Setelah beberapa hari dirawat, dokter menyarankan Nara untuk berjalan-jalan.
Meskipun sesekali merasakan sakit bagian bekas operasinya, Nara terus berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
"Mau aku tuntun hm?" Tanya Jaehyun yang melihat Nara menahan sakit sambil berjalan memegangi tiang infusannya.
"Gak usah, aku bisa sendiri."
Nara terus berjalan-jalan di lorong depan kamar rawat inapnya diikuti Jaehyun dibelakangnya, karna khawatir Nara terjatuh.
Saat Nara fokus berjalan, Jaehyun melihat Yuna disana yang memakai seragam perawat Rumah Sakit, dipastikan Yuna bekerja disana. Dengan cepat ia menghampiri Nara dan mengajaknya kembali ke kamar.
"Udah dulu, nanti kamu capek." Ajak Jaehyun dengan sedikit panik.
"Bentar lagi, biar badan akunya enakan.""Yang, please." Jaehyun memohon pada Nara.
"Kenapa sih? Kamu panik banget."Beruntung posisi Nara membelakangi keberadaan Yuna dan membuat Jaehyun sedikit lega.
"Aku panik, takut kamu kecapean." Jawab Jaehyun bohong."Gak usah berlebihan, aku gak apa-apa juga."
Nara mendengar seseorang memanggil Jaehyun dari kejauhan, dan itu membuat Jaehyun panik gak karuan.
Wanita itu langsung menghampiri Nara dan Jaehyun.
"Istrinya masih sakit? Kirain udah gak ada." Ucap Yuna didepan Nara.Ucapan Yuna membuat Jaehyun kesal bukan main, ia hampir menamparnya tapi masih ditahan sama Nara.
"Jaehyun!" Bentak Nara.
"Ra! Dia udah kelewatan bilang kaya gitu sama kamu, dari kemarin aku masih sabar sama dia." Jaehyun mengusap wajahnya frustasi.Yuna menatap Nara dari ujung kaki sampai ujung rambutnya dengan tatapan tajamnya.
"Kalo gak ada kamu, Jaehyun sama aku udah bahagia dari dulu." Ucap Yuna ketus.Ucapan Yuna begitu membuat dada Nara tersesak. Tapi Nara berhasil menutupinya dengan senyuman.
"Aku boleh minta kontak kamu? Siapa tau kapan-kapan kita bisa makan siang bareng." Kata Nara ke Yuna.
Jaehyun terkejut melihat sikap Nara yang berbeda dari biasanya yang dipastikan marah jika Jaehyun dekat dengan wanita lain.
"Okey, thank you. Nanti aku hubungin kamu." Kata Nara dengan senyuman tipisnya.
Dan Yuna langsung meninggalkan mereka berdua."Ra, apa-apaan sih?" Tanya Jaehyun.
"Apanya? Dengerin aku, orang kaya gitu dikasarin malah makin seneng. Kalo kita baikin dia nanti malu sendiri."
"Percaya sama aku." Kata Nara.Jaehyun menghela nafas dan membuangnya kasar, dia gak mau Nara bersikap seperti itu pada Yuna. Karna khawatir Yuna malah berbuat jahat.
"Kata dokter aku kapan pulang?" Tanya Nara pada Jaehyun.
"Katanya kalo luka bekas operasinya udah bagus besok atau lusa juga udah bisa pulang."
"Beneran?"Jaehyun mengangguk memberikan jawaban.
"Kenapa diem? Gara-gara tadi aku bilang kaya gitu ke Yuna?"
"Aku gak suka kamu kaya gitu Ra, dia udah jahat sama kamu."
Dengan panjang lebar Jaehyun menjelaskan ketidaksukaannya sama sikap Nara yang seperti itu pada Yuna."Percaya sama aku, dia gak akan jahat. Mungkin nanti dia bakal jadi penolong buat aku atau kita."
Jaehyun mengerutkan dahinya, bingung dengan ucapan Nara barusan.
"Maksudnya?"
"Ya itu maksudnya dia gak akan jadi orang jahat sama kita." Kata Nara gugup.Nara menyakinkan Jaehyun buat percaya sama sikap yang diambilnya.
"Bunaaaa..." Sapa Kyeona dari pintu kamar.
Kyeona dan Raska berlarian memeluk pinggang Nara.
"Pelan-pelan sayang, kena perut Buna nanti." Kata Jaehyun yang ngilu melihat anak-anaknya seperti itu pada Nara."Buna kapan pulang? Masa kakak bobonya sama Nenek terus, kakak pengen bobo sama Buna sama Papa."
"Nanti tunggu dokter ya, kita tanya sama om dokternya kapan Buna bisa pulang."
Handphone Nara berdering, panggilan masuk dari Taeyong yang menanyakan keadaan Nara.
Jaehyun menantap Nara dengan tatapan tajamnya, menunjukkan kalo dia cemburu.
"Tutup gak teleponnya?" Bisik Jaehyun.
Dengan cepat Nara menggelengkan kepalanya, karna dia gak mau dibilang gak sopan sama atasannya. Dan juga Taeyong hanya menanyakan kabar Nara karna dari kantornya belum sempat menjenguk Nara.
"Papa ngapain sih, tadi bisik-bisik gitu sama Buna." Tanya Kyeona penasaran.
"Gak tau tuh kak, Papa kakak aneh ya." Ledek Nara.Jaehyun mengerucutkan bibirnya, menunjukkan kekesalannya pada Nara dan Kyeona.
"Papa kaya anak kecil ih." Kata Raska.
"Aku mau punya adek dong Pa, adeknya cowok." Lanjutnya.Mendengar ucapan Raska, Nara langsung menundukkan kepalanya. Menahan tangisnya agar tidak pecah, kedua anaknya belum tau kalo Nara tidak bisa lagi punya anak.
"Kakak, Adek disana dulu ya duduk sama Mbak Lana." Kata Jaehyun sambil menujukkan ke sofa yang ada di ruang perawatan Nara.
Seolah mengerti, dengan lembut Jaehyun menuntun Nara untuk berbaring di ranjang inapnya.
"Anak-anak belum tau, maafin ya." Bisik Jaehyun sambil terus menggenggam tangan Nara.
"Bukannya aku yang seharusnya minta maaf? Karna aku gak bisa jadi ibu yang sempurna buat mereka."Tanpa sadar airmatanya kembali menetes, dengan cepat Jaehyun langsung mengusap airmata Nara.
"Mereka minta dan aku gak bisa kasih." Ucapnya lirih. Semakin erat Jaehyun menggenggam tangan Nara.
"Seandainya operasi ini gak dilakuin, apa udah pasti kita bakal punya lagi keturunan?"
"Kalo ternyata takdir kita punya dua anak, apa kita bisa maksa?" Kata Jaehyun panjang lebar."Seenggaknya masih ada harapan disaat kita berusaha. Tapi sekarang apa bisa aku berharap?"
"Aku harus bilang apa sama mereka? Disaat mereka berharap punya adik dan aku udah gak bisa apa-apa lagi." Tangis Nara semakin menjadi, membuat hati Jaehyun hancur.
Tangisan Nara, kelemahan Jaehyun. Dia gak bisa ngeliat Nara nangis kaya gini.
Ia mencoba menenangkan Nara, memeluknya erat sangat erat.
"Gimanapun keadaanya, aku bakal selalu sama kamu dan anak-anak." Bisiknya dan langsung mencium kening Nara cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
All With You ; Jung Jaehyun
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Sequel Posesif. "Gimanapun keadaanya, aku bakal selalu sama kamu dan anak-anak" - Jaehyun #1 fanfictionkpop 21/02