Tidak terasa musim dingin berlalu begitu saja.
Perempuan itu dengan keringat bercucuran tapi nekat menunjukkan senyum bangga, berdiri di tepi perkebunannya. Sebentar lagi income mengucur lagi (semoga lebih deras) ke dalam dompetnya.
Sebelumnya tertutup salju, kini Summer farm -nama perkebunan Claire- tertutup gundukan-gundukan tanah berisi benih.
Sebelumnya matahari masih malas bangun, kini matahari kelelahan dan sudah tidur lagi.
Claire melongo heran setelah sadar dengan perubahan langit di atasnya. Orang gila mana yang bekerja dari pagi buta hingga malam kelam tanpa henti?
'Woof! Woof!'
Gonggongan anjing yang sudah tidak bisa disebut puppy lagi itu membuyarkan bengongannya.
"Sepertinya saya terlalu bersemangat menyambut musim semi.." Claire menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, lalu tertawa garing ke arah Dog.
"Entah kenapa tubuh saya baru terasa pegal sekarang.." ujar gadis itu ke anjingnya. Ia pungut semua peralatan kebunnya dan berjalan ke arah rumahnya. Tapi beberapa langkah saja, tubuhnya ambruk. Mencium tanah. Adrenalin meninggalkan tubuhnya tanpa pamit.
Dog seperti anjing rempong yang panik, mengelilingi Claire. Mengendus-endus mencari kehidupan yang tersisa dari gadis itu. Hingga pergerakan kepala Claire membuat anjing itu berjingkat kaget.
"Mandi air panas mungkin ide bagus".
***
Setelah melepas pakaiannya, dengan hanya dibalut handuk Claire memasuki area pemandian. Benar-benar tertutup uap.
Baru saja jempol kakinya menyentuh air sumber kenikmatan itu.. "Claire?".
Suara laki-laki itu sontak membuat pekikan lolos dari mulutnya. Ia mundur beberapa langkah sambil memeluk tubuhnya yang masih dibalut handuk.
"Ini hanya saya, Gray".
Claire memicingkan matanya. Melihat lebih jelas bayangan itu. Memang benar Gray.
Laki-laki itu sudah berendam di sana. Bahu ke bawah sudah tidak terlihat, di atas kepalanya yang seperti tembaga itu beristirahat selembar handuk.
Tapi Claire tetap mematung di sana.
Memang kenapa kalau itu hanya Gray??
Memang bisa ya dengan kasual mandi bersama??
Di pemandian umum??
Otak Claire memproses keras hal canggung itu.
"Saya tidak akan melihat. Astaga" hela Gray. Laki-laki itu memutar tubuhnya memunggungi Claire. Handuk yang ada dikepalanya ia turunkan hingga menutupi matanya.
Setelah memastikan laki-laki itu menepati janjinya, gadis itu pun mencelupkan tubuhnya ke dalam pemandian itu. Panasnya langsung terserap ke dalam otot-otot gadis itu. Memberi perasaan rileks, memberi perasaan nyaman.
Claire mengarahkan dirinya di sana, sejajar dengan Gray, bersandar di sandaran yang sama. Hanya jaraknya saja sekitar satu setengah meter memisahkan mereka. Lebih tepatnya Claire sendiri yang jaga jarak.
Gray membuka kembali handuk yang menutupi matanya. Alisnya terangkat ketika menengok ke arah gadisnya itu. Pipi Claire benar-benar merah. Entah karena air panas atau karena dirinya.
Apa pun penyebabnya, Gray bersyukur bisa menyaksikan makhluk manis itu.
"Bagaimana pekerjaanmu?" celetuk Claire. Mungkin sekedar basa-basi, tapi sebenarnya juga penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAIRE
Fanfiction#Mildly Mature 17+ # Fiksi Penggemar game harvest moon boy & girl / more friends of mineral town Gadis lugu itu akhirnya membeli perkebunan di sebuah kota terpencil, berharap mengubah hidupnya yang monoton di ibu kota. Dengan overall biru dan kemej...