Sekilas Info

851 52 6
                                    

Huiiii.....sekilas info aja, sahabat (udah kayak Kekeyi aja😁🤭). Aku bikin cerita baru. Buat yang mau baca monggo. Aku pakai brainstorming artis Korea tapi. Ide cerita yang mendadak muncul sebenarnya, dan langsung aku realisasikan ke bentuk cerita. Berawal dari "Ngebayangin", Hyunbin kalau di pasangin sama Han Hyo Joo gimana ya?? Kebetulan aku suka banget sama Han Hyo Joo, sesuka dan sesayang aku sama Yuki Kato. Hihihi... Kalau ada yang suka Hyun-Joo boleh lah mampir di sana. Sambil aku lampirin cuplikan prolognya di sini. Tapi, ceritanya agak slow update ya. Soalnya fokus kelarin Fil Rouge dulu. Hehehe...

____________________________________

____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prolog

"Ijinkan aku melihatnya untuk terakhir kali..." Pinta gadis itu pada pria paruh baya yang kini berdiri di hadapannya menggunakan snelli putih dengan guratan wajah tegas.

Pria itu mengangguk, menyembunyikan wajahnya yang menahan jutaan kesedihan melebihi apapun. Ia membantu gadis tadi turun dari ranjangnya.

Beberapa perawat berusaha membantunya. Tapi, gadis itu menolak. Ia bersikeras berjalan sendiri, meski tertatih, meski ia harus merasakan jutaan nyeri yang menyerang persendiannya, ia tak menyerah. Jantungnya berdetak semakin cepat. Menuntunnya pada orang itu.

Di sana... di ujung lorong rumah sakit, kala itu hujan turun begitu deras di sertai kilatan petir. Gadis itu berdiri terpaku untuk beberapa saat. Menatap seseorang yang berdiri di hadapannya hanya beberapa langkah. Ia ingin mendekat, namun kakinya sulit di gerakkan. Ia hanya mampu berdiri mematung, menatap dalam diam hingga sosok itu membalikkan badannya.

Duaaarrrr....

Petir kencang terdengar nyaring, tak membuat keduanya bergeming. Laki-laki itu menatap heran gadis yang kini berdiri hanya beberapa langkah darinya.

Kenapa sepasang mata itu seolah mengunci gerakannya ? Jantungnya mendadak berdetak cepat, tak seperti biasanya. Perlahan ia meraba dada sebelah kirinya, bersamaan dengan itu nyeri lain menyerangnya. Ia mendongak, memastikan sekali lagi sosok pemilik mata sendu yang kini berjalan perlahan ke arahnya.

Tanpa ia duga, gadis itu menarik tangannya dan membawanya ke dalam pelukan sang gadis.

"Tidak apa-apa... aku baik-baik saja. Terima kasih untuk tetap hidup. Aku akan terus hidup seperti yang kau inginkan." Bisiknya lirih. Gadis itu berbalik, lalu pergi meninggalkan banyak pertanyaan dibenak laki-laki tadi.

"Siapa?"

******

FIL ROUGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang