14] The flawleshe's

200 20 2
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca
________________________

Nara menghabiskan sisa siomay nya di kelas. Membaca satu seri komik detective conan yang dia ambil dari laci raka diam diam. Bukan mencuri, nanti dibalikin kok.

Bel berbunyi. Nara buru buru menghabiskan siomaynya. Ini akibat terlalu fokus membaca komik jadinya lupa habisin siomay.

Satu jam berlalu. Bel pulang berbunyi. Nara dengan semangat memikul tasnya. Bersiap pulang bersama raka. Ia harus cepat, sebelum alicia lebih dulu menyapa.

Ting

Ting

Ting

Ting

Nara mengecek ponselnya. Siapa pula yang mengiriminya pesan berderet hah?!

From: Nayananay78
Ra
Ra, ini gue naya, temen cici, inget kan?
Gue mau ketemu, berdua aja
Plisssssssssss
P
P
P
Mau kan?
Temui gue di parkiran dekat gerbang yaaa

Nara menghela nafas malas. Untuk apa coba? Tiba tiba minta ketemuan, berdua lagi. Kan horor.

Mau ngapain sih?

Horor anjir ketemuan berdua

Ih ra, gue serius. Mau cerita pentiiiing banget! Mau ya?

Ck, yaudah deh.
Bentaran doang ya

Oke oke, jan lama lama.
Gue tunggu :)

Nara memasukkan ponselnya ke saku rok. Berjalan dengan gaya mencak mencak sebal ke arah gerbang. Bertemu dengan naya, teman alicia.

"NARAA!".

Nara berlari kencang ke arah suara. Setelah sedikit kesulitan menemukan naya di gerbang. Cewek itu melambaikan tangannya ke arah nara, tersenyum ceria.

"mau bicara apa nay?". tanya nara malas. Malas mendengar celotehan teman alicia yang memintanya menjauhi raka.

"hehe, gak disini. Ikut gue, biar lebih enak bicaranya".

Nara melipat dahinya bingung. Lantas menarik lengan naya yang bersiap pergi.

"emang ada apa sih? Kenapa gak disini aja? Di cafe kemarin lagi? Gue gak bisa lama lama nay, disini aja." Tanya nara beruntun. Berusaha membujuk Naya.

"udah, bentaran aja ra, rewel banget sih".

Entah kenapa, kali ini nara merasa ada yang aneh dengan naya. Nada bicaranya mulai berubah. Ada rasa ragu, marah, dan kesal di dalam nada bicara Naya. Nara bisa merasakannya.

Dengan ragu, nara mengikuti naya dibelakang. Berjalan ke arah sebuah gang sempit tak jauh dari sekolah.

"kenapa bicara disini?"

"yaelah, gue mau ngajakin lo makan di salah satu warteg di gang ini. Makanan top deh, tenang".

Nara mengangguk pelan. Masih sedikit ragu. Pasalnya, sejauh gang ini, ia tak melihat sebuah warteg satupun. Hanya dinding yang menghimpit kedua sisi jalan. Dengan atap rindang pohon. Membuat gang sedikit redup dan sepi.

ThirdLove [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang