29.Nahla Khairin Alifya

3.2K 174 3
                                    

Wanita itu kini berada di teras lantai atas rumahnya,ia memandang langit penuh bintang yang disinari bulan. Dia tau bahwa suatu keegoisan untuk memiliki apa yang telah orang lain miliki,tapi itulah rasa,sekeras apa menampiknya ia tidak akan pergi tanpa kemauannya.

"Apa yang sedang kamu fikirkan? Apa kamu memikirkan tentang pria itu?"

Wanita itu hanya menghembuskan nafasnya.

"Sayang,Nizam datang bersama istrinya untuk menemuimu."

"Umi,katakan padanya Nahla belum siap menemui mereka."

"Nahla,demi Umi temui dia ya nak?"

"Tapi Umi."

"Selesaikan masalahmu dengan baik-baik sayang dan mengenai keputusanmu Umi akan mendukung semuanya."

"Baiklah Umi,Nahla akan turun menemui mereka."

Dr.Nahla akhirnya memutuskan untuk menemui suaminya yang kini juga berstatus sebagai suami orang,memang benar Nahla tidak menginginkan laki-laki itu,tapi bagaimana pun wanita mana yang rela berbagi suami.

"Nahla?"

"Mas Nizam,Ambar."

Ambar,wanita itu kini berada tepat di depannya dengan perutnya yang sudah membuncit,setelah berbulan-bulan menghilang tanpa kabar.

"Nahla,aku datang kesini bersama dengan Ambar ingin mengatakan sesuatu."

"Kamu tenang saja mas,aku sudah mengurus semuanya,kita tinggal sidang,setelah itu semuanya selesai."

"Bukan begitu Dr.Nahla." sela Ambar.

"..."

"Kedatangan kami kesini bukan untuk membahas perceraian tapi menawarkan sebuah persaudaraan,saya tidak ingin memiliki sepenuhnya diri mas Nizam,saya ikhlas jikalau saya berbagi dengan anda,mari kita bersaudara,mari kita bertiga membangun sebuah keluarga."

Damm!!!

Bagai pukulan besar untuk Nahla ketika Ambar mengatakan kalimat itu,bagaimana bisa hatinya kuat saat lelaki yang berstatus suaminya juga berstatus orang lain,bagaimana bisa lelaki yang berkewajiban mengenai dirinya juga bertanggung jawab akan wanita lain,terlebih wanita itu kini telah mengandung buah cinta dengan suaminya.

"Bukankah kamu juga seorang wanita Ambar? Apa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaanku saat kau mengatakan itu padaku? Kamu mungkin bisa karena kamu sudah memilikinya dan memiliki benih cintanya,tapi aku? Aku hanya akan di pandang seperti sampah!"

"Dr.Nahla bukan seperti itu,mas Nizam adalah suamimu maka anakku pun nanti akan jadi anakmu,aku janji setelah anak ini lahir mas Nizam akan tetap berlaku adil pada kita."

Dr.Nahla mengepalkan tangannya,ingin sekali rasanya mendaratkan pukulan keras ke wajah wanita itu,apakah semudah itu berbagi suami!!!

"Jangan menghinaku Ambar! Aku tau kedatangan kalian kesini hanya karna kasihan denganku bukan? Aku tidak butuh kalian kasihani."

"Dr.Nahla jangan salah paham dulu,maksudku kita akan menjalin persaudaraan yang baik,hanya itu."

"Perlu kamu ketahui Ambar,di dalam keluarga selain persaudaraan juga ada hubungan antara suami dan istri,hanya ada satu pilihan untuk mas Nizam,aku atau dirimu!"

"Nahla jangan egois,Ambar sedang mengandung anakku."

"Dan kamu telah menghancurkan kebahagiaanku!"

"Nahla,Kami datang kesini membawa niat baik untukmu."

"Aku sudah bilang sebelumnya mas,aku atau dirinya,tapi kamu memilih dirinya,kalau begitu lepaskan saja aku."

"Nahla,aku mencintaimu."

Kepingan Yang (belum) Hilang [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang