28] Show time!

217 21 10
                                    

Raka membatu. Saat ia membuka pintu ruangan, raya sudah berdiri di balik pintu. Melipat tangannya didada.

"hai adek kelas". Ledek raya dengan senyum menjengkelkan.

Raka berdecak malas. Hendak pergi, tapi raya justru mencekal lengannya.
"gue seneng, akhirnya lo nyadar juga, ka. Gue tau, memang lo itu brengsek banget kalo tetep kekuh mau terus sama nara. Tapi ada baiknya, jangan menghindar dari masalah. Hadapin. Terima konsekuensinya. Setidaknya, nara sempat meluapkan rasa kecewa dia. Lebih baik begitu ketimbang ia sakit hati lebih dalam lagi kan?".

Raka diam tak menjawab. Menatap kedua mata raya yang berada diatasnya. Kemudian, cowok itu menggeleng pelan.
"gak tau ray. Gue gak tau apa yang baik dan buruk sekarang. Nara benci banget sama gue. Gue takut dia bakal drop kalau sedih terus. Jadi lebih baik gue pergi"

Raya menghela nafas pelan. Menepuk kecil pundak raka yang terlihat lelah.
"kalau lo bener-bener nyesel. Buktikan. Tunggu sahabat lo. Tunggu dia sampai kapanpun. Setidaknya dia bisa merasa lo punya rasa maaf. Gak lucu lo marahin dia habis-habisan terus lo tinggal gitu aja. Dan tunggu, lo bakal jadi tamu di pesta pernikahan gue nanti". Ujar raya sembari menaik turunkan kedua alisnya.

Raka mengumpat. Tapi selanjutnya, cowok itu menyusul tawa raya.

"pintu ruangan ini selalu terbuka lebar, ka. Boleh lo jenguk kapanpun". Ujar raya sebelum raka benar-benar pergi. Raka menoleh kebelakang, tersenyum tipis lantas melanjutkan langkahnya.

¤¤¤

Raya asik berkutat dengan hpnya. Duduk manis di kantin rumah sakit. Tadi, mama nara menghubungi. Bilangnya mau jenguk nara hari ini. Jadi raya berikan waktu luang untuk ibu & anak itu bersapa batin. Setidaknya, raya tidak akan ikut menangis melihat pertemuan itu nanti.

Tring tring tring tring

Raya menghela nafas panjang. Raka. Sudah pasti raka. Siapa lagi yang mau mengirimkannya pesan spam seperti ini?

With: raka Today

Raka:
P

Raka:
Raya geblek

Raka:
Lo masih di rumah sakit?

Raka:
Gue mau balik kesana lagi
Ada hal penting yang lupa gue bilang sama lo

Raka:
Jan cabut dulu

Anda:
Y, gue di kantin
Tuh nyokap nara dateng
Kalo mau, sapa aja sana
Tapi awas aja kalo lo bilang gini "halo mama mertua"

Raka:
Ck, siapa juga yang mau
Dasar 😒

Anda:
Jiyah, yakin lo?

Raka:
Udah ah, gue mau balik

Anda:
Cepetan gak pake lama
Gue sibuk

Raya keluar dari roomchat nya dengan raka. Cowok itu menyandarkan punggungnya ke bangku. Menghela nafas lelah.

Sebentar lagi, ujian akhir sekolah untuk tingkatan atas seperti raya tiba. Mamanya, terus menerus menuntut. Harus ini, harus itu. Padahal bagi raya sendiri, ia masih lebih memilih fokus memperhatikan perawatan nara.

ThirdLove [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang