Chapter 31

924 134 10
                                    

Double Up...

💜Happy 2k-Views💜

Happy reading!!

Sana POV

Pelukan yang diberi bibi dan paman padaku terasa sangat erat sekali. Mereka bilang mereka berasa bersalah karna sangat jarang memiliki waktu untuk bersama dan menemaniku selama ini. Itu tidak masalah, aku memaafkan mereka, lagipula bukan tanpa alasan mereka sebuk bekerja, mereka bekerja juga untukku. Jadi kenapa harus marah atau kesal??

"Eoh?? Kyuhyun-ssi??" sebuah suara dari balik tubuhku terdengar sedang memanggil nama pamanku.
"Kau Cho Kyuhyun kan?? Pemilik Cho Company?" tanyanya.

Tunggu!! Sepertinya aku pernah mendengar suara ini?? Tapi siapa? Kapan? Dan dimana?  Paman melepaskan pelukannya dariku.

"Eoh!! Kim Namjoon!!" panggil pamanku.

Deg

'Kim?'

Oh tidak, ingat sekarang, suara siapa itu? Sungguh perasaanku sangat tidak karuan sekarang. Paman berlalu meninggalkanku dan mendekati orang itu. Aku memberanikan diri untuk berbalik dan memastikan apa tebakanku benar?

Dan benar saja, aku benar. Orang itu, tuan Kim, ayah Taehyung. Ia mengenal pamanku? Dan ia  melihatku bersama paman dan bibi tadi?? Heol.. Aku dalam bahaya. Mungkin kalian tidak tau, apa yang kumaksud dengan bahaya disini. Tapi percayalah jika kalian berada di posisiku. Kalian akan merasakan hal yang sama. TAKUT!!

"Waa!! Apa kabar??" tanya paman kepada Kim Ahjussi.

"Baik, lama tidak bertemu tuan Cho!!"

"Anakmu juga sekolah disini?" tanya paman.

"Ya begitulah,.... .... .." mereka sudah sibuk dengan dunia mereka sekarang.

Mataku menjelajah mencari satu sosok yang sangat aku khawatirkan berada disini sekarang. Nyonya Kim, ibu Taehyung lebih tepatnya. Aku ketakukan sekarang, aku takut ia tau banyak tentang keluargaku. Sekali lagi, AKU TAKUT.

"Sana sayang!! Kemari!!" panggil paman

'Sial!' umpatku dalam hati

"Ma!! Aku kesana dulu!!" izinku

"Ya, pergilah, aku juga akan bergabung disana sebentar!!"  bibi menunjuk kearah para ahjuma yang sedang bercerita tentang banyak hal.

//biasa, emak emak is the queen of gosip/

Aku berjalan mendekat, aku menunduk dan menutupi wajak dengan rambut agar Kim ahjussi tidak mengenaliku.
"Kau kenapa? Sakit?" tanya paman. Aku hanya menggeleng
"Lalu kenapa?"

"Nan, gwaenchana" jawabku sedikit berbisih

"kalau begitu angkat kepalamu!" pintah paman. Aku memberanikan disi dan mengangkat kepalaku.
"Bagus. Namjoon, kenalkan ini Sana puteriku!!" ucap paman.

'Sial(2)'

Aku menjulurkan tanganku membalas uluran tangannya untuk bersalaman dan juga berkenalan.

"Sana ipnida!!" ucapku

"Eoh!! Kau Sana? Minatozaki Sana?" tanyanya dengan ekspresi sedikit kaget. Aku hanya mengangguk

"Annyeong,  ahjussi!!'" sapaku.
"Lama tidak bertemu!! Heheh" ucapku dengan senyum kaku dan sedikit terkekeh.

"Kalian sudahbsaling kenal?" tanya paman

"Apa yang kau bicarakan? Tentu saja sudah. Kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu, sampai sampai kau tidak tau kalau putrimu juga sudah mengenalku!!" jelas Kim ahjussi

"Ah, aku tau itu.. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Ingat? Perusahaanku tidak sebesar perusahaanmu. Aku masih harus terus bekerja dan keluar masuk di suatu negara karna urusan pekerjaan.   Berbeda denganmu, kau hanya perlu mengontrol perusahaanmu, itu saja" ucap paman pangajng lebar

"Ah.. Aku mengerti, tentu saja. Eoh iya!!" ia menatapku dengan ekspresi bingung.
"Bukanya ia orang jepang? Kenapa kau bilang ia putrimu? Atau mungkin kenapa ia tidak memakai margamu?" tanyanya

'Mati aku'

Aku melirik paman, berharap agar ia mrngerti maksudku sekarang. Ia balik menatapku, senyum tipis tersirat di sudut bibirnya, ia mengangguk pertanda mengerti. Ungtungnya pamanku adalah irang yang cukup peka dengan keadaan.

Kurasakan tanganku mulai mengeluarkan keringat dingin, tangan kiriku menggenggam tangan pamanku semakin erat.

"Ah, itu?? Biar aku yang menjelaskannya!!" ketakukanku semakin besar sekarang.

Paman mulai menjelaskan dan menceritakan semuanya, hingga bagaimana aku bisa diangkat menjadi anak dan tinggal bersama mereka. Semuanya, tanpa ada yang ditutupi sedikitpun.

"Aa~~ begitu?? Baiklah aku mengerti sekarang!!" ucapnya
"Maaf telah membuatku bercerita tentang itu, pasti kau terbayang masalalumu lagi karnanya!!"
"Aku turut prihatin. Dan, tenang saja, hal ini aku tidak akan membocorkanya, lebihbaik aku menyimpannya sendiri saja!!"

"Kamsahapnida.. Ahjussi!!"  Aku membungkuk kearahnya.

"Ya, sekali lagi maafyah!!" Ucapnya

"Tidak masalah!!" ucapku memaksakan senyum

"Oh ya. Dan selamat atas kelukusanmu yah!!" ucapnya

"Terimakasih banyak!!"

"Jujur saja, sejak pertama, aku mulai menduganya. Tapi ia berhasil meyakinkan kami, dan sekarang aku tau semuanya. Aku cukup terkejut karna Sa--"

"SANA!!" Ucapan Kim Ahjussi terpotong, karna seseorang tiba tiba meneriaki namaku.

Aku berbalik dan melihat siapa itu
"Eoh!! Jimin??"

"Bisa ikut aku sebentar??" tanyanya.

"Ummm!!" aku menimbang nimbang tawaran Jimin. Aku melihat kearah paman yang sedang menatapku. Ia mengangguk pertanda mengizinkan.
"Baiklah.. Mau kemana?" tanyaku

"Ikut Saja" ia menarik tanganku, aku hanya pasrah kemana ia akan membawaku.

.....

'Panggung utama?' itulah yang pertama terlintas di pikoranku saat Jimin menarikku kedepan panggung utama.
"Mau apa kesini??"tanyaku
"Disini sangat ramai, dan juga agak sempit, aku tidak suka suasana disini!!" ia masih tidak menjawab

"Aku akan kembali ketempat yang tadi saja" baru dua langkah aku berjalan, ia sudah kembali menarik tanganku.
"Kenapa sih?" tanyaku bingung

"Tunggu disini!!" pintahnya.
"Jangan tinggalkan temoatmu berdiri sekarang!!"Ia meninggalkanku sendirian di tengah kerumunan orang orang. PENGAP!! itulah yang aku rasakan. Ia terlihat seperti mencari cari sesuatu, atau mungkin seseorang?

Entahkah, bukan urusanku. Aku melap keringatku yang mulai bercucuran dengan kertas tisue yang sengaja aku bawa di dalam dompetku.

"Kemana sih dia??" aku kembali mengedarkan pandanganku kesekeliling untuk mencari sosok Park Jimin. Tidak ada!! Ia menghilang, kemana dia?

Beraninya ia membawaku ketempat menyesakkan ini, lalu meninggalkanku di tengah kerumunan, apa ia mencoba membunuhku??"

"AAAAA~~" aku berteriak kaget, tentu saja. Siapa yang tidak terkejut saat listriknya tiba tiba padam.

Apa-apaan ini?? Kenapa bisa listriknya padam? Apa pihak sekolah tidak menggunakan generator listrik?? Payah sekali.

〰〰〰〰〰〰💜〰〰〰〰〰〰

To Be Continue

Besok senin.. Yuhu~~

Maaf atas kegajeannya

Seperti biasa jangan lupa beri dukungan  saran, pendapat dan masukan..

See you in next chapter
Bye

【COMPLETE】 You Are My Fate-TaeSanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang