Chapter 39

834 140 13
                                    

Hi!!
Jadilah penbaca yang terhormat:)
Selamat membaca

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

"Baiklah kita kesana!!" ucap Taehyung sebelum menancapkan gas mobilnya agar lebih cepat.

Mobil Taehyung berhenti di suatu tempat, yang Sana yakin bukanlah tempat tujuan mereka.
"Kenapa berhenti?" tanyanya

"Disini tempatnya bukan?"

"Hah?" Sana kembali mengecek poselnya, lalu kembali memperhatikan daerah sekitar. Benar, disini alamatnya. Tapi apa ini benar tempatnya? Sama mengaga melihat kenyataan, apa ini? Mereka ditipu? Atau apa?
"Panti asuhan??" Sana melihat Taehyung tidak percaya.

"Kenapa menatapku begitu?"

"Apa alamatnya benar Tae? Maksudku!! Ini panti asuhan Yeoram, bukan klinik Yeoram!" ucap Sana

Taehyung mengangkat bahunya acuh
"Mungkin mereka satu yayasan dan salah memberi alamat?" ucapnya asal

"Mungkin saja!" gumam Sana
"Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo masuk dan tanyakan alamat Klinik Yeoram!!" ajak Sana.

"Aku rasa aku butuh ke kamar kecil sebentar" ucap Taehyung
"Kau tunggulah disini dulu!!" lenganya ditahan oleh Sana, saat akan beranjak dari sana.

"Kau mau meninggalkanku? Sendiri?" tanya Sana tidak percaya
"Tae, hari mulai gelap!!" rengeknya

"Lalu, maumu apa? Ikut? Kau mau ikut?" tanya Taehyung balik
"Tunggulah disini, aku hanya sebentar.. Percayalah!!"

Sana hanya diam tidak mengubris ucapan Taehyung, melihat itu Taehyung dengan cepat beranjak menghilang dari hadapan Sana.

Sana bersandar di mobil Taehyung, menunggu sang empu pulang dari panggilan alamnya. Ia melihat arloji yang dikenakannya, arloji yang sahabatnya Jeongyeon berikan. Pukul 18.26, Sudah hampir 10 menit Taehyung pergi, dan belum juga kembali.

"Kemana dia?" gumamnya pada diri sendiri. Ia mengeluarkan ponselnya dan mencari nomor Taehyung disana.
"Ketemu!!"

"Aaaaakk~~ Tolooong!!" Sana menggerakkan jarinya untuk menekan tombol 'panggil', namun sebelum itu terjadi seuah teriakan terdengar dari dalam panti asuhan.

Sana terkejut, dan panik tentu saja. Ia berlari kearah pintu yang tertutup, masa bodoh dengan Taehyung yang sibuk dengan urusannya itu.

Tok tok tok

Sana mengetok kasar pintu itu
"Halo!! Siapapun di dalam tolong jawab aku!!" tidak ada balasan
"Siapapun itu, kau baik saja? Tolong jawab aku!" masih tidak ada jawaban. Sana mencoba membuka pintu itu
"Sial!! Terkunci" gumamnya

Sana mundur beberapa langkah, berpikir apa yang harus ia lakukan. Haruskan ia menunggu Taehyung? Tidak itu munggkin saja akan menghabiskan waktu yang lama. Meminta bantuan? Pada siapa? Daerah sini cukup sepi.

Brak!!

Dengan sekali tendangan, Sana berhasil mendobrak pintu itu. Bahkan salah satu engselnya sampai lepas.

Tanpa pikir panjang, Sana berlari masuk. Ia melihay banyak barang yang berserakan, apa ini? Ada ada maling barusan? Matanya masih menjelajah mencari tahu apa yang terjadi.

Astaga!!

Matanya terbelalak ketika melihat sosok gadis kecil terlentang dengan baju yang penuh dengan bercak merah. Ia mendekati gadis itu
"Yak!! Yeodongsaeng!! Gwaenchana yo?" tanyanya. Gadis kecil itu tidak mengubris.

Ia akhirnya bisa bernafas lega setelah memeriksa denyut nadi gadis itu. Masih normal, mungkin ia hanya pingsan. Ia menggendong dan membaringkanya ke sofa yang ada di sana.

Dug~~

Sebuah suara kembali terdengar, ia menelan ludahnya kasar. Apa orang jahat itu masih disini?

Dengan tangan gemetar ia mengambil vas bunga yang tergeletak dilantai, memberanikan diri mencari sumber suara itu. Ia mendekati sebuah ruangan yang ia yakin adalah ruangan dimana suara tadi berasal.

Gelap

Itulah yang ia lihat, tapi tidak terlalu gelap, ada sebuah cahaya temaram yang ia lihat di sudut rangan, ia mendekatinya, di depan lilin itu ia tersadar ada sebuah cermin besar disana. Ia memperhatikanya lekat, ada sebuah tulisan disana, tidak terlalu jelas, ia tidak bisa membacanya.

Cleck

Lampu menyala, ia terpenranjat kaget, di dalam cermin ada bayangan seseorang di belakangnya.
"Taehyung!!" lirihnya. Ia bisa kembali bernafas lega setelah mengetahui yang datang adalah Taehyung.

Taehyung membalas dengan seulas senyum
"Hi!" ucapnya. Sana masih tetap dengan posisinya memperhatikan Taehyung dari pantulan bayangan di kaca. Ia menyadarkan dirinya, ia melihat kearah cermin itu

'Selamat Annivarsary!!?'

Beberapa langkah kaki terdengar memasuki ruangan itu. Anak anak panti berkumpul dan membawakan sebuah Kue tar cokelat, sesuai yang pintahkan.
"Kejutan!!" Sorak mereka.

Sana menutup mulutnya tidak percaya, ia berbalik menatap mereka, airmatanya berlinang.
"Yak!! Kau!!" Sana menggantungkan ucapanya, ia masih terlalu terkejut untuk itu.

"Aku tau, kau pasti mengira aku lupa dengan hari ini!! Tapi tidak, aku tidak bisa melupakan hari terbahagia di hidupku, hari saat aku berhasil mendapatkan harimu sepenuhnya!" ucapnya mendekati Sana
"Selamat annivarsary!!" ucapnya sambil menyodorkan sebucket bunga mawar merah, dan sekotak cokelat berbentuk hati.

"Eonni!! Oppa!! Selamat atas peringatan hari jadi kalian yang kesebulan, tapi bisakah kalian tiup lilinnya sekarang? Aku sudah lapar!!" ucap seorang gadis kecil yang mendekati mereka sambil membawa kue.

Sana melihat anak itu lekat
"Kau?"

"Hi eonni!! Maaf sudah membuatmu panik tadi, tapi oppa inilah yang memintaku untuk berakting!!" ucapnya lantang.

"Yak Shin Ryujin!!" desis temanya

"Kenapa? Memang benarkan!!" ucapnya acuh

"Tapi tadi itu terlihat sangat nyata, dan, dan darah itu?"

"Hahahahha!! Sudah kuduga. Hei teman teman, kalian lihat sendiri kan? Aku memang berbakat menjadi seorang aktris seperti Kim Sohyun!!" ucapnya dengan percaya diri
"Eoh!! Dan darah ini??" tabyabya sambil menunjuuk pakaiannya
"Ini hanya sirup strawberry!!"

Sana menatap Taehyung tidak percaya. Taehyung kembali tersenyum tulus
"Maaf untuk itu!! Ini semua aku yang mengaturnya!!" ucapnya

Sana, meletakkan bunga dan cokelat dari Taehyung.

Dug!!

Sana memeluk Taehyung
"Terimakasih!!" ucapnya lirih
"Aku tak menyangka kau menyiakan semua ini!! Aku bahkan percaya kalau kau lupa!!" lanjutnya
"Aku mencintaimu!!"

Pelukan mereka berlangsung lama, mereka terlatu hanyut dalam gelora asmara, hingga mereka tidak sadar banyak mata yang memoerhatikan mereka.

"Ekhem!!" sebuah suara menyadarkan mereka

"Maaf mengganggu, tapi kupikir seseorang harus bertanggung jawab atas pintu kami!!" ucap ibu asuh di panti tersebut.

Taehyung menatap Sana tidak percaya, Sana hanya bisa cengengesan karenanya.
"Maaf, aku terlalu panik tadi!!"

Taehyung menggosok wajanya frustrasi. Ia tidak menyangka momen ini harus dirusak karena sebuah pintu.
"Sudahlah, ini semua terjadi karenaku!! Aku yang akan bertanggung jawab untuk itu!!" ucapnya.

〰〰〰〰〰〰💜〰〰〰〰〰〰

To Be Continue

Napa dah ni tangan gatel, pengen cepet cepet Update..
Bantuin ngehabisin draft aja:)

Jangan lupa TinJek.. Yuhu~~
See Ya Bye Bye

【COMPLETE】 You Are My Fate-TaeSanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang