Maida melangkah keluar untuk pulang kerumahnya karena sebenarnya ini adalah hari liburnya,berhubung tadi malam ada insiden dadakan membuatnya menginap di Rumah Sakit. Saat dia menuju parkiran mobilnya ia menangkap sosok pria yang tidak asing lagi baginya.
"Dr.Irfan belum pulang?" Tanya Maida.
"Emm..belum,mobilku bocor,aku menunggu Fahri untuk menjemputku."
"Kalau begitu bareng saya saja dok,lagian saya juga mau pulang."
"Terima kasih Maida,tapi hari ini saya pulang ke rumah bunda,bunda ingin tinggal bersama saya untuk sementara."
"Oh gak papa dok,daripada nunggu lama."
Dr.Irfan tersenyum penuh arti.
"You are the real of mbak-mbak ojek."
Dr.Irfan merenggut kunci mobil yang di pegang Maida,lalu berjalan melaluinya. Sementara Maida hanya geleng-geleng kepala,sungguh itulah sikap Dr.Irfan yang dirindukan oleh Maida dia receh dan suka bercanda."Mbak ojek,mau naik kagak? Ane tinggalin ini." Teriak Dr.Irfan dadi dalam mobil.
Maida pun akhirnya beranjak naik kedalam mobil untuk mengantarkan Dr.Irfan.
"Dok." Panggil Maida memecah keheningan.
"Hmm."
Maida mengarahkan pandangannya kedepan saat orang yang diajaknya bicara sedang fokus mengendarai mobil.
"Dokter." Panggil Maida lagi
"Apa?" Dr.Irfan menjawab namun masih dengan tatapan fokus kedepan.
Maida memutar bola matanya, sebenarnya siapa orang yang dia ajak bicara.
"Dokter Irf..."
Ucapan Maida terhenti saat Dr.Irfan menghentikan mobilnya.
"Ada apa Maida?"
Tanyanya yang menoleh ke arah Maida."Enggak jadi."
"Bilang aja kalo mau ngajakin ngobrol,dasar cewek gengsinya tinggi."
"Dokter sok tau deh,kok Dr.Irfan berhenti di tengah jalan sih,liat tuh belakang jadi macet kan."
"Mbak ojek liat noh depan." Ucap Dr.Irfan sambil menunjukkan jarinya kearah pojok kanan atas. "Lampu merah,mau di trabas?"
Maida hanya menyengir malu karena dia tidak melihat kalau lampu merah menyala.
"Jadi gini ya Ibu Dokter Maida Khairun Nisa Firdaus anak Bapak Muhammad Firdaus,biar Dr.Irfan Hafiz Jaffan yang tampan nan rupawan ini jelaskan,sesuai peraturan lalu lintas kalau rambu-rambu lalu lintas berwarna merah itu artinya berhenti,kedua kalau lampunya hijau berarti jalan,dan kalau kuning itu artinya hati-hati,paham?"
Maida menyiritkan dahinya,ia bukan melihat sosok dokter melainkan ia melihat sosok polisi yang seolah-olah berada di ssampingnya.
"Nah jadi kalau lampunya merah berarti?" Tanya Dr.Irfan mengangkat dagunya.
Tok..tok..tok..
Suara itu berasal dari kaca samping kiri Maida.
"Maaf bisa minggir sebentar?" Dua orang polisi menghadang mereka.
"Tolong keluar!" Perintah polisi satunya.
"Emm ada apa ya pak?" Tanya polos Dr.Irfan kepada kedua polisi itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Anda mengganggu pengguna jalan dan menyebabkan kemacetan,saat lampu berwarna hijau kenapa bapak tidak jalan,tolong surat-suratnya."
"Emm aduh gimana ya pak,itu istri saya mau melahirkan tadi didalan kesakitan jadi saya menenangkannya,ya gimana ya pak,namanya juga suami yang baik,pasti ingin yang terbaik untuk istrinya." Ucap Dr.Irfan menyela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Yang (belum) Hilang [✔]
General Fiction[follow sebelum baca] Kisah cinta tulus Maida Khairun Nisa kepada seorang pria yang membuatnya justru mendapat perlakuan tidak baik dari pria yang di cintainya,serta kehadiran orang lain dari masa lalunya yang akan merubah takdirnya. Saat dua cinta...