Claire seperti biasanya merawat tanaman dan ayam-ayamnya. Ia sudah tidak sering mengumpulkan tumbuhan liar di Mother's Hill. Summer Farm sudah bisa menyokong dirinya sendiri tanpa perlu usaha ekstra Claire. Sedikit mengejutkan seorang wanita muda menjalankan perkebunan yang bisa dibilang sukses.
Kegigihan gadis itu sampai-sampai menarik perhatian seorang pria muda dengan rambut ekor kuda. Cliff adalah seorang pengangguran yang tiba-tiba datang ke Mineral Town untuk merubah nasibnya. Sayang, niatannya belum terwujud. Tapi Cliff termasuk orang yang beruntung, lihat saja Doug's Inn dengan suka rela memberinya tempat berteduh, dan pator Carter dengan kasih menyemangati pria muda itu. Ia sangat bersyukur tentu saja dengan kebaikan mereka.
Cliff akan segan (dalam artian hormat), apabila bertemu dengan Claire. Tidak ada rasa romantis tentu saja, pria itu terlalu rendah diri untuk berani.
"Cliff!".
Sapaan gadis itu membuat yang dipanggil berpaling.
"Semenjak saya tidak ke Mother's Hill, saya jadi sering bertemu denganmu ya!" Claire memberikan senyumnya sambil membenarkan caranya membawa keranjang yang sudah kosong. "Baru pulang dari gereja ya?" basa-basi Claire.
Cliff mengangguk, "Kamu juga baru dari Zack?".
Gadis itu mengangguk, merasa senang di pikirannya tentang tabungannya yang akan semakin gemuk.
"Kamu mau ke Doug's Inn?".
"Iya".
"Sekalian jalan".
Pemuda-pemudi itu pun melanjutkan perjalanan mereka menuju Doug's Inn.
"Dingin ya..." ujar Claire agar tidak canggung.
"Iya, sebentar lagi musim dingin". "Claire, bagaimana kebunmu?".
Mata Claire langsung berbinar, pertanyaan yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Gadis itu sangat bangga dengan kerja kerasnya. "Sangat baik sekali! Sebentar lagi saya mau panen lagi. Wortel dan kentang manis. Kalau kamu mau, saya bisa memberimu beberapa!" Claire menghela nafas lega. "Yahh.. musim dingin besok saya bisa santai".
"Oh.." jawab Cliff. Pria itu menundukkan kepalanya. Claire dapat merasakan hawa tidak enak dari laki-laki itu. Bahkan sampai penginapan pun, laki-laki dengan ekor kuda itu tetap diam dan menundukkan kepalanya. Sampai-sampai pemilik penginapan itu dan putrinya, menunjukkan tatapan heran. Laki-laki itu langsung berpamitan naik ke kamarnya.
"Apa saya.. tidak sengaja menyinggungnya?". Tanya Claire gugup setelah mengambil duduk di kursi bar, menghadap Ann yang sedang mengelap gelas-gelas berharganya dengan serbet.
Gadis yang rambut oranyenya suka dikepang itu, menggaruk dagunya ikut berpikir. Kadang Claire berpikir mungkinkah Ann dan Doug saudaraan dengan Gray mengingat warna rambut mereka yang hampir serupa.
"Belakangan ini dia memang begitu" jelas Ann kemudian setelah berpikir cukup lama. "Jadi, jangan terlalu khawatir, Claire".
Claire mengangguk, lalu memesan segelas jus anggur yang belakangan menjadi favoritnya. Tidak lama, Ann kembali dengan pesanannya. Tapi belum sempat si pelanggan menyesap minumannya, pintu penginapan terbuka dengan keras.
Claire menatap nanar jus anggurnya yang tumpah.
"Heyyy... kenapa kamu minum begituan? Lebih baik yang fermentasi kan?" Karen seperti biasa, sifat outgoingnya yang keterlaluan merangkul Claire dan duduk di sampingnya. "Ann! Satu botol wine!".
"Tidak! Terakhir kali saya minum itu, saya terseret ke situasi yang canggung".
"Ayolah.. anggap saja perayaan kamu yang tidak single lagi, aku yang traktir!". "Kamu dan Gray.. pacaran kan??" goda Karen lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAIRE
Fanfiction#Mildly Mature 17+ # Fiksi Penggemar game harvest moon boy & girl / more friends of mineral town Gadis lugu itu akhirnya membeli perkebunan di sebuah kota terpencil, berharap mengubah hidupnya yang monoton di ibu kota. Dengan overall biru dan kemej...