"Kamu lihat itu?!" teriaknya.
Claire memfokuskan pandangannya ke arah yang ditunjuk Popuri. Beberapa ikan dapat dilihat melompat dari kejauhan sana. Gadis dengan rambut merah muda itu tersenyum takjub sementara Claire, bagaikan seorang kakak pada umumnya, ikut tersenyum melihatnya.
"Mereka memang biasa aktif di musim dingin" ujar Cliff memberi tahu. Popuri manggut-manggut memahami.
Mereka bertiga pun diam. Memandangi laut di hadapan mereka.
"Kakakmu tidak akan mencarimu?". Tanya Cliff kemudian, sambil membenarkan posisi pancingannya.
Yang ditanyai menggeleng. "Aku sedang menganggur, kebetulan tadi lihat Claire lewat. Ikut deh". Gadis itu mengeratkan jaketnya.
Claire yang kemarin malam dimintai tolong Cliff, untuk memancing di dermaga, menuruti permintaannya. Claire paham, setelah tahu seberat apa keranjang itu setelah dipenuhi ikan, pastilah Cliff membutuhkan bantuan orang lain.
Claire melirik laki-laki itu dari ujung matanya. Kondisi Cliff sedikit lebih baik dari kemarin. "Kamu tidak ke klinik, Cliff?" celetuk Claire tiba-tiba.
Laki-laki itu terlihat terkejut, memandangi Claire keheranan. Tapi cepat-cepat dia menggeleng, "Kamu bicara apa, Claire? aku baik-baik saja".
Claire langsung menggaruk pipi dengan jari telunjuknya, "Maaf, hanya perasaan saya saja".
"Ah, Lihat!" Popuri menunjuk ke arah laut lagi. Kali ini kail dari pancingan Cliff menangkap sesuatu. Dan setelah ditarik, ikan yang lumayan besar muncul ke permukaan, membuat tiga manusia di dermaga itu bersorak girang. Kemudian mentertawai kekonyolan mereka sendiri.
Entah sudah berapa lama mereka memancing, matahari sama sekali tidak memberi tahu waktu karena awannya. Tapi jam tangan Claire memberi tahu kalau sudah pukul 5 dan keranjang sudah hampir penuh.
Mereka pun memutuskan untuk kembali ke penginapan bersama-sama.
"Kamu tidak lelah, habis dari Duke langsung memancing?" tanya Claire basa-basi.
"Kenapa kamu tidak kerja saja pada paman Doug?" celetuk Popuri.
Diserang pertanyaan, Cliff gelagapan berusaha menjawab. "Tidak lelah kok, juga penginapan tidak kuat menerima karyawan baru. Pekerjaan memancing ini juga tidak setiap hari".
"Ah.. benar juga. Karena badai beberapa hari lalu di kota X, nelayan tidak bisa berlayar kemari kan?" ujar Popuri yang sepertinya mendapat informasi dari televisi.
Cliff mengangguk, sementara Claire manggut-manggut kaget.
Sesampainya di penginapan, Ann menyambut kami seperti kemarin. Yang berbeda hanya tidak ada lagi traktiran. Wajah tiga orang itu langsung memelas ketika tahu. Tapi setelah Popuri mengangkat tangannya dan meminta cokelat panas, Ann pun memutuskan mentraktir mereka bertiga dengan cokelat panas. Hanya cokelat panas.
Setelah berbincang-bincang sebentar, Claire memutuskan untuk pulang.
***
Claire memilih lewat Duke's Winery dari pada memutar lewat Rose Square.
Ia tendang-tendang batu kerikil selama ia jalan. Menjadikan batu itu teman seperjalanannya. Hingga batu itu membentur sepatu kulit yang familiar itu. Claire mendongakkan kepalanya, mencari tahu pemiliknya.
Dua pasang mata biru itu beratatapan lama.
Claire tertegun melihat Gray untuk pertama kalinya seharian ini. Dan sepertinya Gray juga merasakan hal yang sama.
"Hai". Sapa Claire akhirnya.
"Hai", balasnya.
"Baru pulang?", Claire basa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAIRE
Fanfiction#Mildly Mature 17+ # Fiksi Penggemar game harvest moon boy & girl / more friends of mineral town Gadis lugu itu akhirnya membeli perkebunan di sebuah kota terpencil, berharap mengubah hidupnya yang monoton di ibu kota. Dengan overall biru dan kemej...