9.Bimbang

3.7K 235 0
                                    

Dr.Irfan pov

Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi,aku ingin segera meminta penjelasan Nahla mengenai berita itu,aku memutuskan untuk lebih cepat menemuinya.

"Apa Dr.Nahla ada di dalam?" Tanyaku pada seorang perawat yang baru saja keluar dari ruangannya.

"Dr.Nahla baru saja pergi 5 menit yang lalu Dok."

"Oke baiklah."

"Irfan aku ingin bicara denganmu." Suara itu mengagetkanku.

"Nizam."

"Ikut aku keruanganku." Dia berjalan mendahuluiku dan aku mengikutinya.

Memasuki ruangannya,dia menutup rapat pintu ruangannya.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Aku mendengar obrolanmu dengan Nahla."

"Nizam,aku hanya..."

"Irfan,aku tau maksudmu,aku tau kamu adalah sahabat yang baik untukku,kamu tidak akan menghianatiku."

"Oke,lalu?"

"Tapi Nahla,dia tidak pernah menganggapku sebagai suaminya,dia hanya mencintaimu,aku mohon padamu,jangan dekati Nahla lagi,aku tidak bermaksud menjauhkan persahabatan kita bertiga,tapi untuk sementara waktu aku ingin Nahla melupakan bayang-bayangmu dari hidupnya."

"Nizam aku mengerti maksudmu,maaf kalau percakapanku dan Nahla membuatmu salah paham aku hanya ingin menemukan sebuah kebenaran."

"Kebenaran apa yang kamu maksud?"

"Emm..tidak Nizam,kau adalah sahabatku,aku percaya kalau kau tidak mungkin melakukan apa yang Nahla katakan,aku rasa kita akhiri saja obrolan kita,dan aku akan kembali keruanganku." Aku berjalan menuju pintu keluar.

"Yang di katakan Nahla memang benar."

Deggg!!!
Aku terhenti oleh langkahku dan berbalik badan kearahnya.

"Maksudmu?"

"Semua yang di katakan Nahla memang benar aku memang lelaki rendahan,aku merebut kesucian seorang wanita sebelum waktunya,dan sekarang aku meninggalkannya,aku khilaf Irfan,aku tidak bisa mengendalikan nafsuku waktu itu."

"Nizam,jangan bercanda,sungguh ini tidak lucu." Ucapku sambil tertawa bingung.

"Aku serius dan inilah aku,inilah diriku."

"Siapa wanita itu?"

"Dia adalah wanita yang mencintaiku,wanita yang ingin bersanding denganku."

"Apa dia ada disini?

"Tidak,dia sekarang ada di tempat lain."

Maida? Apa benar wanita itu adalah Maida? Bagaimana mungkin wanita seperti dia mengorbankan dirinya hanya demi cinta. Gila! Ini benar-benar gila!

"Irfan,aku mencintai Nahla,aku ingin sekali membangun keluarga yang utuh dengannya,aku mohon bantu aku mewujudkannya."

Aku menoleh ke arah orang yang ku sebut dengan sahabat,aku menatap kesal wajahnya,rasanya aku ingin mendaratkan kepalan tanganku tepat di wajahnya,tapi aku coba mereda emosi ku dengan pergi melaluinya.

Aku berjalan gundah dari lorong rumah sakit menuju keruanganku.

Drrttt..Drrttt...

Assalamualaikum,
Dr.Irfan sudah selesai operasi?

Aku berdecak kesal,membaca pesan dari wanita itu,sebenarnya aku senang dia menghubungiku lebih dulu,tapi aku ingin menenangkan pikiranku dulu.

Singapore

Kepingan Yang (belum) Hilang [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang