7. New Friend

1.5K 203 25
                                    

Setelah tiba di rumah, Taehyung langsung pulang. Dan aku melangkahkan kaki menuju kamarku.

Aku membanting tubuhku keatas kasur, 'nyaman' itulah yang kurasakan. Setengah hari yang menyebalkan ku lalui bersama seorang yang bermarga Kim itu, hampir membuatku hampir frustasi.

Ting tong~

Baru saja aku akan bersiap untuk tidur, bel rumah berbunyi, dan menggagalkan rencana tidurku.

Cklek~

"Eoh!! Ada yang bisa ku bantu?" Tanyaku pada tiga orang asing di depanku.

"Annyeonghayeo.. Kami baru pindah kesini, dan kami hanya berniat berkenalan dengan para tetangga baru di sekitar sini" Ucap wanita paruh baya itu.

"Eoh ya.. Tentu silahkan masuk!!" u
Ajakku ramah.

Mereka masuk dan tentu saja mereka duduk setelah ku persilahkan duduk. Setelah mereka duduk, mereka langsung memperkenalkan diri satu persatu.

"__ Dan yang ini, anak kami Tzuyu. Kurasa kau sebaya dengannya!" Ucap sang ibu.

"Nihao, Wo sh-" ucapan Tzuyu berhenti ketika ibunya sedikit menyenggol lengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nihao, Wo sh-" ucapan Tzuyu berhenti ketika ibunya sedikit menyenggol lengannya.

"Eoh.. Jeosong hapnida, Naneun Jjeuwi yeyo, Urineun Taiwan Esowasseoyo!!" ucap Tzuyu sambil tertawa kaku, mungkin karna tadi ia salah menggunakan bahasa?

"Eoh... Ahjussi, Imo, Jjeuwi.. Salam kenal Jeo neun Minatosaki Sana Ipnida" ucapku sambil memperkenalkan namaku

"Eoh ya, Sana Eomma dan Appa mu kemana?" tanya ayah Tzuyu

"Ah, saya tinggal bersama paman dan bibi saya disini. Dan sekarang mereka sedang berada di Bangkok untuk urusan pekerjaan" jawabku.

Jujur saja aku sedikit malu menjelaskan semua itu, bisa saja mereka menjadi berpikiran kurang baik tentang keluargaku.

"Oh maafkan kami nak Sana, kami tidak tau"

"Tidak apa!! Lagi pula aku sudah biasa"

Padahal dalam hati, aku sangat ingin memiliki keluarga seperti mereka meski hanya sesaat.

"Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu!! Ngomong ngomong ini ada sedikit bingkisan dari Taiwan" ucap ibu Tzuyu. Sambil memberiku sebuah kotak plastik yang aku sendiri tidak tau itu apa

Aku tidak bisa menolak, menolak pemberian orang lain itu sangat tidak sopan.

"Gamsahapnida Imo," ucapku

Jujur saja, sudah lama sejak aku menggunakan kata itu. Aku lebih terbiasa dengan kosakata informal.

"Ibu, bisakah aku tinggal disini sebentar lagi? Dari tadi kita belum bertemu gadis lain seusiaku. Aku juga perlu teman bukan?" tanya Tzuyu

'ini yang kubenci, ia mengulur waktu tidurku lebih lama.'

"Eoh!! Boleh saja selama Sana tidak keberatan."

【COMPLETE】 You Are My Fate-TaeSanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang