak Lana ya sayang. Dadaaah."
Tangis Nara, lagi-lagi tidak tertahan, airmatanya mengalir begitu saja. Entah apalagi yang harus ia lakukan, agar Jaehyun pulang dan masalahnya cepat selesai.
Pulang sayang, aku butuh kamu.
Aku tunggu kamu di rumah. Gak bisa aku tidur sendirian, anak-anak di rumah Mama. Mereka juga udah terus minta pulang ke rumah.Semoga kamu baca ini ya, setelah chat aku gak di baca sama sekali.
Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
All With You ; Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] Sequel Posesif. "Gimanapun keadaanya, aku bakal selalu sama kamu dan anak-anak" - Jaehyun #1 fanfictionkpop 21/02