Langit berubah warna menjadi hitam,suara gemuruh terdengar lekat seperti berada di samping telinga,tirai yang terhembus angin pun ikut melambai-lambai ke arahku,ku langkahkan kaki menuju kearahnya dengan perlahan,aku mendongakkan kepalaku,menatap lekat langit malam.
Jedaaarrrrr!!!!!
"Astaghfirullahaladzim." kagetku
Cuaca malam ini seolah mengerti maksud hatiku yang tak pernah bisa aku jelaskan. Setitik air keluar dari mata dan membasahi pipiku,aku merasa kalau aku adalah wanita yang paling kejam di dunia ini,aku adalah wanita pendusta,aku adalah wanita penjahat,aku adalah wanita yang tak tau malu,tapi aku bisa apa! Melawan pun aku tak kuasa.
"Tidak baik menangisi yang telah terjadi."
ucap seorang pria memasuki kamarku mengenakan kemeja putih dan celana dasar berwarna hitam."Bagaimana dengannya? Bagaimana aku akan menjawab pertanyaannya? Dan bagaimana aku bisa menghadapinya?" Tanyaku dengan bulir air mata yang terus menerus jatuh.
"Dia akan baik-baik saja,jadi tidak usah khawatir."
"Dia mencintaimu."
bukan hanya setitik dua titik namun buliran air itu semakin menderas membasahi pipiku"Tapi aku mencintaimu,cuma kamu dan hanya kamu,tidak ada wanita dihatiku selain dirimu."
ucapnya menghentak kedua bahuku."Tapi aku tidak mencintaimu Nizam! Aku mencintai Irfan,aku menikah denganmu hanya untuk balas budi kedua orang tuaku! Dan kamu sudah tau semua itu." Jawabku menepis kedua tangannya yang berada di bahuku.
"Irfan Irfan dan Irfan! Lupakan Irfan,Nahla! Kamu sekarang adalah istriku,tidak sepatutnya kamu menyebutkan nama lelaki lain di depanku apalagi sampai kamu mengatakan kalau kamu mencintainya! Pikirkan perasaanku Nahla." Bentak Nizam.
"Lalu apa kamu memikirkan perasaan Maida? Hah? Tidak bukan? Kamu mempermainkannya."
"Aku tidak mempermainkan dia!"
"Pertama kamu datang mengisi hatinya lalu kamu meninggalkannya."
"Nahla! Aku..."
"Kedua kamu menemui kedua orang tuanya kamu mengkhitbahnya lalu melepaskan ikatan itu dengannya."
"Tidak Nahla!"
"Dan yang ketiga kamu mengikat komitmen dengannya lalu kamu menikahi wanita lain,apa kamu memikirkan perasaan wanita malang itu Nizam!" Kuluapkan semua emosi terpendamku kepadanya sungguh tidak lagi dapat kupendam rasanya
"Nahla dengarkan aku!"
Pria itu memegang kedua bahuku dengan lembut.
"Aku memang mempunyai perasaan kepada Maida,aku memang menyanyangi Maida aku....""Lalu kenapa kamu memaksakan diri untuk menikahiku!"
"Karena rasa cintaku kepadamu lebih besar dan tidak pernah bisa di gantikan oleh orang lain Nahla,aku mohon belajarlah melupakan Irfan dan belajarlah untuk mencintaku."
"Lalu bagaimana dengan Maida,Nizam!"
"Cepat atau lambat pasti Maida akan mengetahui semuanya Nahla"
"Benar-benar tidak punya hati! Kamu adalah laki-laki paling jahat yang pernah aku temui Nizam!"
Aku menenggelamkan wajahku kedalam bantal putih diatas ranjang pengantinku,membiarkannya basah terkena derasan air mataku,sebagian besar pengantin merasa bahagia di hari pernikahannya,tapi tidak denganku,bukan dia suami yang aku inginkan,bukan dia lelaki yang ingin kujadikan panutan,salahkah aku mencintai orang lain setelah bersuami? Maafkan aku Nizam tapi perasaanku hanya untuk Irfan bukan untukmu,dan maafkan aku juga Maida,seburuk-buruknya wanita adalah diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Yang (belum) Hilang [✔]
General Fiction[follow sebelum baca] Kisah cinta tulus Maida Khairun Nisa kepada seorang pria yang membuatnya justru mendapat perlakuan tidak baik dari pria yang di cintainya,serta kehadiran orang lain dari masa lalunya yang akan merubah takdirnya. Saat dua cinta...