Maida menatap kosong ke arah halaman rumahnya,ia teringat tentang bagaimana hubungannya dengan Irfan sebelum menikah,apalagi kenangannya saat menjadi coas seorang dr.Irfan Hafiz Jaffan.
🍁🍁🍁
Brukkkk!!!
"Astaghfirullahaladziim."
Maida mendongakkan kepalanya menangkap sosok pria yang menabraknya.
"Lagi pula kamu jalan bukannya liat-liat malah senyum-senyum sendiri." Sindir pria itu.
Menyebalkan! Pikir Maida.
Hmm,dia pasti coas laki-laki yang magang disini,Maida belum melihatnya tadi,iya benar ini pasti coas laki-laki itu.
Mereka sempat mengalami berdebatan hebat,tapi yasudahlah Maida rasa tidak perlu memperpanjang masalah dengannya.
"Sudahlah aku lelah berdebat denganmu,aku mau ke ruangan Dr.Irfan,dia pasti sedang menungguku." Maida pun berjalan melaluinya menuju ke ruangan Dr.Irfan.
***
Kini Maida berada di depan pintu Dr.Irfan,aku menghembuskan nafas pelan,aku membuka pintunya
"Assalamualaikum Dok." Maida melihat ada pemuda sedang menghadap ke arah jendela,ia menjawab salam Maida.
"Waalaikumsalam warahmatullah." Lalu membalikkan badannya dan Maida pun terkejut.
"Kamu? Kenapa kamu ada di ruangan Dr.Irfan? Aku ini coasnya,kamu harusnya mencari Dokter Pembimbingmu!" Ucap Maida kepada pria itu.
Dia berjalan santai lalu ia menunjukkan kartu namanya,Maida membacanya dan smpai pada bagian dimana ada foto Dr.Irfan.
"Allahu Akbar,benarkah yang aku lihat ini?" Tanya Maida dalam hati.
"Ja..jadi kamu Dr.Irfan?" TanyaMaida pada pria itu.
"Bukan,aku ini jin Qarinnya!" Ungkapnya menyindir Maida.
"Ma..maaf dok,saya tidak tau soalnya tadi Mas..emm maksudku Dr.Nizam memberitahuku kalau Dr.Irfan sudah tua." Maida menundukkan kepalanya,dia benar-benar malu,karena sudah mengatainya,dia juga sudah mengumpatnya.
"Ini jadwalku,kamu pahami kapan kamu harus bersama denganku." ucapnya lalu melangkah meninggalkan Maida.
"Oh iya satu lagi, jadwal shift malam mu akan segera menyusul." tambahnya.
🏵🏵🏵
Maida terkekeh geli mengingat masa itu,dimana itu adalah pertama kalianya dia bertemu dengan Irfan sebagai coas.
Maida kembali mengingat kejadian yang lainnya.
🍁🍁🍁
Maida duduk terdiam di kantin RS,ia memikirkan kebodohan pertama yang sudah di perbuat,kenapa dia bisa seperti itu,tapi kalau di pikir-pikir dia pemberani juga ya.
"Kamu disini mau magang jadi coas atau jadi ibu kantin?" Pertanyaan itu membuat Maida tersentak kaget,Huuhh rupanya Dokter itu lagi.
"Assalamualaikum Dr.Irfan?" Maida memberi salam untuk memperingatinya.
"Waalaikumsalam warahmatullah Maida Khairun Nisa Firdaus." Balasnya.
"Alhamdulillah Dokter sudah hafal namaku,oh iya dokter sudah makan?" Tanya Maida basa basi.
"Kalau aku belum makan apa kamu akan menyuapiku?" Tanya Irfan.
"Dr.Irfan saya disini magang sebagai Coas bukan sebagai Baby Sister." Ucap Maida dengan kelembutan yang dibuat-buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Yang (belum) Hilang [✔]
Ficción General[follow sebelum baca] Kisah cinta tulus Maida Khairun Nisa kepada seorang pria yang membuatnya justru mendapat perlakuan tidak baik dari pria yang di cintainya,serta kehadiran orang lain dari masa lalunya yang akan merubah takdirnya. Saat dua cinta...