Claire meminum obat yang diberikan Dokter kemarin meskipun demamnya sudah turun.
Ia membuka tirai jendelanya untuk mendapati matahari belum muncul. Dilihatnya gundukan tanah yang ada di ladang, hasil kerja kerasnya kemarin. Ia tersenyum bangga meskipun tahu hal itu tidak seberepa.
Tangannya meraih buku-buku berkebun yang berserakan di lantai dan mengembalikannya di rak. Semalaman dia mempelajari cara-cara berkebun. Semangatnya terpacu untuk mengumpulkan uang ketika tahu Gotz bisa membangun kamar mandi untuknya.
Setelah berganti pakaian, overall dan kemeja flannel yang biasa ia kenakan, gadis berambut pirang itu keluar dan mengunci pintu. Kakinya berlari kecil kearah Mother's Hill.
"Ah, Claire.. Pagi-pagi sekali?" sapa Dokter Trent yang kebetulan berpapasan dengan Claire di perempatan jalan dekat hot spring.
"Dokter? Ah, saya mau mengumpulkan tanaman gunung. Gotz kemarin bilang saya bisa menjualnya" Claire membungkuk sopan dan berterima kasih telah merawatnya kemarin.
"Kamu menemui Gotz? Berarti kamu tidak istirahat... seperti saranku kemarin..". Wajah Claire memucat mendapat tatapan Dokter yang mengintimidasi, ia kemudian meminta maaf berkali-kali.
"Aku kemari untuk mengumpulkan tanaman obat.. kita bisa cari sama-sama" ujar Dokter Trent tersenyum ke arah Claire dan melanjutkan jalannya ke arah gunung. "Berkebun pekerjaan yang berat, Claire.. jangan paksakan dirimu".
Dokter Trent memiliki wajah yang bisa dibilang menarik perhatian kaum hawa. Claire bahkan merasa gugup apabila berada di dekatnya.
Dokter Trent menunjukkan jenis-jenis tanaman obat di pegunungan, benar-benar membantu Claire yang pemula. Ia juga menyarankan Claire bertanya ke Basil si peneliti flora dan membaca buku di perpustakaan. Claire mengangguk dan mengikuti sarannya.
Mereka banyak bercakap-cakap mengenai pekerjaan, kehidupan di mineral town, dan sebagainya. Awalnya Claire menganggap bahwa dokter adalah pria yang dingin, tapi setelah bicara seperti ini ia mengerti.
Dokter hanya kurang bisa mengungkapkan perasaannya juga tipe orang yang serius.
***
"Heyyy! Kamu gadis yang akan memperbaiki kebun itu ya". Gadis periang berambut oranye menghampiri meja Claire dan Dokter. "Aku Ann. Putri pemilik penginapan ini" dia memperkenalkan diri.
Claire yang awalnya kaget tersenyum, "Saya Claire, senang bertemu denganmu". Claire menunduk sopan.
Ann menepuk pundak Claire, "Tidak perlu sopan seperti itu.. Cara bicaramu itu mengingatkanku pada seseorang" Ann menggaruk belakang kepalanya. "Jadi, kalian mau pesan apa?".
Mereka memutuskan untuk menyelesaikan berburu tanaman gunung setelah matahari sudah terlihat. Jam tangan Dokter menunjukkan pukul 7 pagi, satu jam lagi ia harus ke klinik. Karena itu Claire dan Dokter saat ini berada di Doug's Inn untuk sarapan.
"Seperti biasanya" ujar Dokter tenang.
"OKAY!!" Ann kemudian menoleh ke arah Claire.
"Saya mau-" belum sempat Claire memesan, Ann memotong perkataannya. "Hari ini spesial untukmu! Satu menu spesial untuk Claire!" dengan cepat Ann meninggalkan mereka menuju dapur.
'Benar-benar gadis yang bersemangat...' pikir Claire.
Tidak lama, Ann kembali dengan satu gelas susu, pancake, pie apel dan jus anggur. Di belakangnya, seorang bapak-bapak berambut sama dengan Ann mengikuti.
"Aku Doug pemilik penginapan!" sapa bapak-bapak itu. "khusus hari ini kami yang mentraktir" lanjut Ann setelah meletakkan pesanan Dokter di meja.
Claire melongo kaget, "Eh? Tidak apa-apa?".
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAIRE
Fanfiction#Mildly Mature 17+ # Fiksi Penggemar game harvest moon boy & girl / more friends of mineral town Gadis lugu itu akhirnya membeli perkebunan di sebuah kota terpencil, berharap mengubah hidupnya yang monoton di ibu kota. Dengan overall biru dan kemej...