Tugas adalah kewajiban yang harus sesegera mungkin dilaksanakan,tugas bukan hanya sebuah pekerjaan tapi juga sebuah tanggung jawab. Tidak ada tugas yang ringan,tetapi ketika kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan maka tidak akan ada kata lelah untuk terus mengemban.
Aku melangkahkan kakiku berjalan dari lorong Rumah Sakit menuju ke ruanganku,benar-benar hari yang melelahkan,tiga operasi yang kutangani hari ini tanpa waktu istirahat sangat menguras staminaku.
"Mau minum?" Tawar seorang pria berjas putih memberikanku sebotol air mineral,aku menganggukan kepala lalu menerimanya.
"Terimakasih",seulas senyuman pun merekah dari bibirku,saat dia berjalan disampingku dan menemani menuju ruanganku.
"Nanti shift malam?" Tanyanya
"Astaghfirullah,aku sampai lupa" ucapku menepuk jidat,sungguh ini adalah hari yang sangat melelahkan,sampai-sampai aku tidak ingat kalau aku nanti masih ada shift malam.
"Maaf aku tidak bisa menemanimu,adikku akan meneruskan pendidikannya di luar kota,kamu tau kalau semenjak kedua orang tuaku meninggal dia merupakan satu-satunya harta yang aku miliki" ucapnya menjabarkan alasan
Aku mengangguk pelan dan tersenyum
"Aku mengerti,aku tidak apa-apa kalau sendiri,lagi pula banyak perawat dan Dr.Ambar juga nanti Shift malam" ucapku
Kami terus berjalan beriringan,dia memperlambat langkahnya untuk menyesuaikan langkahku.
"Dr.Nizam,mohon untuk bersiap karena 2 jam lagi akan dilakukan operasi" ucap seorang perawat yang menemui lelaki di sampingku.
"Baiklah,siapkan segalanya aku akan segera menuju ruang operasi setelah ini" jawab lelaki itu
"Baiklah dok".
Dr.Nizam Wafiq Yafiq,dia adalah Dokter Spesialis Mata yang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya,actionnya sebagai Dokter belum pernah mengalami kegagalan sampai dengan sekarang. Namun sayang,ia terkesan cuek dan tidak peduli dengan sekitar,tampang cool serta pesona dan kharisma yang tak terbantahkan terlukis dari wajahnya.
Betapa beruntungnya wanita yang nanti akan menjadi makmumnya. Sungguh Allah Maha Baik Dia menutupi kekuranganku dengan menghadirkan sosok lengkapnya di hidupku. Sudah 2 tahun semenjak aku bekerja di Rumah Sakit kami menjalin komitmen. Bagi kami tidaklah penting sebuah status,karena rasa saling percaya akan melengkapi hubungan yang sesungguhnya.
"Sudah sampai" ucapnya menganggetkanku
"Ah..iy..iya" ucapku terbata-bata
"Aku akan melakukan operasi,setelah selesai aku akan mengabarimu"
"Iya" jawabku cepat
Dia melangkahkan kakinya meninggalkanku,sedangkan aku membuka pintu ruanganku untuk istirahat sejenak.
"Tunggu Dr.Maida" suara seorang dokter menghentikan langkahku.Aku menoleh ke arah suara itu berasal.
"Dr.Nahla,ada apa?" Tanyaku
Dr.Nahla adalah salah satu Dokter Kandungan di Rumah Sakit tempatku bekerja,dia anggun,memiliki mata yang indah,dan memiliki senyum yang manis,bisa di bilang Dr.Nahla adalah dokter yang perfect secara fisik.
"Dr.Maida nanti shift malam kan?" Tanyanya padaku.
"Iya dok,memangnya kenapa?".
"Saya mau memberitahu kalau nanti akan ada dokter lain yang menggantikan saya,karena untuk beberapa hari ini saya akan mengambil cuti" ucapnya
"Dr.Nahla ambil cuti?" Tanyaku
Ia tersenyum penuh arti "Saya akan mempersiapkan acara lamaran saya,kedua orang tua saya ingin lamarannya di laksanakan di Bandung karena mereka berdua tinggal disana".
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Yang (belum) Hilang [✔]
General Fiction[follow sebelum baca] Kisah cinta tulus Maida Khairun Nisa kepada seorang pria yang membuatnya justru mendapat perlakuan tidak baik dari pria yang di cintainya,serta kehadiran orang lain dari masa lalunya yang akan merubah takdirnya. Saat dua cinta...