Kampus Anin mendadak gempar, bukan karena kedatangan artis atau pejabat daerah. Semua hanya karena kehadiran Kenan di kantin kampus yang terlihat paling mencolok dengan setelan jas coklat dan celana jeans denim. Siapapun yang melihat mungkin mengira Kenan artis atau model yang sedang nyasar. Meski sedikit mustahil jika nyasarnya di kampus ini.
Anin yang sedang berjalan bersama Augli dan Laras otomatis ikut merasa penasaran. Siapakah yang menjadi objek kegaduhan itu.
"Ayo, cepat. Katanya ada cowok ganteng di kantin." Seru beberapa mahasiswi yang kebetulan lewat di depan Anin dan teman-temannya.
Anin langsung menghentikan langkahnya, menatap Augli dan Laras bergantian.
"Ada apaan sih ? Pada heboh banget ?" Tanya Anin bingung.
"Menurut apa yang gue dengar, kata mereka ada cowok ganteng, Nin di kantin." Jawab Augli.
"Waaah.. cowok ganteng !! Hayuk lihat yuk.. !!" Seru Laras girang.
Anin memutar bola matanya malas. Peringatan, jangan pernah bilang ada cowok ganteng di depan Laras. Maka gadis itu akan bergerak cepat secepat sinyal pesona menuntunnya.
Baru juga di omongin, Laras sudah berlari menuju kantin dengan kecepatan cahaya. Hilang begitu saja di belokan koridor.
"Teman lo tuh, Nin." Cibir Augli.
"Teman lo juga, Gli. Yuk ah, susul sebelum dia bikin keonaran di kantin." Anin menarik tangan Augli. Menyusul Laras yang sudah pasti kini sedang histeris diantara segerombolan mahasiswi-mahasiswi pecinta ketampanan.
Suara bisik-bisik dan gumaman terdengar seperti dengungan sayap lebah saat Anin dan Augli menginjakkan kaki di kantin utama. Belum juga Anin sempat memastikan siapa biang kegaduhan hari ini, dengan cepat Laras yang berdiri diantara groupies-groupies centil itu langsung menarik tangan Anin mendekat.
"Astaga, Nin. Ini ganteng banget. Seganteng dewa Yunani." Seru Laras dengan ekspresi tingkat keracunan pesona stadium akhir. Matanya berbinar-binar dengan bibir bergetar.
"Kayak lo pernah lihat dewa Yunani aja. Mati dong lo ?" Sindir Augli, sebal dengan kelebayan Laras.
"Yah, orang jelek sih bisanya sirik." Balas Laras. "Sama kayak namanya ugly alias jelek."
"Eh, sembarangan lo tunggak kasur."
Hampir saja terjadi insiden cakar-cakaran antara Augli dan Laras. Hingga sebuah suara menginterupsi ketiga teman itu.
"Lho, Ning."
Anin menoleh. Matanya melotot seperti mau lompat dari tempatnya saat tahu siapa yang memanggilnya.
"M...M... Mas Kenan? Kok.." Anin terbata tak mampu melanjutkan kata-katanya. Telunjuknya mengambang di udara menunjuk ke arah Kenan dengan mulut mengaga lebar.
"Kamu ngapain di sini ?" Tanya Kenan.
"Lho, Mas yang ngapain di sini ? Aku kuliah di sini." Jawab Anin.
"Nin, lo kenal sama dia ?" Bisik Laras. Augli ikutan mendekat berdiri di samping kiri Anin. Bergantian menatap Kenan dan Anin yang mendadak beku seperti patung.
.......
"Hah ? Apa ?" Seru Augli. Ia mengusap telinganya karena di saat bersamaan Laras juga berseru dengan suara nyaringnya tepat di samping Augli.
"Jadi lo di jodohin? Sama cowok itu ?" Seru Laras, heboh.
"Ya, begitu kira-kira." Jawab Anin. Saat ini Kenan masih bersama Pak Yulias, berdiskusi mengenai project mereka. Pak Yulias itu humas di kampus Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIL ROUGE
RomanceAnindya Ningrum, gadis berjiwa bebas dan penuh mimpi, sama sekali tidak menduga bahwa kehidupannya telah di atur sedemikian rupa. Dengan siapa dia akan menikah ? bagaimana ia harus bersikap ? Anin tidak pernah tahu, bahwa sejak kecil sang kakek tela...